25 - (My BadBoy)

106K 4K 49
                                    

"Yang terpenting adalah kau denganku sekarang. Masa lalu tidak penting sama sekali. karena, hal yang paling bermakna disini adalah bersamamu"

                                   🌻🌻🌻

"Awhh sakit Van" ringis Adzando saat Vania sedang berusaha mengobati luka Adzando akibat ulat tadi siang dibasement

"Lagian orang gasalah apa-apa main diserang aja" omel Vania dan tangannya masih sambil mengobati luka Adzando yang berada dikeningnya itu serta pipi bagian kiri

"Lo juga! kenapa mau aja sama dia?" omel balik Adzando sambil cemberut kesal dan keluarlah sifat posesifnya itu.

"Ya dia ngajak bareng katanya dia juga mau sekalian kesana" jawab Vania

"Awas sama dia lagi" Ancam Adzando

"Kenapa emang?" tanya Vania

"Gapapa pokoknya jangan mau kalo diajak bareng lagi ya Valay ku" jawab Adzando sambil mencubit hidung Vania gemas.

"Ih kebiasaan" omel Vania

Saat ini mereka masih berada dibandara dan masih dengan posisi duduk seperti tadi karena Vania ingin mengobati luka diwajah Adzando yang sudah sedikit mengering karena sudah cukup lama dari siang tidak diobati dan sudah sedikit membengkak. Sebenarnya ia tidak membawa kotak P3K karena memang kotak P3Knya itu ia berikan kepada kak El tadi siang jadi ia hanya meminta beberapa obat luka kepada petugas disini.

Setelah selesai mengobati luka Adzando itu Vania segera meminta untuk diantarkan pulang.

Diperjalanan Vania hanya diam tidak berani membuka suara karena ia canggung sekali rasanya, entah mengapa karena ini pertama kalinya ia pacaran dan ia bingung harus bagaimana. Adzando melirik kearah kaca spion yang menampakkan wajah Vania disana.

Adzando lalu menarik tangan Vania agar mau memeluk pinggangnya. Vania kaget karena tiba-tiba Adzando melakukan itu, reflek Vania langsung melepaskannya.

"Nanti jatoh Van, pegangan" ujar Adzando

"Gamau ah"

"Apa susahnya sih Van tinggal pegang pinggang gue doang" kata Adzando meledek

Vania menggeleng keras dan Adzando bisa melihat itu dari arah kaca spion motornya kemudian tertawa pelan karena menurutnya ekspresi Vania barusan itu lucu.

Dengan sengaja Adzando menaikkan kecepatan rata-ratanya untuk meledek Vania agar mau memeluk pinggangnya itu dan reflek Vania memeluk pinggang Adzando dengan sangat erat karena takut jatuh.

Adzando hanya tersenyum senang ia jadi mengingat saat kejadian waktu itu pertamakali dirinya membonceng Vania.

Vania merasa jantungnya berdebar duakali lebih cepat saat ini karena ia begitu takut sekaligus gugup karena reflek memeluk Adzando.

Kemudian Adzando berhenti disuatu tempat yaitu Cafe Roftoof yang tadi sore. Vania mengerutkan dahinya bingung.

"Kenapa kesini?" tanya Vania. Adzando lalu melirik kearah jam yang melekat dipergelangan tangannya itu.

"Masih jam segini" ujarnya

"Hah?" Vania masih bingung

Adzando tidak menjawab pertanyaan Vania tadi tetapi malah menarik tangan Vania agar ikut dengan dirinya keroftoof.

"Zan kenapa ga pulang aja?"

"Males pulang"

"Kenapa?"

Adzando hanya menggelengkan kepalanya lalu menuntun Vania agar duduk dan Adzando segera memanggil pelayan untuk memesan makanan lalu pelayan itu swgera datang menghampiri ketempat mereka berdua.

My BadBoy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang