My BadBoy [Completed]

21 - ( My BadBoy)

"Kalau kamu membiarkan waktu terlalu lama, itu membiarkan peluang oranglain untuk merebut hati dia dari kamu"

                                 🌻🌻🌻

Vania mengehela nafasnya sambil berbaring ditempat tidurnya dengan kepalanya yang masih terdapat handuk melilit menutupi rambutnya itu karena sehabis keramas.

Tiba-tiba Handphonenya berbunyi tanda ada panggilan masuk. Vania segera bangkit dari posisinya dan mengambil handphonenya yang berada dimeja belajar. Tenyata Videocall dari kak Lucky, langsung saja Vania mengangkatnya dan terdapat wajah kak Lucky dilayar handphone Vania.

"Kakakkkk" sapa Vania senang

"Vannia gimana kabar kamu?" tanya kak Lucky kepada Vania

"Aku baik dong, kakak sendiri gimana?cepet dong kuliahnya kak biar bisa tinggal disini"

"Haha kakak juga baik kok, hmm iyaiya kamu belajar yang rajin yaa"

"kakak lagi dimana deh?" tanya Vania bingung karena kakaknya itu sedang berada disebuah rumah tetapi itu bukan rumahnya yang dibandung.

"Lagiiii dimana yaaaa" jawab kak Lucky meledek sambil melirik-lirik sekitar.

Vaniaa lalu cemberut karena kakaknya itu meledek.

"Tadaaaa... kakak lagi dirumah kak Laura" jawabnya sambil mengarahkan handphone itu kearah wajah kak Laura

Vania melihat wajah kak Laura dilayar handphonenya sambil tersenyum.

"Hai kak Laura main dong kesini, aku gaada temennya" ujar Vania dengan raut wajah sedih

"Haha kita berdua---emphh" ucapan kak Laura terpotong karena kak Lucky sudah lebih dulu membekap mulut kak Laura agar tidak melanjutkan pembicaraannya itu.

Vania mengerutkan dahinya bingung, lalu saat ini layar handphonenya sudah menunjukkan kembali wajah kak Lucky.

"Udah dulu ya Van. byee jaga kesehatan" ujar kak Lucky lalu mematikan sambungan videocall tersebut.

Vania lalu meletakkan kembali handphonenya ditempat semula dan segera mengeringkan rambutnya menggunakan hairdryer lalu setelah itu tidur untuk istirahat.

                                 🌻🌻🌻

Esok harinya Vania sangat bosan sekali dirumah saja tidak kemana-mana, sebenarnya ia bisa saja hari ini mengajak Ana dan Rani keluar tetapi tidak enak pasti mereka sedang istirahat.

Sepertinya hari ini akan turun hujan karena cuaca saat ini sudah sangat begitu gelap, Vania sedaritadi hanya duduk seorang diri dikamarnya sambil memainkan ponselnya karena bosan. Sungguh ia lebih senang masuk sekolah daripada libur.

Tiba-tiba saja ada yang mengetuk-ngetuk pintu kamarnya, Vania bingung siapa yang mengetuk? jika itu mamahnya pasti setelah mengetuk lalu berbicara tetapi yang ini tidak mengeluarkan suara samasekali dan hanya suara ketukan pintu saja. Vania lalu bangkit dari duduknya dan meletakkan ponselnya dimeja lalu membuka pintu kamarnya dan melihat siapa yang mengetuk pintu kamarnya.

Vania terkejut saat membuka pintu kamarnya karena disana ada kak Lucky dan kak Laura.

"Surpriseeee" ujar mereka berdua sambil tersenyum gembira

"loh kok kakak gabilang mau kesini?" tanya Vania bingung

"Namanya juga surprise hmm" jawab kak Lucky

Vania menatap kakaknya itu dengan ekspresi cemberut karena kesal. lalu kemudian melirik kearah wanita yang berada disebalah kak Lucky yaitu pacarnya ia adalah kak Laura.