"Jimin, nenek ingin makan apel."
Jimin yang sedang belajar di sebelah neneknya menoleh ke arah neneknya yang menginginkan sebuah apel.
"Ah, baiklah aku akan membelikannya di supermarket terdekat. Nenek tunggu sebentar ya."
Jimin keluar dari rumah sakit menggunakan jaketnya yang tebal itu untuk melindungi tubuhnya dari cuaca malam hari yang sangat dingin ini. Jimin berjalan ke arah supermarket yang tak jauh dari rumah sakit tersebut. Ia pun masuk ke supermarket itu.
Saat Jimin sedang mencari apel di deretan buah buahan, ia tak sengaja menabrak seseorang yang ada disampingnya.
"Ah. Maaf."
"Jimin?"
Jimin melihat ke arah seseorang tersebut. Suara yang sangat familiar sekali di telinga Jimin. Ternyata itu adalah Sora, ia sedang melihat Jimin dari atas sampai bawah.
"Apa yang kau lakukan malam malam seperti ini disini?"
"A-aku ingin membeli apel. Kau sendiri?"
"Ibuku menyuruhku membeli buah buahan untuk besok."
Jimin hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Oh ya. Aku duluan ya."
Jimin membawa satu buah apel yang tersusun di tempatnya sambil melangkah menjauh menuju kasir untuk membayar apel tersebut. Tetapi, Sora menahan tangannya.
"Eh tunggu!"
Jimin membalikkan badannya menghadap Sora yang sedang menahan tangannya. Dan tatapan Sora pada Jimin sangat berbeda sekali seperti biasa. Sepertinya kali ini Sora sangat benar benar mencintai Jimin.
"Apa?"
"Biar aku saja yang membayar apel mu itu."
"Aish. Tidak perlu. Aku akan membayarnya sendiri. Lagian aku hanya membeli satu buah apel saja."
"Ah sudahlah Jim."
Jimin hanya mengalah dengan perkataan Sora barusan. Mereka pun menuju kasir untuk membayar belanjaan mereka. Setelah itu mereka keluar dari supermarket tersebut.
"Terima kasih ya Ra."
Sora hanya tersenyum mendengar ucapan Jimin.
"Oh ya aku ada sesuatu untukmu Jim."
Sora membuka buka belanjaannya itu mencoba mencari sesuatu. Sedangkan Jimin hanya melihat Sora dengan tatapan bingung.
"Ini untukmu saja."
Sora memberikan sebungkus buah buahan pada Jimin. Jimin terkejut pada Sora. Kenapa anak ini tiba tiba sebaik ini. Batin Jimin yang bingung pada Sora
"U-untukku? Aish. Tidak usah. Aku hanya membutuhkan satu buah apel ini saja."
"Sudahlah Jim. Ambil saja. Anggap saja ini permintaan maafku padamu karena aku tidak bisa menjenguk nenekmu."
Bagaimana dia bisa tau jika nenekku sakit?
"Bagaimana kau bisa tau?"
"Aku bertanya pada Jungkook tadi. Aku melihatmu sangat aneh akhir akhir ini, jadi kutanyakan saja pada Jungkook ada apa dengan dirimu sebenarnya. Dan dia bilang jika nenekmu masuk rumah sakit. Jadi aku berikan ini saja untuk nenekmu."
"Darimana kau tau jika aku berteman dekat dengan Jungkook?"
"Kau selalu bersamanya kan saat berangkat dan pulang sekolah. Aku tau itu."
Tak menyangka jika Sora tau semua hal itu. Jimin hanya menganggukkan kepalanya saja pada Sora, dan Jimin mengucapkan terima kasih pada pemberian Sora barusan.
"Ah ya, aku harus kembali ke rumah sakit. Mungkin nenekku sedang mencariku jika berlama lama disini."
"Baiklah. Cepat sembuh untuk nenekmu ya Jim."
Jimin memgacungkan jempol pada Sora dan dibalas senyuman serta lambaian dari Sora.
Aku mencintaimu Jim.
***
"Jim! Bangun! Kau mau berangkat jam berapa?!"
Jimin membuka matanya yang masih mengantuk itu. Jimin mengalihkan pandangannya menuju yang lain.
"Ugh. Sekarang jam berapa?"
"Jam 7. Apa kau tidak sekolah ha!"
Jimin mebelalakkan matanya mendengar perkataan neneknya barusan. Ia terlambat sekolah. Jimin bergegas untuk membasuh dirinya, dan mengambil tasnya untuk berangkat sekolah. Tak lupa juga ia berpamitan pada neneknya kalau ia akan berangkat.
Jimin berlari menuju sekolahnya. Tidak ada tumpangan apapun. Jungkook sepertinya tidak menjemputnya. Jimin mengecek ponselnya dan ternyata sudah ada 20 panggilan tak terjawab dan beberapa pesan masuk dari Jungkook.
Tbc...Pendek sekali, ehe😅 suda lama juga tyda apdet. <vomments juseyo>
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge ;pjm
Mystery / ThrillerSeorang laki laki hidup sederhana bersama neneknya yang dirawat di rumah sakit. Bersama seorang sahabat yaitu Jungkook dan Sora yang selalu hadir menemaninya. Ia hidup dengan ekonomi yang tidak mencukupi. Hingga Namjoon datang untuk membantu meningk...