"Ugh..."
Sora terbangun karena ada sesuatu yang memegang tangannya. Ia mengerjapkan matanya berkali kali, ia baru sadar jika ia sedang berada di rumah Jimin. Untung saja hari ini hari sabtu sekolah libur, jadi ia tidak perlu terburu buru untuk pulang ke rumah. Tetapi, Sora belum ijin dengan orangtua nya jika ia menginap dirumah temannya, apalagi rumah teman laki lakinya. Pasti ia akan dimarahi.
Sora melihat ke sampingnya. Ia langsung mebelalakkan matanya saat melihat Jimin yang sedang tertidur disampingnya dengan tangan yang memegang tangan Sora. Bagaimana tidak terkejut ketika orang yang ia suka tiba tiba tertidur disampingnya sambil memegang tangannya. Sora tau jika Jimin sangat kelelahan. Apalagi ia sehabis sakit. Ia tidak akan tega membangunkannya.
Sora pun mengecek keadaan Jimin. Ia meletakkan tangannya di kening Jimin. Sora merasakan jika Jimin sudah sembuh dari sakitnya. Sora tersenyum, akhirnya orang ia cintai sudah pulih kembali.
"Engghh..."
Sora terkejut ketika Jimin mengerang, sepertinya Jimin akan terbangun. Sora menelan ludahnya perlahan sembari melihat reaksi Jimin yang sedang bangun.
"Ngh, kenapa aku bisa disini?" Tanya Jimin pada Sora yang masih melihat Jimin. Sebenarnya Jimin sudah tau alasan ia tertidur disamping Sora. Supaya Sora tidak curiga jika alasan Jimin tidur disampingnya.
"Mana ku tau."
Jimin bangkit dari tidurnya itu. Ia berdiri sambil meregangkan tubuhnya. Seketika mereka terlihat seperti sepasang suami istri yang serumah. Jimin menggaruk rambutnya yang berantakan itu dan berjalan menuju luar rumah, diikuti oleh Sora dibelakangnya.
"Masih pagi ya?"
Jimin menutup matanya sambil menggaruk rambutnya yang berantakan itu. Sora yang melihatnya hanya bisa terdiam.
"Ah, aku mau mandi. Kau mandi dulu atau aku?"
Aish. Kenapa rasanya ia seperti suami ku saat ini. Batin Sora.
"E-ehm. Kau saja, aku akan membereskan rumahmu."
"Aish. Tidak perlu repot repot. Biar aku saja yang membereskan rumahku sendiri."
Jimin berlalu dari pandangan Sora. Entah kenapa saat ini Sora sangat senang sekali melihat seseorang yang ia cintai saat bangun tidur. Seperti layaknya suami istri. Sora tertawa kecil mengingat kejadian saat Jimin bangun tidur, entah kenapa sangat tampan sekali ketika Jimin seperti itu.
***
"Jim. Aku membuatkan sarapan. Ayo makan."
Jimin duduk di kursi sebelah Sora berada. Seketika Sora membeku saat Jimin duduk disampingnya. Meskipun ia sudah biasa dengan kedekatan Jimin, entah kenapa Sora masih terbawa suasana.
"Sudah lebih baik?"
"Sudah. Terima kasih ya, kau sudah menjagaku saat aku sedang demam. Aku jadi merepotkan."
"Tak apa Jim. Aku tidak keberatan."
Seketika suasana menjadi hening. Mereka memakan makanan masing masing. Sepertinya Jimin juga senang melihat Sora yang berada disampingnya. Itu lah alasan kenapa dia bisa sembuh secepat itu saat demam, karena Sora datang untuk merawatnya. Rasa dukanya sudah menghilang sejak Sora mulai membuatnya bahagia kembali.
"Oh ya, kau pulang dengan siapa?" Ditengah keheningan, Jimin membuka percakapannya.
"Uhm. Mungkin naik bis."
"Aku ikut."
"Kenapa?"
"Aku ingin mengantarmu sampai rumahmu."
"Aish. Tidak perlu Jim. Kau kan baru sembuh, sebaiknya kau lanjutkan istirahatmu saja dirumah."
"Sudahlah, aku ingin ikut denganmu. Aku tidak ingin kau kenapa napa di jalan nanti."
Deg.
Sora terkejut dengan ucapan Jimin barusan. Sejak kapan Jimin bisa menjadi seperti ini. Biasanya dia tidak menjawab pertanyaannya. Biasanya juga dia lebih memilih untuk diam daripada berbicara. Dan biasanya ia lebih memilih untuk tidur daripada melakukan hal yang menurutnya tidak penting. Kata kata itu memenuhi kepala Sora saat ini.
***
"Kau yakin?"
"Ya ayolah."
Jimin menarik tangan Sora masuk kedalam bis. Mereka pun mengambil tempat duduk yang kosong. Sora duduk di samping jendela, sedangkan Jimin duduk disampingnya.
Entah apa yang ada dipikiran Sora saat ini. Ia masih terbawa suasana dengan perkataan Jimin tadi. Jarang sekali Jimin mengatakan hal itu padanya. Apa ia benar benar sudah sembuh dengan penyakit juteknya itu?
"Kenapa kau diam saja? Kau sakit?"
Sora menoleh ke arah Jimin yang baru saja berkata seperti itu. Jimin langsung meletakkan tangannya di kening Sora, mengecek apakah dia sakit atau tidak.
"Ya! Apa maksudmu?!"
"Kau sedari tadi diam saja? Ada apa? Kau sakit? Apa kau ada masalah? Katakan padaku."
Aish. Sejak kapan Jimin jadi tukang tanya seperti ini. Yang ku tau Jimin adalah orang yang hemat bicara. Kenapa dia jadi seperti ini? Ah, Apa yang kau pikirkan Ra. Kau kira Jimin akan menyukaimu? Ish, mana mungkin. Perkataan itu sangat mustahil sekali.
"Han Sora! Kenapa kau diam saja?"
Sejak kapan ia menyebut nama lengkapku seperti itu? Aneh sekali. Apa yang terjadi padanya. Apa aku benar benar tidak bermimpi kan?
"A-aku tidak apa apa."
Jimin meletakkan tangannya di rambut Sora. Sora yang diperlakukan seperti itu terkejut lagi. Bagaimana tidak, ia sudah dibawa terbang dilangit ke 7 bersama Jimin. Jimin mengusap usap tangannya di rambut Sora dengan lembut.
"Kalau kau ada masalah bilang padaku, jangan diam saja."
Sora hanya mengangguk sebagai jawaban.
Apa yang terjadi padanya? Kenapa dia tiba tiba jadi seperti ini?Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge ;pjm
Mystery / ThrillerSeorang laki laki hidup sederhana bersama neneknya yang dirawat di rumah sakit. Bersama seorang sahabat yaitu Jungkook dan Sora yang selalu hadir menemaninya. Ia hidup dengan ekonomi yang tidak mencukupi. Hingga Namjoon datang untuk membantu meningk...