Keesokan harinya, Jimin tidak datang ke sekolah. Ia masih dikurung di gudang bawah tanah. Badannya masih lemas seperti kemarin. Bajunya sudah dipenuhi banyak darah yang ia buat untuk membersihkan darah di pipinya.
Ceklek...
Seseorang membuka pintu gudang. Jimin menoleh ke arahnya. Pria itu lagi. Pria yang sudah membuatnya sekarat seperti ini.
"Ada apa k-kau kemari."
"Kau masih ingin berbuat seperti kemarin? Hahaha. Dasar lemah."
Jimin menahan emosinya. Pria itu benar benar kurang ajar sekali padanya. Ingin sekali Jimin membunuh orang itu kali ini. Lalu pria itu mendekat ke arah Jimin yang terduduk di bawah.
"Berterima kasihlah padaku, karena kemarin aku tidak membunuhmu, tuan Park. Kali ini aku akan membebaskanmu. Besok, kau harus melaksanakan hukumanmu! Jika tidak, aku akan membunuh salah satu temanmu." Pria itu pergi dari hadapan Jimin. Jimin masih menahan emosinya yang memuncak itu.
"Seokjin sialan!"
***
Jimin menghempaskan tubuhnya dì ranjang. Segar sekali rasanya setelah mandi. Ia mengecek ponselnya yang mati. Kemudian ia mencharger ponselnya yang kehabisan batrai. Saat ia menyalakan ponselnya, ia melihat 30 panggilan tak terjawab dari Sora.
"Ada apa dia menelponku?"
Jimin menghiraukannya. Ia meletakkannya kembali ponselnya di atas nakas. Lalu ia memejamkan matanya untuk beristirahat.
Drrttt.... Drrtttt...
Jimin membuka matanya kembali. Ia mendengar ponselnya bergetar menandakan panggilan masuk. Jimin mengangkat telpon itu tanpa melihat siapa yang menelponnya.
"Halo?"
"Jiminie..."
Jimin membuka matanya lebar lebar saat mendengar suara dari sebrang sana. Ia melihat ke layar ponselnya, ternyata Sora yang menelponnya.
"A-ada apa?"
"Kenapa kau hari ini tidak masuk? Aku mengkhawatirkanmu."
Jimin merasakan jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dari sebelumnya. Ia kembali melukiskan senyumannya di wajahnya.
"A-ah..."
"Kau kemarin kemana? Aku mencarimu di rumahmu tidak ada orang sama sekali. Dan, aku menelponmu beberapa kali tidak kau angkat."
"A-aku kemarin sedang ada urusan."
"Oh, baiklah kalau begitu. Setelah pulang sekolah aku akan menjengukmu ya bersama Jungkook."
Kenapa harus Jungkook lagi yang Sora sebut. Setiap ia berbicara selalu ada Jungkook. Itu membuat Jimin melunturkan senyuman manisnya.
"Tidak perlu."
"Aku khawatir padamu Jim."
Mengertilah tentang perasaanku sedikit Ra. Aku tidak ingin kau mengajak Jungkook atau seorang pun. Aku hanya ingin kita berdua saja.
"Jim?"
"Ah ya?"
"Nanti aku akan kerumahmu, oke? Bye."
Sora menutup telponnya. Dan Jimin meletakkan kembali ponselnya di atas nakas.
"Arrgghh!!!"
Jimin melempar bantalnya. Ia kali ini benar benar emosi. Tidak bisakah ia tenang sehari ini.
"Aku ingin kita hanya berdua saja Ra! Kenapa kau selalu bersama Jungkook!!! Tidak bisakah kita mengulangi seperti dulu saat kita masih baik baik saja?!"
***
Tok... Tok... Tok...
Ceklek...
"Jiminie, ada apa dengan pipimu?"
Sora terkejut disaat melihat goresan di pipi kanan Jimin yang robek karena ulah Seokjin kemarin. Ia langsung berjalan mendekati Jimin dan memegang pipinya.
"Ah, tidak apa. Hanya goresan kecil."
Jimin berusaha menghindar dari Sora yang sedang memegang pipinya karena Seokjin yang merobeknya. Tetapi, Sora tetap mendekat ke arah Jimin.
"Goresan kecil dari mana! Aish. Sini biar ku beri obat."
Sora mengambil kotak P3K yang ada di lemari Jimin. Kemudian, Sora memberikan betadin pada goresan itu.
"Ahh... sakit Ra."
"Jangan banyak bergerak!"
Sora sepertinya benar benar khawatir sekali. Sedangkan Jungkook sedari tadi hanya diam duduk di sebelah Jimin. Setelah mengobati Jimin, Sora meletakkan kembali kotak P3K ditempatnya.
"Memangnya ada apa denganmu kemarin? Kenapa pipimu bisa tergores seperti ini?"
"Tidak apa."
"Aku tau kau berbohong Jiminie. Katakan yang sebenarnya padaku."
Apa aku harus jujur pada Sora? Tapi, jika aku jujur dia pasti akan tau jika aku sebenarnya adalah pembunuh bayaran.
"K-kemarin, aku terjatuh waktu pulang sekolah. Dan, pipiku terkena ranting pohon hingga tergores seperti ini."
Maafkan aku Ra, aku berbohong padamu.
"Lain kali, kau harus berhati hati."
Tbc...
😊👐
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge ;pjm
Mystery / ThrillerSeorang laki laki hidup sederhana bersama neneknya yang dirawat di rumah sakit. Bersama seorang sahabat yaitu Jungkook dan Sora yang selalu hadir menemaninya. Ia hidup dengan ekonomi yang tidak mencukupi. Hingga Namjoon datang untuk membantu meningk...