Part 35

217 16 9
                                    

5:00 AM

Ceklek...

"Ya! Mau kemana kau pagi pagi seperti ini dengan pakaian yang rapi itu?"

Jimin terkejut saat ia membuka pintu kamarnya ternyata Namjoon sudah terbangun. Sengaja, Jimin bangun sepagi ini untuk jalan jalan di sekitar sungai Han, dan ia akan menunggu Sora disana. Sebenarnya Jimin ingin pergi diam diam dari sini tetapi usahanya gagal, karena ia pikir Namjoon masih tertidur di ranjangnya.

"A-aku, it-itu..."

"Kau mau mencari makanan lagi diluar? Nanti kau tersesat lagi bagaimana? Badan-"

"BERHENTI! Tidak bisakah kau tidak menghina badanku yang kecil dan pendek ini? HA!"

"Hahaha." Namjoon malah tertawa melihat reaksi Jimin yang selalu saja dihina mempunyai badan yang pendek.

"Makan ini saja, daripada kau mencari diluar. Aku membuatkannya untukmu juga."

Namjoon memberikan ramen instan yang sudah di masak untuk Jimin. Ya, pagi pagi buta Namjoon memasak ramen untuk sarapan mereka.

"Tumben baik sekali?"

"Memangnya aku setiap hari tidak baik padamu?"

"Menurutmu?"

"Aish. Sudahlah, makan saja. Aku susah payah membuatnya."

***

"Aku mau pergi."

"Kemana? Ini kan masih pagi, kau mau shopping pagi pagi begini?"

"Siapa bilang aku mau shopping."

"Lalu?"

"Hmm."

Jimin yang terduduk sembari memakai sepatunya di lantai tidak menjawab pertanyaan Namjoon yang baru saja ia lontarkan. Ia bingung, ia harus jujur atau tidak pada Namjoon jika ia akhir akhir ini sering keluar untuk bertemu Sora.

"Aku ingin..."

"Bertemu Sora?"

Jimin seketika terkejut melihat Namjoon yang tahu jika ia akan bertemu Sora.

"Bagaimana kau bisa tahu?"

"Akhir akhir ini kau aneh sekali saat aku mengajakmu ke Seoul. Dan kemarin sore kau sedang bertelepon dengan seseorang, dan kau menyebut 'ra?'. Seketika pikiranku mengarah pada Sora. Lalu, aku teringat saat itu kau selalu bersedih saat tau jika Sora pindah ke Seoul."

"K-kau tahu darimana jika Sora pindah ke Seoul?"

"Jieun memberitahuku. Sudahlah, saat ini kau tidak perlu berbohong padaku lagi Jim. Aku tau jika kau benar benar mencintainya." Lanjut Namjoon sembari mendekat ke arah Jimin yang masih terduduk di lantai.

Saat Namjoon mendekat ke arahnya, Jimin pun memeluk Namjoon, sehingga membuat Namjoon terkejut.

"Ya! A-apa yang kau lakukan?! Lepaskan!"

"Terimakasih, Namjoon. Aku benar benar mencintainya, entah kapan aku harus menyatakan perasaanku padanya. Kau memang temanku saat ini."

"Saat ini? Jadi sejak dulu aku bukan temanmu?"

"E-entah kenapa aku baru menganggapmu sebagai teman sekarang."

Namjoon pun melepaskan pelukan Jimin dengan kasar, sembari melihat Jimin yang ternyata berpura pura menangis pada Namjoon. Sedangkan Namjoon menatap Jimin dengan tatapan yang mengerikan. Kemudian, Jimin membuka knop pintu dan keluar dari hotel ini, untuk menuju ke sungai Han.

"Dasar aneh. Utung kau masih ku anggap teman."

***

Sekarang Jimin tengah berjalan menyusuri kawasan sungai Han. Seperti biasa, tempat ini sudah ramai pengunjung meskipun masih pagi seperti ini.

Jimin pun duduk dibangku dekat dengan pohon sembari melihat orang orang yang sedang berolahraga di sekitar sungai Han ini. Tapi, lama kelamaan Jimin mulai bosan dengan suasana di sekitar. Ia mengeluarkan ponselnya dari dalam saku dan membaca pesan Sora yang ada di ponselnya tadi malam sembari tersenyum membacanya.

"Ya, Jiminie!"

Jimin terkejut saat seseorang datang dari depannya. Siapa lagi kalau bukan Sora. Kelakuannya masih sama seperti dulu, tidak ada yang berubah.

Setelah membuat Jimin terkejut, kini Sora duduk di samping Jimin sambil melihat ponsel yang dipegang oleh Jimin. Jimin yang melihat Sora tengah memperhatikan ponselnya pun memasukkan kembali ponselnya kedalan sakunya.

"Kenapa kau senyum senyum sendiri?"

"Tidak."

"Sepertinya kau membaca pesanku ya? Hehe."

Jimin hanya tersenyum tanpa menghadap Sora yang tengah menggodanya.

"Tuh kan. Benar kan kataku?"

***

"Kau mau membawaku kemana?"

"Aish. Kau bilang, kau bosan dengan suasana di sungai Han. Yasudah, aku akan mengajakmu berkeliling di sekitar sini."

"Ah baiklah."

"Kita naik bis ya?"

Sora pun menggandeng tangan Jimin menuju kedalam bis yang sedang berhenti. Entah mereka hendak kemana, sepertinya Sora ingin sekali Jimin tau tempat yang akan ia tuju dengan Jimin.

Dan sama seperti dulu, Sora duduk didekat jendela sedangkan Jimin berada di sampingnya menatap Sora yang tengah memandangi jalanan lewat jendela. Bis mulai berjalan menuju ke suatu tempat.

Kemudian, tangan Jimin terangkat menuju tangan Sora yang berada di sampingnya. Sora yang merasakan sesuatu menempel di tangannya pun mengalihkan pemandangannya menghadap Jimin yang sedang memegang tangannya. Mereka bertatapan satu sama lain. Mungkin sekarang jantung Jimin berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya.



















Tbc...

Revenge ;pjmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang