Part 7

544 37 9
                                    

"Park Jimin! Kenapa kau terlambat hari ini?! Biasanya kau tidak seperti ini. Kenapa kau sangat malas sekali sekarang?!"

"M-maafkan saya pak."

"Cepat keliling lapangan 20 kali!!!"

Jimin melihat ke semua siswa dikelasnya yang sedang memperhatikannya dimarahi dengan guru terkiller di sekolah ini. Jimin melihat Sora yang menatapnya sedih. Jimin hanya menunduk melihat ke arah sepatunya itu.

"Kenapa diam saja! Cepat keliling lapangan!"

Tanpa basa basi Jimin berlari keluar kelasnya menuju lapangan sekolahnya yang sangat besar itu. Ia akan berputar selama 20 kali. Sebelumnya ia tidak pernah seperti ini. Apalagi ia belum sarapan.

Sudah 5 menit berlalu Jimin baru mendapat 2 putaran. Lelah baginya. Badannya terasa lemas seketika, energinya terkuras banyak. Tetapi Jimin tak akan menyerah, ia harus kuat dengan masalah yang ia hadapi saat ini.

***

Kringg!!!

Bel istirahat berbunyi. Jimin sudah menapatkan 16 putaran. Tinggal 4 putaran lagi. Mata Jimin sudah berkunang kunang dan kepalanya sudah merasa pusing. Tetapi ia masih memaksakan diri untuk berlari.

"Jiminine! Berhentilah!"

Jimin mendengar suara, ia hanya mengabaikannya dan fokus pada hukumannya kali ini. Ia tidak peduli jika semua siswa melihatinya yang sedang memutari lapangan seperti orang gila.

"Jiminie!! Hentikan!! Kau belum sarapan!"

Suara itu lagi. Jimin yakin itu pasti Sora. Tidak ada lagi seseorang yang peduli padanya selain Sora. Orang yang mencintainya selama ini.

"Brukk!"

Jimin tersungkur jatuh. Sepertinya ia sudah kelelahan. Sora berlari menuju Jimin yang terjatuh.

"Jimin!! Kau kenapa?! Hey!! Bangunlah!! Jim!!"

Suara samar samar terdengar dari telinga Jimin. Hingga akhirnya Jimin pingsan. Sora yang membangunkan Jimin tidak ada respon darinya.

Sora segera meminta bantuan pada siswa lain yang ada disini. Ia membawa Jimin ke ruang UKS dan menidurkannya di kasur.

Semoga Jimin tidak kenapa napa.

***

"Ugh..."

Jimin membuka matanya. Ia heran, kenapa dia bisa berada di tempat ini, tempat yang berbau obat dan semacamnya itu.

"Jim. Kau tidak apa?"

Seorang perempuan duduk disebelahnya sambil memerhatikannya. Ya, perempuan itu Sora. Dan di ruangan ini hanya ada Sora dan dirinya saat ini.

"Apa yang terjadi?"

"Kau pingsan Jim. Kau belum sarapan kan tadi?"

Jimin menggeleng kecil. Sepertinya ia masih tidak kuat. Tenaganya sudah terkuras habis saat ia berlari tadi.

"Ini, makanlah."

Sora memberikan sebuah kotak yang berisi nasi dan lauk nya. Jimin yang melihat perilaku Sora langsung menolak begitu saja.

"Tidak usah Ra."

"Nanti kau makin sakit Jim."

"Tidak apa."

"Aku tidak suka melihatmu sakit. Jadi, makanlah bekal ku ini. Aku sengaja tidak memakannya tadi saat aku melihatmu di hukum untuk berputar lapangan 20 kali. Aku tau jika kau belum sarapan."

Jimin sangat menghargai temannya satu ini. Tetapi, Jimin tidak ingin merepotkan Sora yang setiap hari harus mempedulikannya, sedangkan Jimin sekali pun tidak pernah mempedulikannya.

Jimin terduduk dari tidurnya. Ia mengalihkan pemandangan sekitar. Ruang UKS. Ia tau jika ini ruang UKS. Tapi mengapa sepi, biasanya ada guru lain yang menjaga UKS ini.

"Jam berapa sekarang? Apa kita tidak kembali ke kelas saja?"

"Sekarang sudah jam 5 sore Jim. Semua siswa sudah pulang dari tadi."

"A-APA?!?"

Jimin turun dari duduknya. Sora yang melihat kondisi Jimin yang masih belum pulih pun menahan tangannya agar Jimin berhenti.

"Kau mau kemana Jim?"

"A-aku ingin kerumah sakit sekarang. Nanti nenekku kenapa napa."

"Tapi kondisimu belum sehat Jim. Kau istirahat dulu disini sebentar dan makan makananku ini."

"T-tidak perlu. Aku sudah terburu buru ini."

"Tenanglah Jim. Baiklah kalau begitu, aku akan menelpon Jungkook untuk mengantarmu ke rumah sakit."

Sora mengeluarkan ponselnya di saku roknya. Ia memencet nomer Jungkook, kemudian ia letakkan ponselnya ke telinganya untuk memastikan Jungkook mengangkat telponnya atau tidak.

"Halo. Kook."

"..."

"Uhm, bisakah kau kembali ke sekolah? Antarkan Jimin ke rumah sakit. Dia sekarang masih disekolah."

"..."

"Ayolah Kook. Kau kan teman baik Jimin."

"..."

"Ah baiklah. Terima kasih."

Sora mematikan sambungan telponnya. Kemudian ia menatap Jimin yang sedang duduk di ranjang UKS.

"Sebentar lagi Jungkook akan datang."

Tbc...

A/n
Jangan lupa baca deskripsi!

Maapkan diriku yg mesti apdet lama. Kemaren masih fokus ujian. Kalean jg, kalo votenya banyak ntar apdetnya bakal cepet👍

~sekian.

Revenge ;pjmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang