Part 29

257 18 12
                                    

Sora benar benar tidak percaya pada perkataan Jieun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sora benar benar tidak percaya pada perkataan Jieun. Sora sengaja berkomunikasi pada Jieun untuk memata matai Jimin, jika Sora pergi bagaimana reaksinya, apakah ia biasa saja atau seperti kehilangan.

Jieun yang sedari tadi mengirimi pesan pada Sora yang ada di Seoul tidak sadar jika di hadapannya sekarang sudah ada seseorang yang sedari tadi ia bicarakan pada Sora. Siapa lagi kalau bukan Jimin.

"A-a-ada apa?" Jieun yang terkejut kehadiran Jimin di hadapannya pun gugup.

"Uhm, tidak apa."

Jimin menatap Jieun dengan lekat. Itu membuat Jieun semakin gugup dan jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dari sebelumnya. Wajah Jimin semakin mendekat ke arah Jieun.

"A-apa yang kau lakukan. Menjauhlah."

Jimin mengangkat tangannya dan mengusap pipi Jieun yang lembut itu. Dengan senyuman khas Jimin, Jieun sampai terbawa suasana. Kemudian, Jimin kembali ke bangkunya sembari melihat Jieun yang masih membeku atas perilaku Jimin.

Apa yang sedang kau pikirkan! Kau tidak boleh suka pada Jimin. Sahabatmu sendiri suka pada Jimin, kau tidak boleh mengambil Jimin dari sahabatmu sendiri, Jieun! Kau tidak boleh terbawa oleh pesonanya.

***

Kringg!!

Bel pulang sekolah berbunyi. Para siswa kini berlarian keluar kelas untuk kembali kerumah. Sedangkan, Jimin masih berada di kelas bersama Namjoon dan Jieun. Jimin menghampiri Jieun yang hendak keluar dari kelas. Ia menahan tangan Jieun. Jieun yang merasa tertahan pun menghadap seseorang yang menahannya.

"J-Jimin, ada apa?"

Jimin mengeluarkan smirk nya dihadapan Jieun. Jimin mendekat kearah Jieun, membuat Jieun menjauhkan tubuhnya dari Jimin. Kemudian, Namjoon mendekat ke arah Jimin dan membawanya menjauh dari Jieun.

"Apa kau yakin ingin melakukannya sekarang?" Namjoon berbisik di telinga Jimin.

"Tentu saja."

Lalu, Namjoon berjalan keluar dari kelas, meninggalkan Jimin dan Jieun berdua di dalam kelas. Ini membuat Jieun takut apa yang akan dilakukan Jimin padanya. Sekarang Jieun sudah tidak bisa berbuat apa apa lagi dihadapan Jimin yang mulai mendekat dengan smirk itu.

"A-apa yang akan kau lakukan padaku?!"

"Tenanglah, jangan takut."

"Tolong!!!"

"Tidak ada yang bisa menolongmu disini."

Jimin terus mendekat ke arah Jieun dan Jieun berusaha menjauh dari hadapan Jimin. Tetapi Jieun sudah tidak bisa kemana mana lagi. Sekarang ia terjebak di kelas ini bersama seorang Park Jimin.

"Berhentilah! Apa yang akan kau lakukan?!"

Jimin memegang dagu Jieun agar ia bisa diam dan menatap matanya. Jimin terus saja menatap mata indah milik Jieun itu dengan smirk khas Park Jimin. Sedangkan Jieun masih meronta ingin keluar dari jebakan Jimin.

"Hentikan Jim!! Jika kau masih terus seperti ini padaku, aku akan bilang pada Sora!!" Jieun berteriak tepat di depan muka Jimin. Jimin yang mendengar Jieun mengeluarkan kata kata itu, ia hanya tertawa kecil dengan hal tersebut. Ia meremehkan ucapan Jieun.

"Hm, jadi kau mengancamku?"

Jimin semakin mendekat dihadapan Jieun, sembari memegang dagu Jieun agar ia bisa fokus pada hadapannya. Dengan smirk yang masih mengukir di wajah Jimin. Mungkin sekarang tubuh mereka sudah bersentuhan(?). Sedangkan Jieun hanya bisa berdoa dalam hati, agar pria dihadapannya ini tidak melakukan hal hal aneh padanya.

"Hey! Cepatlah! Aku lelah menunggu disini terus." Teriakan datang dari arah luar. Ya, itu Namjoon yang sedari tadi masih menunggu di luar kelas. Ia menjaga agar tidak ada seorang pun yang masuk kedalam kelas mereka.

"Sabarlah sedikit! Aku hampir selesai!"

"Apanya yang selesai bodoh!"

Jieun menyahut perkataan Jimin dengan membentak ke arah Jimin. Jimin yang merasa tersentak beralih pandangannya ke arah Jieun yang masih meronta ingin dilepaskan.

"Mari kita selesaikan."















Jleb!



Tbc...

Pendek y? Maapkeun. Biar makin penasaran( ͡° ͜ʖ ͡°)

Revenge ;pjmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang