Part 12

353 20 23
                                    

Hari ini Jimin dan Namjoon berangkat bersama ke sekolah. Namjoon akan mengajarkan Jimin untuk membunuh mangsanya kali ini.

Setelah bebrapa menit perjalanan, mereka pun sudah sampai di sekolah. Tetapi sekolah masih sepi tidak ada orang sama sekali, karena ini masih jam 4 pagi.

"Lalu, kita ingin membunuh siapa jika sekolah ini sepi?"

"Kita tunggu saja nanti jika ada salah satu siswa yang datang."

Jimin dan Namjoon berada di depan kelasnya sembari menunggu siswa yang datang dan akan segera dibunuh.

Tak lama kemudian, mereka melihat perempuan berjalan melintas didepan mereka. Namjoon yang melihat perempuan itu langsung mengikutinya dari belakang bersama Jimin. Namjoon dan Jimin memgendap endap untuk mengikuti siswa tersebut. Kemudian, perempuan itu masuk kedalam kelasnya yang masih sepi.

"Jim, aku akan mempraktikannya pada perempuan itu. Kau tunggu disini dan lihat aksiku."

Namjoon berlalu menuju kelas yang dimasuki oleh perempuan itu. Jimin yang mengerti dari maksud Namjoon pun melihat pada jendela kelas.

Perempuan itu terkejut ketika seseorang yang tak ia kenal masuk kedalam kelasnya, apalagi itu bukan teman kelasnya. Namjoon mendekat ke arah perempuan itu. Sedangkan perempuan itu bingung menatap Namjoon.

"Apakah kau tinggal dikelas ini?"

Perempuan itu menatap Namjoon dari bawah sampai atas saat Namjoon menanyakan pertanyaan itu padanya.

"Ya. K-kau siapa?"

Namjoon mendekat kearah perempuan itu hingga berada di depan bangku yang perempuan itu duduki. Namjoon menatap lekat wajah perempuan itu.

"Kau tau? Aku sangat mencintaimu."

Jimin yang melihat aksi Namjoon seketika terkejut apa yang baru saja keluar dari mulut seorang Kim Namjoon itu. Sama halnya dengan perempuan yang ada dihapadan Namjoon saat ini.

"A-apa?" Perempuan itu mulai ketakutan.

"Hey jangan takut,"

Namjoon menghentikan pembicaraannya sebentar sembari melihat name tag pada seragam perempuan itu.

"Lee Eunji. Aku dari dulu sangat mencintaimu. Tapi, aku sangat malu untuk menyatakan ini semua secara langsung padamu. Mau kah kau menjadi kekasihku?"

Namjoon memegang tangan perempuan yang bernama Eunji itu. Eunji menatap lekat mata laki laki yang ada didepannya, Namjoon. Sepertinya Eunji mulai terpesona dengan Namjoon.

"Baiklah ak--"

Belum sempat ia melanjutkan perkataannya, Namjoon dengan cepat menyatukan bibirnya dengan bibir Eunji. Eunji yang terkejut dengan laki laki dihadapannya ini membelalakkan matanya. Sama halnya dengan Jimin, ia juga membelalakkan matanya melihat aksi yang dilakukan temannya itu.

Apa yang ia lakukan.

"Mmpph-"

Suara desahan keluar dari mulut Eunji saat Namjoon mulai turun mengecup leher putih nan mulus milik Eunji. Hingga akhirnya Eunji mengalungkan tangannya pada leher Namjoon. Suasana semakin panas saat Namjoon mulai meraba raba punggung Eunji.

Jimin sangat tidak percaya jika teman barunya itu melakukan hal bodoh semacam ini di sekolah.

Namjoon yang masih menikmati leher Eunji pun dengan segera mengeluarkan benda dari sakunya. Pisau tajam berhasil ia keluarkan dari sakunya. Lalu, Namjoon berhenti mengecup leher Eunji.

"Kenapa berhenti? Lanjutkan."

Namjoon mendekatkan mulutnya pada telinga Eunji.

"Kau mau menginginkannya lebih, sayang?"

Wanita itu mengangguk perlahan.

"NIKMATILAH!!"

Jleb!

Namjoon menancapkan pisau tajam itu tepat di perut Eunji. Darah segar mengalir banyak, membuat seragam yang ia kenakan memerah. Sama halnya dengan Namjoon, tangannya sudah terlumuri banyak darah, dan seragamnya sudah terpenuhi darah.

"Mati kau bodoh."

Namjoon mencabut pisau yang menancap di perut Eunji yang sudah tak bernyawa itu. Ia keluar dari kelas, dan meliat Jimin yang melotot melihat sesuatu yang baru saja terjadi.

"Bagaimana? Kau sudah mengerti?"

"A-apa harus bercumbu terlebih dahulu?"

"Kalau itu sih terserah kau. Jika aku yang membunuhnya, aku akan melakukan hal itu terlebih dahulu sebelum membunuhnya."

"Aish. Lalu, bagaimana dengannya?"

"Biarkan saja dia mati."

Namjoon berjalan menuju toilet pria yang diikuti oleh Jimin dibelakangnya. Sekolah ini masih sepi, entah kenapa disaat ada berita tentang banyak siswa yang meninggal disekolah ini, para siswa jadi malas bersekolah. Namjoon membersihkan pisaunya yang terlumuri banyak darah itu, dan juga ia mengganti seragamnya itu dengan yang baru. Setiap hari ia selalu membawa seragam ganti.

Tbc...

Apa apaan ni?Ndatau ak pake henset. Absurd emang, nda pandai buat yg tusuk tusukan, eheh.

Maap jg kalo yg masi polos, tp ini ak private. Biar yg masi suci tida ternodai. Maap kalo jelek jg ceritanya:'))

~

Revenge ;pjmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang