Part 37

232 13 0
                                    

Ceklek...

"Aku pulang."

Namjoon yang mendengar suara Jimin pun keluar dari kamarnya dan bergegas menuju Jimin yang kini duduk di sofa. Namjoon terkejut saat melihat Jimin membawa banyak belanjaan yang ia letakkan di atas meja.

"Ya! Banyak sekali kau berbelanja? Kenapa kau akhir akhir ini boros sekali?!"

Namjoon kemudian mendekat ke arah belanjaan Jimin. Ia membuka buka belanjaan tersebut sembari mencari jokbal yang Jimin belikan untuknya.

"Aku tidak pernah boros. Hanya hari ini saja aku ingin berbelanja banyak."

"Mentang mentang kau dari Myeongdong tidak mengajakku."

"Hehe. Maafkan aku. Oh ya, aku ada sesuatu untukmu."

Jimin pun membongkar semua barang belanjaannya sembari mencari sesuatu untuk Namjoon. Namjoon yang sudah menemukan jokbalnya hanya memperhatikan Jimin yang sibuk mencari sesuatu pada barang belanjaannya.

"Nah, ini untukmu." Jimin memberikan kantong plastik berwarna putih pada Namjoon yang entah isinya apa.

"Apa ini?"

"Aku membelikanmu pakaian. Cobalah. Semoga kau menyukainya."

Jimin tau jika Namjoon banyak mengoleksi berbagai macam pakaian. Dan disaat Jimin berada di Myeongdong tadi, ia teringat hal itu dan membelikan Namjoon pakaian untuknya.

"Ah baiklah."

Namjoon pun bangkit dari duduknya, kemudian ia menuju ke kamarnya untuk mencoba pakaian yang diberikan Jimin untuknya. Sedangkan Jimin memakan kimbap yang ia pesan sebelum pulang tadi.

Tak lama kemudian, Namjoon keluar dari kamarnya dengan mengenakkan pakaian pemberian Jimin untuknya.

Tak lama kemudian, Namjoon keluar dari kamarnya dengan mengenakkan pakaian pemberian Jimin untuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah, kau cocok sekali memakai itu. Kau menyukainya?"

"Yah lumayan. Aku bisa menambah koleksi pakaianku. Kau memang temanku, terima kasih Jim."

"Ya sama sama. Oh ya, jokbal pemberianku tidak kau makan?"

"Ah ya. Aku hampir lupa."

Mereka pun memakan makanan mereka masing masing sembari duduk di sofa. Jimin yang memakan kimbap miliknya, sedangkan Namjoon memakan jokbal pemberian Jimin. Hening juga menyelimuti mereka kali ini. Tapi, tak lama setelah itu, Jimin memecahkan keheningan tersebut.

"Namjoon."

"Hm?"

"Besok Sora akan datang kemari. Bolehkah?"

"Tentu saja. Aku juga sudah lama tidak melihat wajah cantik Sora itu."

Plak!

Tiba tiba Jimin memukul kaki Namjoon. Mungkin karena Namjoon baru saja mengatakan 'wajah cantik Sora' yang membuat Jimin melakukan hal itu pada Namjoon.

"Ya! Kenapa kau memukulku?! Sakit tau!" Kini Namjoon menatap Jimin dengan tatapan kesakitannya sembari mengusap usap tangannya pada kakinya yang baru saja terkena pukulan seorang Park Jimin.

"Kenapa kau mengatakan hal itu?"

"Memangnya kenapa? Tidak boleh jika aku mengatakan Sora cantik?"

Jimin hanya memutar bola matanya malas saat mendengar ucapan Namjoon yang keluar dari mulutnya. Dan Jimin kembali memakan kimbap miliknya. Sedangkan Namjoon hanya terkekeh kecil melihat perilaku Jimin.

"Kan bukan berarti aku juga menyukai Sora."

"Sudahlah hentikan."

Namjoon hanya tertawa kecil melihat perilaku Jimin. Entah kenapa perilaku Jimin berubah drastis saat ia menyukai Sora.

"Besok siapkan makanan yang banyak untuk kedatangan Sora."

***

11:45 PM

Ceklek...

Jimin membuka pintu kamar Namjoon yang tertutup rapat itu. Tetapi, saat Jimin sudah memasuki kamar Namjoon, ia tidak melihat tanda tanda Namjoon yang ada disana.

"Namjoon?"

Tidak ada juga balasan darinya. Jimin pun mulai mencari keberadaan Namjoon disekeliling ruangan. Tapi nihil, ia tidak menemukannya sama sekali. Jimin segera mengeluarkan ponselnya yang ada di saku celananya, dan ia mencari kontak Namjoon di ponselnya. Lalu, ia menelponnya.

Drrrttt... Drrrttt...

Jimin mendengar suara sesuatu. Ia bergegas mencari suara itu. Ternyata Namjoon meninggalkan ponselnya disini. Jimin menghela nafas kasar. Ia pun mengambil jaketnya kemudian ia keluar hotel untuk mencari Namjoon.

Saat Jimin sudah berada di luar hotel, ia melihat seseorang yang ia cari cari sejak tadi. Siapa lagi kalau bukan Namjoon. Ia berdiri membelakangi Jimin sembari memperhatikan kendaraan yang berlalu lalang di jalanan besar.

"Aish. Itu dia."

Jimin mendekat ke arah Namjoon yang menyendiri itu. Saat Jimin sudah berada di samping Namjoon, Jimin meletakkan tangannya pada bahu Namjoon. Namjoon yang merasakan sesuatu berada di bahunya terkejut, lalu ia menoleh menghadap Jimin.

"Kenapa kau belum tidur?" Tanya Namjoon pada Jimin yang berada disampingnya sembari memperhatikan kendaraan yang berlalu lalang tanpa  menghadap Namjoon yang ada di sampingnya.

"Aku tidak mengantuk. Kau sendiri? Kenapa kau berada diluar sini malam malam seperti ini?"

"Tidak apa." Namjoon menundukkan kepalanya membuat Jimin menghadap Namjoon dengan khawatir.

"Ada apa denganmu? Kau terlihat tidak baik baik saja?"

Namjoon hanya menggeleng mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut Jimin. Itu semakin membuat Jimin khawatir. Jarang sekali Namjoon seperti ini padanya.

"Aish. Ceritakanlah. Aku tau jika kau tidak baik baik saja. Ada masalah?"

"Ah sudahlah. Sepertinya aku menginginkan soju. Ayo, temani aku membeli soju di supermarket."

Seketika Namjoon bersemangat kembali. Ia pun meninggalkan Jimin sendiri yang masih mematung ditempat sembari memperhatikan Namjoon yang meninggalkannya. Entah kenapa Namjoon tiba tiba seperti itu akhir akhir ini.

"Cepatlah!"

Jimin tersenyum lalu berlari mengikuti Namjoon dari belakang. Mereka akan pergi ke supermarket untuk membeli soju untuk Namjoon.
















Tbc...

#BTSxGrammys 💜

Revenge ;pjmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang