Cemburu

1.4K 75 2
                                    

**Kantor Polisi di Bekasi**

Haris belingsatan mendapatkan pesan dari nomor tidak ia kenal. Ia segera mengecek nama orang yang diinfo berhubungan dengan adiknya.

Syarif?

Cucunya pak Yanto?

Lelaki yang pernah ia awasi untuk pak tua itu?

Sompret!

Berani sekali Syarif mendekati adiknya ketika lelaki itu sudah di jodohkan dengan model cantik bernama Janet Amardi seperti pesan itu infokan.

Ia sudah mengecek model yang berbakat serta punya prestasi di bidang fashion. Wanita itu glamor tapi tidak pernah bersinggungan dengan kehidupan dunia malam ataupun sejenis clubbing dan dugem. Wanita itu juga di informasikan suka menyendiri dengan setumpuk novel jika tidak sedang ada kegiatan fashion.

Wanita yang tidak bisa di tebak dari kulit luar batin Haris gusar. Ia merasa ada sesuatu yang tidak benar sedang terjadi. Kenapa pesan itu harus dikirimkan orang lain kepada dirinya.

Apakah ada konspirasi di balik semua ini. Ia sudah menelepon Tony, pengawal adiknya itu. Tony bilang memang adiknya satu kali terlihat keluar dari bioskop dengan seorang lelaki tampan tapi terkesan cantik.

Haris pastikan itulah Syarif. Ia tidak menyangka bahwa adiknya bisa terlihat dengan Syarif. Ia sepertinya kecolongan bahwa Syarif mengenal adiknya itu sewaktu lelaki itu bekerja di perusahaan Rendy sang bos tempat adiknya dulu menjadi baby sister.

Haris menelepon bagaimana administrasi kantor. Ia sudah memasukkan surat cuti dari satu bulan yang lalu

"Halo..? Iya.. saya sudah dapat cuti selama 1 minggu untuk urusan keluarga."

**

Syarif kembali ke kantor dengan wajah yang seram. Semuanya staffnya menjadi agak mundur ketika ia lewat di koridor mereka.

Kenapa ia menjadi seperti Rendy ya, yang ditakuti oleh para staff di kantor. Tapi, ia sedang tidak ingin bercanda.

Dirinya agak lelah karena harus terus berganti-ganti peran dengan sifatnya ini. Ia seperti mereka pribadi ganda saja sekarang. Ia harus banyak membersihkan otaknya dari segala hal yang bisa membangkitkan sifatnya yang jelek yaitu datar dan dingin.

Ia masuk ke ruangan kantornya dengan membanting pintu agak kencang sehingga berbunyi. Kakeknya memang sudah seminggu tidak masuk kantor karena memonitor dari rumah saja. Mungkin kakeknya ingin ia sudah harus memimpin perusahaan dengan menyeluruh.

Syarif menarik rambutnya dengan gemas. Ia bisa berpura-pura di depan Bram untuk ceria. Tetapi, hati ini memang terasa pedih karena Amel terlihat bersama lelaki lain. Ia tidak peduli lelaki itu siapanya Amel. Ia hanya ingin meninju lelaki itu supaya jauh-jauh dari kitten imutnya itu.

"Hei, Bro, Amel itu bukan milikmu, setidaknya belum."

"Dan kamu tidak bisa meninju orang sembarangan tanpa alasan kuat."

"Kamu akan berhadapan dengan hukum dan juga bisa mempermalukan keluarga Diwantoro jika bertindak gegabah."

Syarif mengocehi dirinya sendiri sambil mondar-mandir di depan meja kantor.

Ia seakan menjadi gila hanya dengan memikirkan Amel. Pantas saja dulu bosnya gegana ketika mencari mbak Kusuma. Mungkin rasanya sama seperti ia saat ini.

***

Amel pulang ke rumahnya bersama sang pengawal dengan Tony mengemudi mobil. Tony mengawasi wajah wanita yang duduk di sampingnya itu. Ia sedang stop di lampu merah.

MENCINTAI KAMU APA ADANYA {Geng Rempong : 4}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang