Setelah peristiwa latihan 'bertinju' antara Syarif dengan Tony. Syarif menjadi tenang dan malah respect pada lelaki pendiam berwajah muram itu.
Syarif bekerja dengan giat di kantor. Istrinya sudah pulih sepenuhnya. Wanita itu juga bekerja di perusahaan sang ayah.
Amel sudah di bawa ke rumah Syarif alias rumah kakeknya. Syarif memberikan ruang khusus untuk Tony di rumah mereka. Ruangan di lantai bawah ketik Tony harus mengawasi semua kegiatan Amel jika wanita itu butuh di kawal. Tony sih ada jadwal libur juga. Tapi, sangat jarang. Syarif jadi ada teman berlatih tinju dan latihan berlari bersama Tony jika hari libur.
Tony sangat bersyukur mempunyai bos serta teman seperti Syarif. Ia tetap mengawal Amel di samping menjalankan perusahaannya sendiri. Ia konsultasi dengan Rendy selaku bos besar karena perusahaannya masih sangat kecil alias baru.
Bunyi dering telepon di meja membuat Syarif menghentikan ketikan di laptop kerjanya.
"Halo..?"
"Baiklah.. suruh pak Yogi masuk sekarang."
Syarif meletakkan telepon kantor itu ke tempatnya.
Ketukan di pintu terdengar, Syarif berteriak 'masuk'.
Yogi masuk di ikuti sang sekretaris seksi yang waktu itu datang membawa berkas. Wanita itu tersenyum dengan sensual pada Syarif.
Syarif mengangkat alisnya ketika wanita itu tersenyum menggoda padanya.
"Silahkan duduk." ujar Syarif sopan.
Yogi mempersilahkan Linda untuk duduk duluan. Wanita itu duduk dengan menyilangkan sebelah kaki jenjangnya. Linda memakai blazer plus rok ketat.
"Begini bro.." Yogi memulai rayuan untuk Syarif supaya perusahaan mereka lebih bekerja sama dengan baik.
Syarif mendengarkan dengan sangat seksama.
Linda mengawasi Syarif sambil menjilati bibirnya dengan gaya sensual. Tapi, Syarif cuek saja. Dasar lelaki dingin yang macho pikir Linda sangat suka. Perutnya terasa ada kupu-kupu terbang membayangkan dirinya bisa menikmati tubuh keren lelaki itu.
"Baiklah. Nanti, akan aku pertimbangkan lagi. Aku masih harus mengerjakan urusan yang kemarin." balas Syarif dengan netral. Ia harus mempelajari lebih lanjut usulan dari Yogi itu kan.
"Oke. No problem. Nanti, aku menugaskan Linda, sekretarisku ini untuk terus berhubungan dengan kamu ketika aku sedang sibuk dan tidak ada di tempat." ujar Yogi sambil menyenggol kaki Linda yang diam sedari tadi menatap Syarif seperti kucing menatap ikan.
"Ehh.. iya pak. Nanti saya yang banyak menghubungi bapak." ucap Linda dengan suara agak di desah-desahkan.
Tangan kiri Yogi menepuk pelan paha Linda untuk memberikan support, tapi tangan itu juga nakal karena mengelus sambil membuat pola melingkar di paha mulus Linda. Untung posisi meja Syarif lebih tinggi, jika tidak pasti paha mulus Amel sudah terpampang jelas.
"Hmm.. kita lihat saja nanti. Btw, aku ada acara makan siang dengan istriku. Sekarang sudah hampir jam 12 siang. Kalau kalian ingin bergabung?" ajak Syarif basa-basi. Dalam hatinya ia mengusir lelaki sepupu tirinya Amel itu.
"Tidak usah. Kami permisi saja." balas Yogi.
***
Yogi dan Linda keluar dari kantor Syarif. Linda melenggangkan pinggulnya ketika keluar dari pintu kantor itu.
Syarif menarik napas panjang dan berat. Wanita itu mencoba menggoda dirinya terus.
"Dasar gelo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MENCINTAI KAMU APA ADANYA {Geng Rempong : 4}
RomanceAku, Syarif Pahlepi Diwantoro, 30 tahun, seorang lelaki sederhana yang dari kecil sudah mengenal kata susah dan berjuang sendirian lantaran ayahku sudah meninggal dunia. Ketika kakekku mengakui diriku sebagai cucu satu-satu dari pewaris keluarga Diw...