Ucapan selamat kepada Syarif dan Amel sudah di terima dari Bram beserta sang istri. Andi sejam kemudian juga menelepon karena mendapatkan kabar dari Bram bahwa Amel sudah melahirkan. Temannya itu beserta istrinya juga sudah mengucapkan selamat.
Syarif tinggal menunggu Rendy dan Kusuma saja. Dirinya yakin sebentar lagi kena onok oleh istrinya Rendy yang cerewet itu. Tapi, Syarif sangat menyanyangi istrinya sang bos, seperti ia mempunyai kakak perempuan saja. Ia teringat pertama kali memberikan tisu untuk Kusuma, karena wanita itu terciprat air genangan dari mobil Rendy yang melintas. Mata indah berwarna almond merasuk ke dalam jiwanya kala itu.
"Aa.. nama anak kita ini sangat keren semua?" ucap Amel dengan bangga.
"Iya sayangku.. Ridwan Pahlepi Diwantoro dan Annisa Munandar Diwantoro. Mereka akan menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya nanti, juga untuk bangsa dan negara ini." ucap Syarif dengan semangat.
"Aa hebat ya...sangat semangat, tapi nanti malam hari temani aku untuk bangun dan menyusui anak kita ini. Jangan Aa saja yang enak-enak 'menyusu'.. upss.. maaf kelepasan." ujar Amel sambil menyeringai lebar. Untungnya mereka tidak ada tamu yang berkunjung ataupun perawat.
Linda sudah mengurusi semua perlengkapan Amel dengan rapi. Syarif mengucapkan terima kasih dengan nada kaku, tapi matanya memancarkan rasa terima kasih dari dalam lubuk hatinya. Lelaki itu seolah yakin, Linda sudah berubah. Linda merasa senang dan bahagia atas hal itu.
***
**Kediaman Rendy**
Kusuma ke bawah untuk ke dapur dengan Anna membututi dirinya. Ia hanya mengenakan kimono kotak-kotak karena barusan menyusui anak bayinya. Ini masih pagi, suaminya juga masih berbaring tadi di tempat tidur.
"Mommy.. Anna mau minum susu." ujar Anna pada ibunya.
"Iya sayang.. " jawab Kusuma pada anaknya.
Baby sitter Anna sedang mengurus Amir karena baby sitter Amir off hari ini. Mbok Ina juga lagi di taman belakang tadi entah mau mengambil bumbu dapur yang di tanam ibu mertuanya di sana.
Suaminya yang keren masuk ke dapur dan langsung memeluk bahunya serta mencium bibirnya dengan cepat membuat Anna terkikik di kaki Kusuma.
"Mommy.. Daddy kok kiss mommy terus sih.. Anna juga mau dong." pinta sang anak perempuan manis itu.
"Sini... muaacchh.. " bibir Rendy mendarat di dahi Anna.
"Tidak mau daddy.. mau seperti mommy tadi." Anna protes karena bukan di bibir. Rendy nyengir lalu menuruti perintah anaknya.
Ketika Rendy kembali memeluk istrinya dan mencium lagi. Anna terkejut karena ada mbok Ina yang masuk.
"Waduh.. waduh maaf atuh den.. mbak Kus.. mbok mah tidak tahu.. " ujar mbok Ina dengan wajahnya memerah.
Kusuma melepaskan suaminya, tapi Rendy tidak melepaskan pelukannya. Wajah Kusuma ikutan merah padam.
"Eeh.. maaf mbok.. kami.. saya.." Kusuma gelagapan.
"Kami sedang membagi kasih mbok di pagi hari. Mbok mau..?" tanya Rendy dengan nyengir membuat Kusuma memukul bahu kekar sang suami yang di tutupi bathrobe berwarna marun tebal.
Rendy menikmati istrinya yang cemburu kepada mbok Ina.
"Mas ini..?! mbok Ina kok di ajak bercandaan, mana mau di cium lagi." rutuk Kusuma di leher suaminya itu. Ia ingin sekali menggigit leher keras suaminya karena menggoda mbok Ina.
"Hmm.. iya nih den Ren.. mbok kok di ajak bercandaan. Mbok mau masak nih, kenapa kalian semua di dapur? Apa kalian sudah lapar?" tanya mbok Ina penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENCINTAI KAMU APA ADANYA {Geng Rempong : 4}
RomanceAku, Syarif Pahlepi Diwantoro, 30 tahun, seorang lelaki sederhana yang dari kecil sudah mengenal kata susah dan berjuang sendirian lantaran ayahku sudah meninggal dunia. Ketika kakekku mengakui diriku sebagai cucu satu-satu dari pewaris keluarga Diw...