Camer

1.2K 87 7
                                    

Bu Marta mengeluarkan handphonenya ketika sudah berada di kamar. Ia mengirimkan foto Syarif yang berpelukan dengan Amel kepada ayahnya Amel melalui MMS. Tapi, ia mengirimkan dari nomor sekali pakai supaya tidak ketahuan dan di lacak.

Ia tersenyum senang karena ha itu. Ia akan membuat anaknya terjebak dengan Amel supaya ayah mertuanya itu segera membatalkan urusan perjodohan Syarif dengan Janet.

Bu Marta tadi sudah dari kamar tidur kakeknya Syarif. Ayah mertuanya itu tidur dengan tenang. Mungkin suntikan dokter Vidi menenangkan syarat serta peredaran darah kakeknya Syarif itu.

Ia akan terlihat tenang karena semuanya akan berjalan sesuai dengan yang ia inginkan.

"Rif, setelah ini kamu harus berjuang sendiri untuk menghadapi masalah dengan Amel nantinya. Ibu hanya bisa membantu sampai sini."

*****

**Kamar hotel**

"Mas..?"

"Hmm..?"

"Sepertinya Syarif akan segera menikah deh."

"Baguslah itu." jawab Rendy pendek. Lelaki itu sedang membuka kemeja yang ia pakai waktu acara di rumah Syarif tadi. Istrinya yang manis itu sedang duduk di sofa putih kamar hotel ini hanya mengenakan gaun satin untuk santai dan sandal jepit.

"Igghh.. kok jutek banget sih ngomongnya." ujar Kusuma manja.

Rendy melepaskan celana panjangnya dengan cepat dan mendekati istrinya itu di sofa.

"Kalau Syarif menikah mah bagus untuknya kan. Ia akan hidup tenang karena ada yang memperhatikan dirinya itu." papar Rendy sambil mengelus paha istrinya. Ia menarik paha itu ke atas pangkuannya. Lalu, ia memijat kaki mulus istrinya itu.

Kusuma mendesah karena pijatan tangan suaminya.

"Enak..?" tanya Rendy serak.

"Hmm.. " respon Kusuma pada Rendy.

Tangan Rendy naik ke paha sambil menarik tali gaun itu dan melepaskannya dengan lihai.

"Ehh.. mas mau apa?"

"Mau memijat." balas Rendy polos tapi sinar matanya tidak polos.

"Kok memijat di bagian depan sih?" tanya Kusuma dengan alis terangkat.

"Yahh.. mana tahu kan bagian depan tubuh kamu lelah juga." lanjut Rendy. Ia juga menarik underware istrinya dan melemparkannya itu ke lantai.

Rendy mengeram melihat tubuh istrinya ini. Big boy sudah mengejang antisipasi. Ia menarik pinggang istrinya dan merebahkan istrinya itu di sofa. Ia segera mendekatkan tubuhnya pada kekasihnya itu.

"Kita akan saling memijat sebentar ya sayang. Kamu setuju?"

"Setuju!"

Rendy tidak perlu waktu lama untuk menyenangkan istrinya itu. Ia dengan sangat ahli merenggangkan paha istrinya supaya ia bisa berbaring di tengah tubuh istrinya itu.

"Hmm.. kamu sangat menggiurkan mungil." ucap Rendy di antara keindahan tubuh bawah istrinya itu.

Ia memijat menggunakan mulutnya membuat Kusuma mendesah serta mengeliat gelisah.

Kusuma memerangkap kepala suaminya di antara pahanya itu. Ia selalu kewalahan jika sang suami sudah mengeksplorasi tubuhnya itu. Ia mendesis seperti ular ketika Rendy menarik mutiara si molek.

Rendy mengeram senang karena istrinya ini sungguh lezat. Aroma tubuh milik kekasihnya ini meresap masuk ke dalam otaknya membuat ia semakin bersemangat.

MENCINTAI KAMU APA ADANYA {Geng Rempong : 4}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang