Syarif menatap kakeknya yang berbaring dengan mata terpejam. Ia lalu mendekati kakeknya itu dan duduk di tempat dokter Vidi tadi.
"Kek, kita akan bicarakan ini lagi ya nanti. Kakek istirahat saja dulu." ujar Syarif sambil memegang tangan sang kakek dengan pandangan sedih.
Sang kakek hanya mengangguk tanpa membuka matanya. Syarif menarik napas panjang.
"Hmm.. aku ke kamar tidurku dulu ya kek?"
Pak Yanto mengangguk lagi tanda merespon.
Syarif berdiri dan keluar dari kamar tidur pak Yanto.
Pak Yanto langsung membuka matanya dan tersenyum penuh kemenangan.
"Hmm.. bagaimana anak muda, kamu sudah masuk dalam perangkapku ini."
"Kakek kamu ini sangat cerdas bukan?"
"Sebentar lagi kamu akan menikah dan memenuhi rumah ini dengan anak-anak kecil yang lucu."
Sang kakek tertawa senang. Lalu, menutup mulutnya takut terdengar oleh orang lain.
Di pintu luar, ibunya Syarif ternyata mendengar semua omongan mertuanya itu.
Bu Marta terkesiap karena ulah ayah mertuanya itu bisa membuat Syarif menderita seumur hidup.
"Awas saja ya ayah, aku akan membalas perbuatan ayah itu. Syarif tidak akan menikah dengan Janet tapi dengan Amel." desis ibunya Syarif sambil menutup pintu kamar tidur mertuanya. Ia tidak jadi masuk karena ayahnya itu cuma berpura-pura saja sakit di dadanya tadi.
Mungkin, pak dokter tadi memeriksa detak jantung ayahnya itu cepat karena takut ketahuan bohong. Orang yang bohong itukan biasanya jantungnya berdebar dengan lebih cepat.
"Dasar kakek pemaksa!"
Kakek Syarif memastikan acara berlangsung dengan meriah. Ia mengundang seluruh teman-teman terdekat beserta keluarga mereka yang masih ada si Bogor juga di tempat lain.
Syarif tidak bisa menolak permintaan kakeknya itu. Ia takut akan kesehatan kakeknya yang memburuk.
Syarif harus merelakan hatinya yang sedih dan sakit karena tidak bisa menerima cinta sejatinya sendiri. Ia berharap semoga ke depannya hidup dirinya ini lebih baik. Ia belum bisa membayangkan hidupnya dengan wanita model seperti Janet itu.
Janet seperti tidak keberatan dengan rencana kakeknya itu. Wanita itu bilang akan menjalankan rencananya untuk mengagalkan rencana perjodohan ini. Tapi, mana buktinya. Nothing! batin Syarif sebal.
Sekarang sudah hari jum'at, tinggal dua hari lagi menjelang hari pengumuman pertunangan dirinya dengan Janet.
OMG! bagaimana ini? Syarif mondar-mandir di dalam kamar tidurnya di malam hari.
Ia tidak bisa berkelu kesah dengan teman-temannya. Ia harus bagaimana. Syarif gundah, ia menuju streo musik di dekat TV plasma di kamar ini, lalu menghidupkan lagu.
**Aku tahu engkau sebenarnya tahu
Tapi kau memilih seolah engkau tak tahu
Kau sembunyikan rasa cintaku
Di balik topeng persahabatanmu yang palsu
**Kau jadikan aku kekasih bayangan
Untuk menemani saat kau merasa sepi
Bertahun lamanya ku jalani kisah
Cinta sendiri
Syarif tambah galau mendengar lagu Cakra Khan ini. Ia menghempaskan remote streo musik ke dinding sehingga hancur dan jatuh ke lantai. Syarif menutupi mukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENCINTAI KAMU APA ADANYA {Geng Rempong : 4}
RomantikAku, Syarif Pahlepi Diwantoro, 30 tahun, seorang lelaki sederhana yang dari kecil sudah mengenal kata susah dan berjuang sendirian lantaran ayahku sudah meninggal dunia. Ketika kakekku mengakui diriku sebagai cucu satu-satu dari pewaris keluarga Diw...