Persiapan pernikahan dilakukan oleh Amel di bantu oleh the Kusuma geng. Mereka ikutan berdiskusi tentang pesta. Acara pernikahan ini sesuai permintaan mau pesta taman. Ya.. ala-ala rombongan mereka juga. Biar praktis dan private saja.
Ibunya Syarif juga turun tangan ikut memberikan masukan. Syarif sibuk dengan urusan bisnis. Ia mendapatkan kontrak besar dari calon mertuanya itu. Ayahnya Amel memberikan bagian perusahaan Amel kepada dirinya untuk di kelola.
Kakeknya Syarif terlihat sangat sehat dan bahagia. Ia sangat setuju dengan ide ayahnya Amel itu dengan memberikan perusahaan Amel kepada Syarif.
Haris tenang saja Syarif menghandle perusahaan adiknya. Ia tidak mau ikut campur karena urusannya sudah banyak. Ia mendapatkan lebih banyak perusahaan dari ayah serta kakeknya. Tapi, ia serahkan semuanya pada orang-orang yang handal untuk di kelola. Ya.. mungkin suatu hari nanti ia kembali ke dunia bisnis.
Rendy, Andi dan Bram juga ikutan membantu Syarif teman mereka itu. Rendy mengurus bagian taman, Andi bagian lighting, sedangkan Bram bagian band.
"Horeee.. selesai..!" Kusuma bertepuk tangan tepat di depan Rendy yang sedang membaca koran paginya di ruang kamar tidur mereka.
Rendy tersenyum lebar, wajahnya tidak kelihatan dingin lagi. Wajah lelaki yang melembut karena mencintai serta di cintai istrinya itu.
"Mas.. nanti temani saya ke dokter." ucap Kusuma tiba-tiba membuat Rendy meletakkan korannya di meja.
"Kamu sakit mungil?" tanya Rendy was-was.
"Tidak."
"Jadi kalau tidak sakit kenapa ke dokter?" Rendy langsung berdiri dan melihat mendekati istrinya di tempat tidur. Wanita kesayangannya ini sedang duduk bersandar di bantal. Ia sebentar lagi mau ke kantor.
Kusuma tersenyum kecil. Ia lalu menarik leher suaminya dan berbisik kecil di telinga sang kekasih tercinta.
"Ahh.. apa kami yakin mungilku?" mata Rendy bersinar tajam.
Kusuma hanya menganggukkan kepalanya.
"Hmm.. kalau begitu nanti siang, jam istirahat aku pulang."
"Janji?" tanya Kusuma sambil mengusap dada kekar suaminya yang memakai jas setelan kerja. Suaminya ini selalu tampan. Membuat dirinya selalu terpesona.
Rendy yang di usap-usap serta di pandangi dengan mata besar almond milik istrinya itu menjadi tegang seketika. Kusuma tahu suaminya itu tegang. Ia lalu menarik leher Rendy dan mencium bibir jantan suaminya itu.
Rendy memejamkan matanya dan menarik leher ramping Kusuma. Ia menekan rahang wanita itu sehingga bisa menikmati lebih banyak. Istrinya mengerang membuat dirinya semakin tegang.
Kusuma menjulurkan tangannya mengarah ke celana panjang Rendy dan mengusap big boy dengan gerakan berirama membuat suaminya merampas napasnya dengan isapan panjang.
Dengan tangan dan mulut yang sibuk, Kusuma menarik suaminya dan Rendy terjatuh ke tempat tidur. Kusuma langsung merangkak ke atas dan melepaskan dasi berikut jas suaminya dengan cepat. Rendy mengeram di mulut Kusuma.
"Mungil..?" suara Rendy mengerang.
"Mas.. main sebentar ya?" pinta Kusuma pada Rendy.
Well, Rendy tidak menolak permintaan sang istri. Lelaki ini memberikan apa yang di inginkan kekasihnya itu dengan senang.
****
Hari pernikahan telah tiba. Syarif berdebar-debar gugup tapi dengan hati riang gembira. Ia tidak menyangka akan menikah hari ini. Minggu cerah dengan konsep taman yang luar biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENCINTAI KAMU APA ADANYA {Geng Rempong : 4}
RomanceAku, Syarif Pahlepi Diwantoro, 30 tahun, seorang lelaki sederhana yang dari kecil sudah mengenal kata susah dan berjuang sendirian lantaran ayahku sudah meninggal dunia. Ketika kakekku mengakui diriku sebagai cucu satu-satu dari pewaris keluarga Diw...