Malam itu setelah balik dari Starbucks, gue memutuskan untuk tidak kembali ke kantor dengan alasan gue tiba- tiba terserang diare.
Sesampainya di rumah, gue menangis sejadi-jadinya dan mengurung diri di kamar. Gue matiin handphone gue meskipun di sana ada whatsapp chat dari klien, missed call dari Archie, gue ga peduli. Gue hanya ingin bangun dari semua mimpi buruk ini.
Seandainya gue bisa cuti, gue bakal cuti. Karena otak dan hati gue sudah ga bisa berjalan seiringan. Dan trust me, susah banget buat jadi orang yang professional, memisahkan hubungan pekerjaan dengan kehidupan pribadi. Gue kalau liat Maria di kantor, berasa langsung ingat lagi sama Archie dan ini sudah seminggu sejak insiden pertemuan gue dengan Archie.
"Li, elo kenapa sih akhir-akhir ini murung banget?" tanya Sisca sambil mendorong kursinya mendekat ke tempatku.
"Gapapa Sis. Gue lagi ansos aja. Males ngapa-ngapain." sahut gue asal-asalan.
"Li, gue udah kenal elo. Muka elo kayak gini ya, antara elo habis dimarahi klien, bu Jean atau Maria."
"Gatau lagi deh kalau ada hal lain yang mengusik pikiran lo saat ini. Kenapa sih? Cerita sama gue." ujar Siska dengan nada khawatir.
"Gue ga bisa cerita Sis. Ntar kalau memang sudah waktunya, gue bakal cerita."
"Well okay Li. But, kalau lo butuh apa-apa, even a shoulder to lean on, kabari gue." sahut Sisca.
Maaf ya Sis gue ga bisa cerita sama lo mengenai hal ini. Gue cuma butuh waktu. Like tale said, time will heal everything.
Whatsapp alert
Greyson: Lia, apa sudah direview sama Maria?
Gue: Ongoing pak. Next week kita bisa meeting di Bali?
Greyson: Ok. Lo butuh berapa hari buat meeting? Gue akan nanyain schedule papa ke sekretaris gue
Gue: 2 hari pak. Rencana tanggal 10 meeting sama pak James, 11-12 saya kerja detailnya sama Maria dan 13 saya meeting finalisasi detail lagi dengan pak James. Gimana pak?
Greyson: Gue Greyson bukan pak James
Gue: Ya maksud saya Pak James dan Bapak.
Sensi amat dalem ati gue.
Greyson: Ok. Gue akan tanyain dulu besok
Gue: Ok Pak. Thanks
Greyson: Lo masih lembur jam segini?
Ya ampun ternyata udah jam 10 malem aja, gue kebanyakan kerja sampai-sampai udah ga memperhatikan jam lagi.
Gue: Iya Pak. Masih di kantor.
Greyson: Emang bakal lembur sampai jam brp?
Gue: Gatau pak, masih lama kayaknya.
Greyson: Panggil nama aja ga usa bapak-bapak'an
Gue: Susah, enakan manggil bapak biar ga ribet
Greyson: Dicoba dong meskipun susah. Gue tunggu sampai lo manggil gue nama
Idih apaan nih orang. Maksa banget sih, kan dulu udah dibilangin be professional, eh dia maksa terus suruh panggil nama astaga.
Gue: Iya Greyson.
Greyson: Nah gitu donk. Ok, happy working.
Gue jadi inget, dulu patah hati terakhir gue ga sampai membuat gue males menjalani hari-hari. Cukup nangis 3 jam habis itu udah kelar deh. Tapi ini udah seminggu dan masih membekas aja. Gue cuma bisa mengalihkan pikiran gue dengan bekerja.
01.00 a.m
"Mba Lia, mau pulang jam berapa?" tanya Tejo, office boy yang ada di kantor. Kalau musim lembur gini, kunci kantor bakal dipegang sama office boy. Jadi kalau ada staff yang belum pulang, mereka juga ga bisa pulang deh.
"Tanya yang lain dulu aja mas." sahutku sambil membalas e-mail klien.
"Yang lain udah pulang Mba. Tinggal Mba Lia sendiri ini."
"Hah beneran?" jawab gue sambil mengecek sekeliling. Ternyata memang sisa gue seorang diri yang ada di kantor.
"10 menit lagi ya mas. Ini saya tinggal kirim e-mail terus matiin laptop." jawab gue.
Gue langsung membereskan meja, menaruh berkas-berkas yang perlu direview ke atas meja Bu Jean, Ica, Ahmad, dan Maria. Setelah selesai, gue turun ke basement parkiran dan siap untuk pulang. Tiba-tiba di radio pun memutarkan sebuah lagu. Lagu ini lagu ngehits di era 90-an dan termasuk lagu favorit Archie waktu lembur.
Although loneliness has always been a friend of mine
I'm leavin' my life in your hands
People say I'm crazy and that I am blind
Risking it all in a glance
And how you got me blind is still a mystery
I can't get you out of my head
Don't care what is written in your history
As long as you're here with me
I don't care who you are
Where you're from
What you did
As long as you love me
Who you are
Where you're from
Don't care what you did
As long as you love me
Bahkan radio aja masih mengingatkan gue tentang Archie. Come on Li, the show must go on. Lo ga bisa kayak gini terus.
***
"Kamu semalem pulang jam berapa Li?" tanya mama.
"Jam setengah 2 sampe rumah." sahutku sambil makan roti yang sudah disediakan di meja makan.
"Hari ini lembur lagi?"
"Iya ma. Kayak mama ga tau aja bulan Maret biasanya gimana."
"Minum vitamin lo Li, jaga kesehatan. Jangan capek-capek. Weekend kamu ga usa kelayapan. Udah di rumah aja."
"Iya ma tau. Udah ya Lia berangkat ke kantor dulu."
Gue cuma sempat tidur 4 jam dan hari ini gue bakal meeting di luar kota. Gue cuma berharap kalau gue bisa tertidur pulas pada saat perjalanan ke klien. Gue bener-bener butuh tidur kronis karena mata gue udah kayak panda. Tidak terkondisikan lagi dark circlenya. Dark kayak kehidupan cinta gue #eaaa.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Curhatan si Konsultan
ChickLitWhat do you think about Consultant? Keren dan necis? Sering mobile alias jalan-jalan entah di dalam atau luar negeri? Penghasilan berlimpah? Kerja di gedung tinggi? Smart karena wawasan luas dan bisa kasih saran yg keren? Sebagian besar memang...