Sudah seminggu sejak pertemuan gue terakhir dengan Archie. Semenjak itu, dia juga belum menghubungi gue lagi, entah nanya kabar atau apa. Gue pengen banget kontak Archie tapi gengsi gue terlalu gede untuk menghubungi dia duluan. Gue lebih ke arah bingung gue harus berbasa-basi apa, kan ga mungkin gue ngomong gue kangen dia!
Kring kring
"Li, pak Greyson sudah menunggu di ruang meeting 1 ya." sahut Miranda sekretaris bu Jean.
"Oke siap mba."Gue melangkah ke ruangan bu Jean dan menyampaikan kalau Greyson sudah menunggu di ruang meeting.
"Li, saya kebetulan harus ketemu pak bos (owner firm). Hari ini agendanya kan Greyson kasih data, jadi kamu aja ya yang nemui dia."
"Saya? Sendiri bu?"
"Ya iyalah sendiri, kayak kamu baru pertama aja nemui klien sendiri. Udah ya buruan kamu ke sana jangan membuat dia nunggu lama."Gue? Gue harus menemui si tengil itu sendiri? Anyway gue harus percaya omongan Archie. Belum tentu kan si tengil ini seburuk pikiran gue. Dengan langkah setengah hati, gue membuka ruangan meeting tersebut.
"Siang pak." ujar gue.
For your information, Greyson menggunakan kemeja warna putih, celana ripped jeans warna hitam dan sepatu gucci. Damn he looks gorgeous! Aduh fokus Li, ini bukan saatnya lo fokus ke penampilan dia!Greyson langsung menatap gue dari ujung kepala sampai ujung kaki. Gue bener-bener ga suka kalau ada orang yang memperhatikan gue sambil ngeliat segitunya.
"Lo looks quite messy ya hari ini."
Bentar deh, dia ini klien atau fashion police sih. Senengnya ngeliatin penampilan orang aja.
"Sorry pak, saya tidak punya banyak waktu. Mungkin Bapak bisa langsung menyerahkan data yang dibutuhkan?" sahut gue.
"Lo di sini lembur sampai jam berapa sih?"
"Sampai jam berapa itu bukan urusan Bapak."
"Gue cuma mau nanya dan menurut gue itu ga salah."
"Kalau saya kasih tau saya lembur sampai jam berapa, memangnya Bapak bisa apa?" sahut gue.
Jangan bilang dia mau coba beli perusahaan gue.
"Gini-gini gue pernah magang di konsultan juga kali. Makanya gue mau membandingkan apa sekarang kehidupan as consultant much better atau ngga. Kayaknya elo udah negative thinking duluan deh."
"Ohh kirain. Saya lembur kalau peak season bisa sampai subuh-subuh Pak. Kalau bulan gini memasuki bulan Maret yah paling sampai jam 10 atau 11." jawabku
"That's the reason you look quite messy today. Meskipun lo kerjaannya kayak gitu, I suggest lo tetep harus taking care ke penampilan lo. "
"Ingat klien itu ga akan peduli lo mau kerja sampai tengah malam, mau gak pulang, mau nginap pun, yang penting kerjaan selesai. Bener ga?" ujar Greyson.
"Iya pak. That's the ugly truth." jawab gue.
Gue seketika ga bisa marah sama orang ini, karena apa yang dia omong itu benar. Ya mungkin ga semua yang gue liat di depan itu benar."Don't ge me wrong. Alasan kenapa gue bener-bener concern ke penampilan, karena kepribadian lo itu tercermin di penampilan lo."
"Kalau lo messy, klien pun jadi males mau terbuka diskusi sm lo, soalnya kayak ngerasa lo sendiri ga bisa taking care yourself, gimana lo mau taking care company gue? Kalau lo rapi, klien pun juga merasa lebih assure kalau ditangani sama lo." sahut Greyson dengan panjang lebar.
"Nggih pak.. (iya dalam bahasa Jawa)"
"Lo ini diomongin pasti nganggep gue bercanda ya. Anyway, ini berkas-berkas data gue. Gue harap gue bisa dapet feedbacknya next two weeks at the latest."
"Oke saya usahain Pak. Cuma tergantung bu Jean bisa melakukan review kapan, tapi saya usahakan bisa memenuhi harapan Bapak."
"Btw lo umur berapa sih?"
"25. Kenapa emangnya?"
"Lebih muda dari gue sedikit berarti. Panggil gue nama aja kali gapapa, ga usa formal gitu kesannya gue bapak-bapak menakutkan."
"Kan saya profesional Pak. Lagian enak manggil Bapak." jawab gue.
"Elo panggil nama aja lahh. Gue risi beneran kalau lo panggil gue Bapak!"
"Ga bisa Pak. Saya tetap suka manggil Bapak dengan Bapak. Aneh rasanya kalau saya memanggil nama Bapak jadi Greyson. Berasa sok kenal Pak."
"Lah kan lo udah kenal gue. Atau lo mau lebih mengenal dalam gue?" sahut Greyson dengan jahil.
"Apaan sih. Pak Greyson, terima kasih atas waktunya. Nanti saya kabari ya Pak untuk next meeting."
"Lo keras kepala memang. Okay, you're welcome and see you around."
"Lia! Itu tadi klien lo?" sahut Michelle tiba-tiba.
"Iya yang di Bali itu, kenapa?"
"Buset ganteng amat! Gue tadi sampai ngintip-ngintip nunggu dia keluar! Tau gitu gue minta bu Jean incharge-in gue ke Bali!"
"Please, lo udah mau married. Ga usah ganjen."
"Ya kan sebelum janur kuning melengkung masih ada kesempatan kali Li." jawab Michelle.
Gue diam aja mendengar ocehan Michelle. Ketika gue sedang berpikir, tiba-tiba..
"Lia! Sini bentar dong." ujar Maria
"Kenapa mba?"
"Gue tadi diminta tolong sama bu Jean untuk supervisi kerjaan lo yang tentang grupnya pak James. Lo diminta selesai kapan?"
"Maksimal 2 minggu lagi mba."
"Oke, lo kasi gue maksimal minggu depan buat gue review. Jadi kalau udah gue review, hopefully kita bisa nyelesaiin teknisnya nanti di Bali."
What a day. Udah ketemu Greyson ditambah ini kerjaan disupervisi Maria. Ingin rasanya lari dari tempat ini.
*puter backsound: Runaway - Galantis*
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Curhatan si Konsultan
ChickLitWhat do you think about Consultant? Keren dan necis? Sering mobile alias jalan-jalan entah di dalam atau luar negeri? Penghasilan berlimpah? Kerja di gedung tinggi? Smart karena wawasan luas dan bisa kasih saran yg keren? Sebagian besar memang...