34. Farewell

21.2K 2.1K 11
                                    

Hola! Ini part yg kena impactnya jadi harus dirombak lagi, semoga kalian masih suka ya ❤️

"Jadi udah dapet kadonya?" ujar Sisca.

"Udah aman kok. Lo masih lembur hari ini? Kemarin balik jam berapa?"

"Kemarin jam 11 sih. Untunglah tiba-tiba Sheldon balik ke kantor, jadi gue ada temennya."

"Oh ya? Dia balik lembur sis?"

"Iya, katanya banyak deadline juga. Emang dia ga ngomong kalau mau lembur?"

"Ngga sih. Dia ga ngomong apa-apa ke gue."

"Mukanya sih terlihat suntuk banget. Lo kasih dia banyak kerjaan ya? Jangan siksa Sheldon gue ya." ujar Sisca dengan muka pura-pura marah.

"Sheldon gue banget nih ceritanya?"

"Berchyandaaaa. Tapi serius deh Li, dia lagi banyak masalah kah? Mukanya suntuk banget sumpah. Gue aja ga berani ajak ngomong dia duluan kemarin." ujar Sisca mencoba menjelaskan situasi.

"Gue ga tahu sis. Dia ga cerita apa-apa juga. Btw sebenarnya sih gue ketemu dia di mal. Gue kaget juga ternyata dia balik ke kantor setelah itu."

"Kalian berdua ngomongin apa?"

"Intinya dia mau gue kasih space supaya dia bisa fokus kerja. Jadi sementara mungkin dia akan menjauh dari gue, tapi gue harap lo bisa nemenin dia ya sis."

"Kalau itu lo jangan khawatir Li, gue akan tetap akan nemenin dia sampai kita bisa balik kayak dulu. Gue kangen momen kita bersama." sahut Sisca.

"Tahanin dulu ya sis. Biar waktu yang menjawab." sahut gue sambil menepuk bahu Sisca.

"Oh ya gue hampir lupa. Tapi lo gimana sama Greyson? Udah official?"

"Gue masih bingung. Lo tahu kan ini bakal jadi pertama kalinya gue punya pacar kalau misal jadian sama Greyson. Terus kalau ini ga berhasil gimana?"

"Li.. Terkadang lo tuh ga perlu berpikir 1,000 langkah di depan. Jalanin aja dulu satu-satu, ga usah semua dipikirkan bersamaan. Jangan kelamaan Li mikirnya, repot kalau Greyson diambil kuntilanak." sahut Sisca sambil tertawa.

"HUSH! Amit-amit kali!" sahut gue sambil mengetokkan tangan ke meja.

"Makanya buruan ngomong. Udah suka sama suka, apalagi coba yang ditunggu. Langsung sat-set aja mah Li sekarang jamannya."

"Dasar memang nih anak!"

"Ingat jangan kelamaan. Keburu diambil. Kalau lo ga mau sih gue mau kok menerima Greyson."

"Heh jangan berani-berani lo ya!" sahut gue memukul pelan lengan Sisca.

"Makanya buruan biar bisa diklaim hak milik." ujar Sisca sambil terkekeh.

***
Setelah berbincang singkat dengan Sisca, biasanya ritual pagi gue selanjutnya adalah memberi kabar ke Greyson. Setidaknya itu yang menjadi kebiasaan gue akhir-akhir ini. Gue jadi berpikir apa lebih baik gue segera meresmikan aja hubungan ini daripada berada dalam fase "kita jalanin dulu aja" kali ya.

"Ah gue bete!!!" sahut Sisca yang sudah kembali di samping meja setelah baru saja keluar dari ruangan mas Burhan.

"Lo gapapa?"

"Gue pusing! Lo tahu PT Asri kan?"

"Tahu dong, kan termasuk klien besar dan kesayangannya mas Burhan."

"Nah, PT Asri ini kan lagi pemeriksaan dan harusnya bakal dihandle sama kantor cabang kita. Gue udah send data-datanya semua ke timnya mas Ahmad, tapi lo tau ternyata datanya ga dikirim ke pemeriksa!"

Curhatan si KonsultanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang