6. Our meeting

39.7K 4.4K 43
                                    

Gimana guys setelah membaca 5 parts? Penasaran dengan Archie dan Greyson? Ditunggu komen dan votenya ya 🙏🏻

Tempat favorit gue dan Archie adalah sebuah cafe kecil yang terletak di basement gedung kantor gue. Mereka menjual berbagai macam snack, minuman, makanan, dan harganya cukup terjangkau. Biasanya kalau gue meetingnya sampai pas jam lunch break, gue akan makan di sini.

Gue penasaran. Gue penasaran kenapa Archie suddenly mau meet up sama gue. Seribu pertanyaan udah ada di dalam otak gue tentang alasan kenapa Archie minta ketemu sama gue.

Gue antara siap ga siap ketemu dia, berpikir apakah dia sekarang tambah ganteng? Apa tambah kurus karena stress kerjaan? Apa jangan-jangan udah punya cewek?

"Hi Li!" teriak sesosok orang yang tahu persis tempat duduk favorit gue. Di pojok paling belakang sebelah kanan. Baru lihat dia, hati gue udah deg-degan. Mixed feeling yang buat gue juga bingung jelasinnya.

He looks very charming. Dia pake kemeja flanel kotak-kotak warna biru, celana jeans yang kekinian, dan sneakers. Can you believe him as consultant? Kalau lo ga gue ceritain, pasti lo kira dia itu model.

Seriously. He looks more and more handsome than last time.

"Hi Kak Archie!" sahutku berusaha cool. Tapi dalam hati gue sudah deg-deg-duer!

"Eh lo mau pesen makan apa? Nasi gila? Atau mau snack aja?"

"Snack aja deh kak. Gue lagi males makan."

"Lo yakin ga makan siang? Udah gini aja kita share nasi gilanya sama snacknya ya." sahut Archie sambil tersenyum.

Archie melangkah ke tempat kasir dan memesankan pesanan kami.

"Mba, 1 nasi gila level 1 sama snacknya tempe mendoan 1 ya. Minumnya ice tea aja 2 ya."kata Archie kepada pegawai tersebut.

"Li, gimana kabar lo? Setelah ga ada gue, lo masih jadi bulan-bulanannya Maria ga?"

"Ya iyalah kak. Itu mah ga usa ditanya, tadi pagi aja Madam Maria sudah melakukan siraman rohani. Makanya lo balik napa, atau gue resign aja ya terus masuk company lo?" sahut gue dengan jahil.

"Ini anak memang ga berubah ya. Berat di ongkos Li kalau gue punya pegawai kayak elo. Apalagi lo suka makan, kan yang repot gue!" ujar Archie.

"Gue perlu makan soalnya gue butuh energi untuk bertahan hidup di kantor ini!"

"Btw gimana kabar lo kak? Kelihatannya semakin sukses aja nih."

"Yah so far so good Li. At least udah balik modal paling ga nutup biaya sewa dan biaya hidup gue di Bali."

"Gue baru punya 2 staff doang, yah namanya masih setahun, masih banyak yang harus disesuaikan." sahut Archie menjelaskan panjang lebar.

"2 staffnya cewek atau cowok? Trus mereka umur berapa? Dulu kuliah di mana?"

"Mohon maaf bu Lia, apa ibu sedang menginterogasi saya?" ledek Archie.

"Ga gitu kak maksudnya." sahut Lia.

"Gue berasa elo jadi HRD gue deh Li! Tanyanya detail amat! Hahahaha. 2 staffnya cewek dan cowok. Masih baru lulus kuliah semua mereka, makanya masih masuk di budget gue."

"Oh ya jadi gimana apa sudah deal dengan pak James?"

"Kemarin sudah dikabari kalau bakal engage dengan kita. Bu Jean udah girang banget tuh secara bakal nutup 30% target tuh."

"Wah good then! Trus siapa yang bakal in charge? Elo? Atau Michelle?"

"Ya gue lah kak. Princess Michelle sedang mempersiapkan pernikahan, jadi gue yang diturunin. Gue kan udah kayak kopral, kalau perang yang maju duluan kan gue!"

"Terus lo ga diback up gitu sama Ahmad atau Ica gitu?"

"Nope. Gue bakal direct langsung sama bu Jean, gue cuma berdoa jangan ditambah Maria jadi back-up gue. Sudah cukup bu Jean yang marahin gue nanti kalau gue salah."

"Wow, good chance dong Li. Lo kalau bisa well perform, gue yakin kalau lo bakal segera bisa naik senior! Lo berarti udah ketemu pak James?"

"Gue ga berharap kak promote. Takut sakit hati. Kayak apa yang mereka lakuin ke gue tahun lalu."

"Lo inget kan yang dikirim untuk training di luar negeri itu Michelle instead of gue? Padahal klasifikasi gue lebih memenuhi." sahut Lia dengan menggebu-gebu.

"Iya gue inget. Udah lupain aja itu kan masa lalu, mungkin waktu itu keberuntungan belum berpihak di elo aja Li. Bukan karena lo ga mampu. Jadi lo udah ketemu Greyson?"

"Thanks kak. Lo itu emang bisa ya ngademin hati orang kayak adem sari!" sahut Lia sambil tertawa.

"Oh iya gue udah ketemu Greyson. Udah ilfeel juga lagian."

"Emang Greyson ngapain ke elo?"

Akhirnya gue cerita ke Archie insiden sepatu yang memalukan itu.

"Li sori beneran sori, gue sakit perut beneran. Lo ngocol banget sih!" ujar Archie dengan tertawa sampai terbahak-bahak.

"Udahan ah! Lo malu-maluin gue kan jadinya! Lagian tuh orang ya, gue tau dia anak owner yang super tajir. Cuma kelakuannya negatif senegatif-negatifnya!"

"Because you haven't know him. Dia benernya baik kok Li. Ga seburuk itu. Dia memang kaku karena dia sudah dididik keras dari kecil. Tapi lama-lama kalau lo semakin mengenal dia, he's not that bad. Trust me."

"We'll see kak. Kalau sampai dia masih negatif tingkahnya, gue bawa lo tanggung jawab kak! Soalnya lo udah ngeracunin pikiran gue supaya positif ke dia."

"Siap nona Carelia! Udah yuk makan dulu. Keburu dingin nasinya."

***

Curhatan si KonsultanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang