Gue pun tidak bergeming melihat sosok Greyson di hadapan gue. Dia pun juga terlihat kaget melihat sosok gue, tapi tetep tampan ya #ehh
"Li, kok bengong gitu sih? Lo kaget kalau bestman gue Greyson?" tanya Archie.
"Ya gue kira pasti sahabat lo yang lain sih kak." sahut gue gelagapan - "Tapi bentar deh kok lo ga pernah cerita kalau jadi best man nya Archie?" sahut gue menoleh ke Greyson.
"Ya kamu juga ga pernah nanya, lagian aku juga baru tahu Li kalau kamu bridesmaid Maria. Mengingat waktu itu kan kamu.."
Gue pun refleks langsung membungkam mulut Greyson sebelum berkata lebih jauh. Gue takut dia keceplosan cerita waktu dulu dia menyelamatkan gue di Bali pas makan malam dengan Maria dan Archie.
"Wah gue ga nyangka kalian udah sedekat ini ternyata." sahut Archie.
"Iya ya beb, padahal di kantor tuh Lia ga pernah terdengar cerita dekat sama cowok loh." sahut Maria menambahkan.
"Gimana mau dekat kalau kerjaan masih setimbun ditambahin melulu." sahut gue berbisik pelan.
"Apa Li? Kerjaan lo kebanyakan?" sahut Greyson mempertegas suara gue.
"Maaf ya Li kalau akhir-akhir ini kelimpungan kerjaan banget. Maklum Li kita kan kerja target akhir tahun." sahut Maria.
"Hah ngga kok ngga mba." sahut gue sambil mencubit lengan Greyson dengan tatapan offensive side eye.
"Oke mas Archie ini sudah selesai ukurannya, nanti 2 minggu sebelum hari H bisa diambil ya mas jasnya." sahut penjahit yang sedang menghampiri Archie.
"Oh ya mumpung gue sama Greyson di sini, kita makan bareng aja yuk." sahut Archie.
"Iya boleh beb, eh tapi aku harus ke bridal dulu, soalnya mobil Lia ada di sana."
"Kebetulan aku sama Greyson tadi naik taxi sih ke sini. Gini aja, kita semua bareng kamu beb, terus nanti Greyson sama Lia biar bareng pake mobilnya Lia gimana?"
"Boleh." sahut gue mengiyakan.
Kami pun masuk mobilnya Maria dan Archie menggantikan posisi yang menyetir di depan. Karena jaraknya dekat tidak sampai 10 menit, tanpa sadar gue sudah tiba ke tempat bridal.
"Btw makannya di mall aja yuk. Gue ngidam korean food." sahut Archie.
"Li, ntar makannya di resto korea yang di lantai 2 oke?" sahut Maria.
"Oke siap mba." sambil membuka pintu mobil.
"Mana kunci mobilnya? Aku setirin." sahut Greyson.
"Ga usah, gue aja." sahut gue.
"Jangan, aku aja. Udah mana sini." sahut Greyson mengulurkan tangannya.
"Tapi mobil gue manual. Lo bisa nyetir manual?"
"Bisa lah." sahut Greyson.
"Yakin? Tapi mobil gue udah jelek son, nanti lo ga nyaman lagi nyetirnya."
"Bisa tenang aja neng, angkot aja abang bisa setir asal bisa berdua sama eneng." sahut Greyson.
"DASAR!" sahut gue sambil memukul pelan lengan Greyson.
Ini pertama kalinya dia masuk ke mobil gue dan nyetirin gue pula. Rasa deg-deg an mulai menyelimuti hati gue. Kenapa ya? Biasanya gue ga pernah merasa kayak gini kalau disetirin cowok. Apa karena ini Greyson? Apa jangan-jangan gue sudah mulai jatuh cinta lagi?
"How's Japan?" tanya gue memulai percakapan.
"It's good. Gue banyak ketemu kolega papi, lagi mikir ekspansi resto Jepang baru lagi di Bali. A lot of things in my plate right now." sahut Greyson.
KAMU SEDANG MEMBACA
Curhatan si Konsultan
ChickLitWhat do you think about Consultant? Keren dan necis? Sering mobile alias jalan-jalan entah di dalam atau luar negeri? Penghasilan berlimpah? Kerja di gedung tinggi? Smart karena wawasan luas dan bisa kasih saran yg keren? Sebagian besar memang...