27. Confession

25.6K 2.6K 33
                                    

Hari ini gue memutuskan untuk berangkat lebih pagi. Dengan harapan gue bisa menemui bu Jean sebelum dia sudah mobile ke sana dan kemari.

Dan benar dugaan gue, bu Jean sudah duduk manis di singgasananya sambil memeriksa proposal. Gue pun menghadap bu Jean dengan hati was-was dan dag-dig-dug.

"Bu, ada yang mau saya bicarakan."

"Oh kebetulan, boleh saya dulu yang bicara Lia?"

"Iya Bu silahkan."

"Pertama, saya minta maaf sudah marah-marah ke kamu kemarin. Saya melampiaskan kekesalan saya ke kamu, di mana harusnya saya membela kamu sebagai atasan."

Gue berusaha mencubit tangan gue seakan ga percaya kalau bu Jean minta maaf ke gue. Gila, seumur-umur gue kerja di sini, baru kali ini gue denger bu Jean minta maaf.

"Iya Bu gapapa memang sepantasnya saja kalau Ibu marah ke saya."

"Kedua, saya ga akan memaksakan kamu untuk minta maaf ke Natasha. Saya pikir kamu seharusnya punya alasan yang bagus kenapa kamu bersikukuh seperti ini dan untuk urusan klien, biar saya coba cari solusinya untuk memenuhi target tengah periode ini." ujar Bu Jean sambil menjelaskan.

"Makasih Bu atas pengertiannya. Boleh saya tanya satu hal Bu?"

"Ya silahkan."

"Kenapa ibu tiba-tiba jadi berubah pikiran?"

"Sepanjang jalan saya pulang dari kantor, saya merasa bersalah telah memarahi kamu habis-habisan. Maria dan Sheldon juga secara bergantian menghubungi saya untuk menjelaskan kronologis masalah Natasha dengan kamu. Mereka minta saya untuk tidak memaksakan kehendak saya ke kamu."

"Jujur saya merasa bahwa saya memang bukan atasan yang baik. Kemudian kemarin Greyson juga menelpon saya untuk menjelaskan ceritanya. Saya merasa bahwa kamu sudah profesional dan saya yang salah menilai kamu." ujar Bu Jean menjelaskan.

"Sore ini saya harusnya ketemu prospektif klien bu yang direferensikan pak Greyson. Semoga klien ini cocok dan bisa menggantikan fee Natasha." sahut gue.

"Bagus kalau gitu. Makasih ya Lia kalau kamu bisa bertahan sejauh ini menghadapi saya." sahut bu Jean sambil tersenyum.

"Iya Bu. Doakan aja supaya saya bisa dapet klien ini."

Ketika gue kembali ke meja kerja gue, gue menemukan Sheldon sudah duduk manis di samping meja.

"Don, thanks ya buat bantuan lo." sahut gue.

"Gimana Li akhirnya? Ada jalan keluar?" tanya Sheldon.

"Iya, bu Jean ga maksain gue untuk cari klien. Thanks ya itu juga berkat bantuan lo juga." sahut gue sambil tersenyum.

"Bagus deh kalau gitu, jangan sampe lo stress dan kepikiran sendiri Li."

"Iya bos iya. Makasih ya!" sahut gue sambil menepuk bahu Sheldon.

Kemudian tiba-tiba Sheldon memegang tangan gue yang ada di bahunya.

"Anytime lo butuhin gue, gue bakal ada buat lo Li." sahut Sheldon sambil menoleh ke arah gue.

Gue pun cuma tersenyum mendengarkan perkataan Sheldon. Lalu, gue pun mengambil handphone dan mengetik sebuah pesan.

Gue: Bu Jean udah ga maksain gue cari klien. Thanks ya atas bantuan lo son 🙏🏻

Greyson: Good deh. At least gue hri ini bisa balik ke Bali dengan tenang.

Gue: Lo balik hari ini?

Greyson: Iya, kan urusan lo udah kelar, jd gue bisa balik ke Bali lagi. Kenapa? Udah kangen? 😋

Gue: Iya kangen liat lo makan dengan rakus! Hahahaha. Kalau gitu safe flight ya!

Curhatan si KonsultanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang