Mulut Dahyun yang menganga lebar membuat Sinb gemas dan menyumpalnya dengan sepotong roti coklat yang tadi dibelinya di kantin Bu Yoona, dan Dahyun reflek mengunyah roti coklat itu.
"Tunggu..."
Dahyun menghentikan kegiatan kunyah mengunyahnya.
"Bagaimana bisa kau tak ketahuan pak Suga membawa makanan kedalam perpus?"
Sinb menyeringai, kini saatnya mengerjai si Dubu berisik satu ini.
"Mudah saja.... Cukup berikan dia wink terbaikmu dan dia akan luluh tanpa sadar jika kau membawa makanan"
"Benarkah ?"
Dengan cepat Sinb menganggukkan kepalanya, mengiyakan. Lalu kembali fokus pada buku akuntansi yang dibacanya sambil tersenyum iblis karna berhasil membodohi Dahyun.
"Tapi..." Dahyun dengan pandangan menyelidik dan mulut yang terus bergerak menghancurkan potongan roti coklat yang masuk ke mulut menggunakan gigi-gigi putihnya sedikit mengerutkan dahi, ada yang janggal dari ucapan Sinb tadi.
"Iya ada apa ?"
"Tapi kau tak bisa melakukan wink Bi! Kau membodohiku ya!"
Sinb terkikik geli dan Dahyun menatap tajam kearahnya. Akhirnya Dahyun menyadari bahwa ia telah dibodohi.
"Tak ada bedanya kau dengan Moonbin!" Gerutunya
"Urutannya memang begitu, Moonbin, aku, dan kau"
"Maksudmu aku yang paling bodoh diantara kita bertiga ?!"
Sinb mengangguk sambil kembali terkikik geli, rasanya seperti ada yang menggelitik diperutnya.
"Yakkkk nappeun!!!!!"Dahyun mengucapkan dengan nada tinggi sambil memberikan hujaman kecil keperut Sinb dengan kepalan tangannya.
"Hwang Sinb! Kim Dahyun! Jika ingin mengobrol silahkan keluar, jangan ganggu yang lain!"
Itu pak Suga.
Penjaga perpus berwajah dingin tapi tampan. Pak Suga pernah digosipkan berkencan dengan salah satu mahasiswi manajemen bernama Kim... Kim.... Kim Won.... ah entahlah.
Pria berambut hitam polos itu menatap tajam kearah dua orang gadis yang kini tengah duduk disudut perpustakaan. Dua orang gadis yang sejak tadi sudah berisik dan mengganggu ketenangan yang lain, dan kini malah menunjukkan tampang bodoh tak bersalah mereka.
Siapa lagi kalau bukan Shawing dan Dubu. Sinb dan Dahyun.
Si Hwang kembali fokus pada bukunya, sebenarnya ia tak akan berisik jika saja Dahyun tak ada disini.
Ya ini salah Dubu.
Salah si Dubu berisik ini.
Sinb jadi ikut-ikutan berisik. Padahal niatnya hanya ingin membaca buku di perpus. Jangan sampai pak Suga mengusirnya dari sini dan memberikan larangan untuk datang keperpus karna namanya sudah dicap sebagai "mahasiswi berisik yang dilarang masuk perpus".
"Sssttt... Bisakah kau ceritakan padaku mengenai Jeon Jungkook yang kau maksud, kau tak sedang membicarakan Jeon Jungkook yang itu kan?"
Tapi Sinb dan Dahyun tetaplah Sinb dan Dahyun.
Mereka tak akan menghiraukan teguran dari pak Suga barusan. Masa bodoh dengan nama yang akan dicap sebagai 'mahasiswi berisik yang dilarang masuk perpus'. Jika itu terjadipun cukup berikan pak Suga wink terbaik saja. Setelah ini Sinb berjanji akan berusaha belajar wink dengan Dahyun agar ia bisa memberikan wink terbaiknya pada pak Suga. Dan Sebenarnya mulut Sinb juga sudah gatal untuk menceritakan kejadian yang menimpanya pada Dahyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
All Of a Sudden
FanfictionKetika semua terjadi secara tiba-tiba. Pertemuan mereka, pernikahan mereka, dan perpisahan mereka. 2018 version ©LynCony🐰🌸