Dua belas - Dan akhirnya...

1.1K 222 16
                                    

Hari pertama liburan musim panas yang akan Sinb lalui dengan mencari pekerjaan.

Gadis itu memandangi penampilannya sendiri dicermin. Cukup rapi, tak jauh berbeda dari biasanya.

Sinb melirik jam di dinding kamar. Setelahnya ia langsung beranjak pergi meninggalkan rumah. Pergi kemana saja untuk mencari pekerjaan.

〰〰〰〰〰

"Maaf, kami tidak bisa..."

Terhitung sudah hampir sepuluh kali Sinb mendengar kalimat itu dari tempat yang berbeda-beda.

Sekarang sudah tengah hari, panasnya musim panas sangat berbeda, amat sangat menyengat kulit. Sinb menghapus peluh yang ada di dahi nya.

"Ah yaampun..." Si Hwang sudah mengeluh, tak punya tenaga lagi untuk melanjutkan perjalanan.

Ia melihat sebuah halte dipinggir jalan, berniat mampir kesana untuk beristirahat selama beberapa menit. Setelah itu ia akan melanjutkan pencarian kerjanya lagi.

Sinb melangkah pelan, sedikit gontai karna telah kelelahan.

Grepp

Lagi.

Siapa yang menariknya secara paksa seperti ini ?!

Oh tolonglah!, apa ia ditakdirkan untuk terus ditarik dan diseret secara paksa oleh orang-orang.

"Kau lagi...kau lagi...huh..."

Sinb menghembuskan nafas kasar. Melihat siapa orang yang menyeretnya masuk kedalam mobil van bewarna hitam.

Pria bertopi itu tak berbicara, ia melepas maskernya terlebih dulu.

"Noona, bisa tinggalkan kami berdua"

Pasti sudah tahu kan siapa dua orang ini ?

Jungkook dan Jieun. Lagi. Untuk yang kesekian kalinya.

Tanpa menunggu Jungkook mengulangi perintahnya, Jieun yang berada dikursi pengemudi segera keluar dari dalam mobil. Menunggu diluar mobil sekaligus berjaga-jaga apabila ada fans Jungkook atau paparazi yang mengetahui kehadiran pria itu. 

"Kenapa?!" Sinb bertanya dengan nada tinggi, kesal, sangat-sangat kesal, harus kembali berurusan dengan orang yang sama.

"Menikah denganku" begitu mudahnya hal itu terucap dari bibir Jungkook.

Sinb memutar kedua bola matanya malas

"Kau pikir menikah semudah itu Jungkook! Ada banyak hal yang harus dipikirkan!"

"Ya, memang ada banyak hal yang harus dipikirkan jika kita menikah sungguhan. Tapi ini tidak..."

Untuk sesaat Sinb lupa, bahwa 'menikah' yang dimaksud Jungkook adalah menikah kontrak.

"Aku tahu kau butuh uang, aku akan membayarmu, kau akan mendapatkan uang, kau tidak akan  rugi"

Boleh tidak jika Sinb melayangkan pukulan kekepala pria sialan ini?

Apa pria ini merendahkannya ?

"Tolong jaga ucapanmu! kau memandangku sampai serendah itu?!"

All Of a SuddenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang