Sambil terus memperhatikan jalanan dan mencoba untuk fokus menyetir, Jungkook mengelus punggung tangan Sinb yang kini sedang tidak sadarkan diri disampingnya. Seharusnya ia tidak menyetir sendiri sekarang, seharusnya ia menerima tawaran Dahyun yang bersedia ikut bersamanya. Setidaknya ia bisa meminta tolong pada sahabat istrinya itu untuk bersedia membawa mobil, atau ia bisa menelpon Jieun-manajernya- untuk menggantikan Dahyun.
Tapi entah apa yang Jungkook pikirkan, ia tidak melakukan dua hal itu, ia malah memilih untuk membawa istrinya seorang diri kerumah sakit, dan akhirnya ia berakhir seperti ini. Fokus nya terbagi menjadi dua, antara jalanan dan juga Sinb yang tak kunjung sadarkan diri.
Setelah mendapat telpon dari Dahyun yang mengatakan jika Sinb pingsan, Jungkook sangat panik setengah mati. Ia baru saja bertemu dengan gadis itu setengah jam yang lalu. Pertemuan yang berakhir dengan pertengkaran. Tapi kenapa sekarang istrinya jadi tidak sadarkan diri seperti ini. Apa yang telah terjadi ? Kemungkinan-kemungkinan aneh telah melintas dikepala Jungkook sejak tadi. Sejak ia menerima telpon dari Dahyun. Itu Jelas, ia bahkan terkejut ketika mendapati panggilan masuk dari kontak sang istri, dan setelah mendengar bahwa suara yang terdengar putus-putus dari seberang sana bukan milik Sinb, kepanikan Jungkook semakin bertambah. Ia menyesali diri sendiri. Seharusnya setengah jam yang lalu ia tidak mengalah dan membiarkan istrinya itu pergi. Selama ini bukankah ia tidak pernah mau mengalah dari Sinb ? Selama ini bukankah Sinb harus selalu mengikuti keinginannya ? Tapi tadi kenapa ia membiarkan gadis ini pergi darinya begitu saja ?.
"Eunghhh" Terdengar suara lenguhan dari bibir istrinya. Jungkook yang masih tengah berusaha fokus pada jalanan menoleh sebentar, dilihatnya Sinb sedang mencoba untuk membuka mata.
"Jungkook ?" Kata pertama yang diucapkan Sinb setelah ia berhasil membuka mata. Sesosok pemuda berambut cokelat itu yang menjadi hal pertama yang dilihatnya, dan itu tentu saja sukses membuatnya terkejut. Apa yang telah terjadi ? Kenapa ia bisa berakhir dimobil bersama dengan suaminya itu ? Bukankah tadi ia sudah menolak mentah-mentah Jungkook yang memujuknya untuk pulang kerumah ?.
"Kau sudah sadar Hwang ?"
Sinb menegakkan tubuhnya, tak lagi bersandar pada jok mobil. Melihat hal itu Jungkook cepat-cepat mendorong bahu istrinya dengan pelan. Menyuruh Sinb untuk bersandar lagi.
"Tetap seperti ini, aku akan membawamu kerumah sakit..." Ucap pemuda itu.
"Apa ? Kenapa ?" Tanya Sinb. Rumah sakit ? Untuk apa ? Ia tidak sedang sakit.
"Kau pingsan, dan meskipun sekarang kau sudah sadar, kau harus tetap diperiksa di rumah sakit" jelas Jungkook.
Pingsan ? Sinb mengingat-ingat. Apa tadi ia pingsan ? Seingatnya setelah ia berhasil lolos dari cengkraman Jungkook, ia langsung pulang kerumah Dahyun. Karena sangat haus setelah makan odeng beberapa tusuk, Sinb segera pergi kedapur. Namun ketika ia baru saja ingin minum dari gelas, kepalanya tiba-tiba terasa sakit seperti ditusuk oleh ribuan jarum. Sinb berusaha untuk menahan, dan mengembalikan gelas kemeja makan. Tapi yang ada gelas itu malah hancur berkeping-keping dilantai, dan setelahnya ia tidak mengingat apapun lagi. Apa ia benar-benar pingsan ?.
"Aku tidak mau! Antarkan aku kerumah Dahyun lagi!" Ucap Sinb.
Jungkook menggeleng "Tidak akan Hwang! Kau sakit, dan kau harus diperiksa" Jungkook sudah sejak tadi berusaha untuk menyingkirkan kemungkinan-kemungkinan aneh yang bergelantungan di kepalanya. Tapi entahlah, ia benar-benar tidak bisa. Menurut Jungkook, Sinb adalah gadis yang kuat. Selama mereka menikah baru kali ini gadis itu pingsan mendadak seperti ini. Sinb memang pernah sakit -alergi anggur saat dirumah nenek dan demam karena hujan-hujanan- Tapi tak pernah pingsan mendadak seperti ini. Karena itu ia jadi cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
All Of a Sudden
FanfictionKetika semua terjadi secara tiba-tiba. Pertemuan mereka, pernikahan mereka, dan perpisahan mereka. 2018 version ©LynCony🐰🌸