Empat Puluh Lima - Tiga Hari

1.7K 274 84
                                    



Part ini akan dipenuh dengan Sinkook😌

〰〰〰〰〰

Jungkook menggenggam erat mug berisi coklat panas buatan si pemuda pantai Haeundae dengan tangannya. Hatinya teremas kuat ketika mendengar penjelasan gadis yang kini duduk dihadapannya. Kim Eunseo. Kakak si pemuda jus jeruk.

"Sinb sakit APS. Antiphospoliphid Syndrome.Sindrom darah kental. Penjelasan sederhananya adalah darah Sinb yang mudah sekali mengental, dan apabila itu terjadi maka akan menimbulkan berbagai macam penyakit lain"

Eunseo menarik nafas lalu kembali melanjutkan ucapannya "Misalnya apabila darah di mata gadis itu yang mengental maka ia akan mengalami kebutaan, dan penyakit-penyakit lain yang mungkin timbul adalah jantung, ginjal, dan stroke seperti yang dideritanya sekarang..."

Jungkook mengusap wajahnya dengan kasar. Benar dugaannya, gadis Hwang itu sakit parah. Sinb menggunakan kursi roda karena kaki nya lumpuh, bukan karena keseleo seperti yang disebutkan gadis itu.

"Dan sayangnya Sinb menderita APS primer Jungkook" Eunseo menatap Jungkook dengan raut wajah sedih "Tidak bisa disembuhkan..." Cicitnya dengan suara sepelan mungkin nyaris tidak terdengar.

"Sindrom itu akan selamanya berada ditubuhnya, yang bisa dilakukan adalah meminum obat pengencer darah dengan rutin agar mencegah terjadi pengentalan darah dibagian tubuh yang lain. Walaupun itu tetap bisa saja terjadi..."

Bahu Jungkook merosot, tubuhnya berubah lemas sekali, seperti jelly, seperti tidak bertulang.

Sinb menderita. Sangat-sangat menderita, dan Jungkook adalah orang yang paling banyak memberikan penderitaan untuk gadis itu.

Melihat Jungkook yang lunglai dan tidak merespon ucapannya membuat Eunseo bangkit dari duduknya. Ia tahu pemuda dihadapannya itu sangat-sangat terkejut setelah mendengar penjelasannya mengenai penyakit Sinb. Tapi kenyataannya memang seperti itu. Eunseo tidak menambah-nambah ataupun mengurang-ngurangi. Gadis Kim itu lalu berlalu meninggalkan Jungkook, namun dilangkah kakinya yang kelima ia berhenti, memutar tubuh kembali dan melihat Jungkook yang masih diam ditempat duduknya dengan lemas.

"Jungkook..." panggil Eunseo.

Jungkook menoleh.

"Aku minta maaf atas apa yang telah adikku perbuat. Maafkan perbuatan Yerim..."

Jungkook tetap tidak bergeming dan Eunseo hanya bisa tersenyum tipis sebelum kembali melanjutkan langkahnya berlalu dari sana.

Jungkook baru tahu beberapa saat yang lalu jika Kim Eunseo, Kim Taehyung, dan Kim Yerim ternyata bersaudara.

〰〰〰〰〰

Dahyun sangat mengingatnya dengan jelas. Ia tidak memberi informasi sedikitpun tentang keberadaan Sinb pada Jungkook. Tapi, bagaimana bisa pemuda Jeon itu kini tengah berdiri dihadapannya ? Jeon Jungkook berada di Jeju. Ia mengetahui dimana keberadaan Sinb.

"Jungkook, kenapa kau...." Dahyun mengerjapkan matanya beberapa kali. Tidak percaya bahwa yang berdiri dihadapannya ini benar-benar Jungkook. Jeon Jungkook.

"Kenapa ? Kau kaget karena menemukanku disini Dahyun ?" Tanya Jungkook.

Dahyun mengangguk dengan pelan "Tadi pagi kau masih di Seoul kan ? Maksudku... apa tadi pagi aku memberitahumu alamat tempat tinggal Sinb ?" Dahyun menepuk-nepuk dahinya dengan kedua tangan sembari menggeleng kecil "Ah tidak tidak.... Aku tidak memberitahumu. Aku yakin itu. Lalu kau... Tahu alamat ini dari mana ?"

All Of a SuddenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang