Sinb berguling diatas tempat tidur sambil menerawang kelangit-langit kamar. Menyesali sebuah keputusan bodoh yang ia ambil hanya karna telah mempercayai pria yang ia sebut sahabat.
Menjual suatu peninggalan berharga dari sang ibu tercinta hanya karna menuruti keinginan yang nyatanya malah dihempaskan habis-habisan.
Gadis Hwang itu mendudukkan dirinya, berjalan pelan kearah dapur, kemudian membuka lemari pendingin.
Mencari sesuatu yang bisa dimakan untuk mengisi perut yang sudah keroncongan.
Dan nyatanya kesialan itu datang lagi. Tak ada yang bisa dimakan. Si Hwang itu pun menggerutu, lalu kembali kedalam kamar untuk mengambil jaket.
〰〰〰〰〰
Gadis pemilik mata coklat itu masuk kedalam mini market dan segera melesat mengambil keranjang bewarna biru yang memang telah disediakan.
Pergi kebagian rak makanan, untuk memilih mana yang akan dibeli.
"Aku akan beli ini dan ini"
"Ah sepertinya ini enak"
Gadis ini lupa, lupa mengenai keadaannya saat ini.
Sinb kemudian diam terpaku, mengerjapkan mata seolah kesadarannya baru kembali. Ia merogoh kantong jaket bewarna merah marun yang dipakainya saat ini. Dan mendengus kasar ketika mendapati hanya tinggal beberapa won yang tersisa.
"Bagaimana ini ㅠ.ㅠ Aku tak bisa membeli ini ㅠ.ㅠ, Aku harus berhemat dan memikirkan hari esok juga ㅠ.ㅠ"
"Ah sial! Dasar Moonbin sialan!!! Kudo'akan semoga hidupmu tak selamat!"
Moonbin.
Pria itu penyebab semua ini.
Penyebab keadaan Sinb berubah menjadi mengenaskan.
Si Moon itulah yang membuat toko kue peninggalan sang ibu tercinta terancam tutup karna tak punya modal lagi.
Pria itu yang membuat Sinb dengan bodohnya menjual kalung peninggalan sang ibu.
"Investasilah Hwang, aku janji toko kue peninggalan ibumu akan semakin besar nantinya"
"Tapi Bin, kau tidak sedang melakukan hal aneh-aneh padaku kan?"
"Ha ha ha , bagaimana bisa kau berpikir seperti itu. Ak-aku ini sahabatmu. Aku hanya ingin melihat Bibi Jessica bahagia disana karna kau telah memperbesar toko kue nya"
Sinb mengangkat sebelah alisnya, dengan tatapan penuh selidik mengamati gerak gerik Moonbin yang sekarang tengah menawarkannya untuk melakukan investasi. Berjanji membuat toko kuenya semakin besar.
"Jangan percaya padanya Bi!"
Itu Dahyun, gadis berambut pirang dan berkacamata, sahabat Sinb yang satunya lagi. Dahyun tiba-tiba ikut muncul ditengah-tengah pembicaran Sinb dan Moonbin, duduk disamping Sinb sambil menyeruput jus jeruk milik gadis itu tanpa izin.
"Yaaaa!!! Dubu jangan ikut campur!!!"
"Bin, jangan pakai cara lamamu, sudah basi. Kau tak kasihan pada Sinb yang terus-terusan kau tipu? Cari korban lain sana!"
Sinb melihat Dahyun yang masih menyeruput jus jeruk dan ditatap tajam oleh Moonbin. Dahyun benar, sulit sebenarnya untuk mempercayai Moonbin. Tapi ia juga ingin memperbesar toko kue peninggalan ibunya. Itu cita-cita sang ibu yang belum kesampaian bahkan hingga wanita itu menghembuskan nafas terakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
All Of a Sudden
FanfictionKetika semua terjadi secara tiba-tiba. Pertemuan mereka, pernikahan mereka, dan perpisahan mereka. 2018 version ©LynCony🐰🌸