Dua Puluh Enam - Kue Ulang Tahun

1.3K 220 71
                                    

Satu hal yang paling Sinb inginkan jika ia berkesempatan untuk mengunjungi Busan adalah datang ke pantainya. Pantai Haeundae yang terletak di distrik Haeundae adalah pantai yang sangat ingin Sinb datangi. Laut biru dan suara ombak yang merdu serta payung payung yang terpasang di bibir pantai adalah sesuatu yang sangat ingin Sinb nikmati keindahannya dengan mata kepalanya sendiri.

"Apa kau sudah puas menginjak pasir dan melihat air lautnya ?"

Pemuda bertubuh tinggi yang memakai kaos polos bewarna putih dan celana training bewarna abu abu tua disampingnya itu berbicara dengan nada tak suka dari balik masker hitamnya.

"Kau mau mengajakku pulang ? Oh ayolah Jeon, kita baru disini selama dua puluh menit, apa secepat itu harus kembali ke rumah nenek lagi ? Apakah perjalanan hampir satu jam lamanya hanya terbayar dengan waktu dua puluh menit ?" Sinb berjalan menjauhi Jungkook. Pemuda itu menghela nafas dengan kasar dan membuntuti sang istri dari belakang. Sesekali Jungkook memperbaiki letak masker dan topinya. Berjaga-jaga agar penyamarannya tidak diketahui oleh orang-orang sekitar.

"Bukankah mama bilang kita harus menikmati liburan di Busan ini sebagai pengganti bulan madu kita ? Aku bahkan rela bolos dari kuliahku" Sinb menoleh kebelakang sambil memperlihatkan deretan gigi putihnya pada Jungkook. Sejak menginjakkan kaki dipasir pantai, gadis itu terus saja tersenyum hingga membuat Jungkook jengah. Apa sebegitu mudahnya membuat gadis ini bahagia ? Hanya dengan mengajaknya mengunjungi pantai saja ?. Dan lagi kenapa Sinb jadi membahas ucapan mama ditelpon semalam ? Apa gadis ini sedang menggodanya ?.

Jungkook berdecih "Oh ayolah Hwang? Sebentar lagi orang-orang akan menyadari jika ada seorang Jeon Jungkook disini. Dan ini sudah sore, kau tahu sendiri jika sekarang sudah masuk musim gugur. Sebentar lagi tanpa disadari pasti akan turun hujan!!!" Jungkook menarik lengan Sinb, mengajak gadis itu untuk segera pulang kerumah nenek.

"Ah apa ? Oh ayolah lima menit lagi saja! Aku belum puas berada disini" Sinb merengek dengan bibir yang mengerucut dan pipi gembulnya yang menggembung.

"Menggemaskan..." Jungkook membatin. tanpa sadar ia mengakui jika sang istri terlihat menggemaskan dengan ekspresi seperti itu.

"Baiklah lima menit lagi, aku akan menunggumu dimobil. Jika kau tidak kembali dalam waktu lima menit, maka aku akan meninggalkanmu!" Jungkook berbicara dengan nada dingin. Pemuda Jeon itu luluh dengan ekspresi menggemaskan yang tanpa sadar ditunjukkan oleh Sinb, ia lantas memberi waktu pada sang istri untuk kembali menikmati pantai selama lima menit.

Jungkook berjalan menjauh, kembali ke mobil dan meninggalkan sinb yang masih betah memandangi laut. Gadis Hwang itu berdecih disela-sela kegiatannya menikmati keindahan pantai "ck! Bilang saja jika dia ingin cepat-cepat pulang karna ingin bertemu dengan Eunha lagi" Sinb berceloteh sendiri sambil memandangi air laut pantai Haeundae.

"Ahhh indahnyaaaa!!!! Aku akan mengambil foto dan memamerkannya pada Dahyun" Sinb kembali tersenyum riang, ia lalu mengambil ponsel dan mulai memotret keindahan pantai.

"Hwang Sinb?"

Sinb yang sedang asyik dengan kegiatannya lantas menoleh,  ia merasa ada seseorang yang memanggil namanya. Jelas itu bukan suara Jungkook sang suami. Lalu siapa ?

Sinb melihat seorang pemuda berkacamata yang pernah membeli victoria sponge cake ditoko kuenya beberapa hari yang lalu berdiri dengan jarak beberapa meter darinya. Gadis Hwang itu terkejut, begitupula dengan pemuda itu. Kang Daniel. Si reporter berdarah Korea-Inggris.

"Daniel ?"

Daniel tersenyum, lalu berjalan mendekat.

"Kukira tadi aku salah orang, tapi ternyata itu benar kau Sinb" ucap daniel sambil tertawa

All Of a SuddenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang