Jungkook sudah menyiapkan beberapa rentetan kalimat kecil didalam hatinya. Kalimat yang hanya berisikan basa basi agar ia nantinya bisa mengobrol sedikit lebih lama dengan sang gadis pujaan hati, Kim Yerim.
Hari ini seperti sebuah anugerah untuk Jungkook. Ia seperti mendapatkan hadiah besar karna bisa berada dalam satu project yang sama untuk yang kedua kalinya bersama Yerim. Hanya bersama Yerim, tidak dengan member RV yang lain.
"Aku terkejut ketika mendengar kabar jika sunbae menerima project iklan ini" kalimat yang diucapkan Yerim pertama kali setelah Jungkook memberanikan diri untuk memberikan satu cup americano pada gadis itu. Tentu saja americano hanya sebuah alasan. Agar ia dapat mengobrol dengan gadis berambut coklat keabuan ini. Dan ternyata itu berhasil!.
"Ah, eng, iya... Lagipula tidak ada alasan untuk menolak bukan ?" Jungkook menggaruk dahi nya yang tidak gatal sama sekali. Sedangkan Yerim tertawa kecil setelah ia berhasil meloloskan satu tegukan lagi dari americano yang diberikan oleh Jungkook.
"Siapa tahu? Kukira setelah menikah sunbae akan pilih-pilih terhadap tawaran pekerjaan. Bukankah sunbae harus menjaga perasaan Sinb ? Ah! Atau mungkin sinb termasuk istri yang tidak pencemburu sama sekali ? Wah dia benar-benar wanita idaman...."
Jungkook hanya mampu tersenyum tipis. Gadis ini bahkan mengingat nama istrinya dengan baik. Mendengar Yerim yang membahas tentang sang istri membuat Jungkook kehilangan semangat. Apa benar tak ada harapan lagi untuk bersama dengan Yerim ?.
"Bagaimana kabar Sinb ?"
"Baik. Keadaannya baik-baik saja"
"Ah syukurlah..."
Jungkook kembali menggaruk dahinya. Entah kenapa semua rentetan kalimat kecil yang telah ia susun tadi hilang begitu saja. Itu semua karna Yerim membahas si istri berisiknya, Hwang Sinb.
"Ah sunbae... Maaf sebelumnya, tapi aku harus segera pergi, aku harus kembali ke agensi untuk membahas rencana konser RV"
"Apa kalian akan mengadakan konser ?"
Yerim mengangguk dengan senyum riang "Nanti aku akan memberikan tiket konser untukmu dan juga Sinb. Kuharap kalian berdua bisa datang"
Pintu ruangan berderit lalu terbuka, dari balik sana muncul seorang pria berpakaian serba hitam yang Jungkook ketahui adalah Manajer Jung -Manajernya RV- sudah memanggil Yerim. Sepertinya gadis Kim ini benar-benar harus pergi sekarang juga. Yerim lalu melambaikan tangan sambil tersenyum meninggalkan Jungkook yang masih diam dan mematung ditempatnya berdiri.
"Ya... Semangat Yerim.. semoga konsermu nanti sukses" sayangnya kalimat semangat itu Jungkook ucapkan setelah gadis bermarga Kim itu telah keluar dari dalam ruangan.
Jungkook memandangi pintu ruangan yang sudah kembali tertutup. Yerim benar-benar telah pergi. Apa tidak ada lagi kesempatan untuknya agar bisa dekat dengan Yerim? Gadis itu seolah semakin jauh dari genggamannya.
Suara dering ponsel akhirnya mampu membuyarkan pikiran pemuda Jeon itu yang hanya berisi tentang Yerim. Cepat-cepat ia merogoh saku celananya. Mengambil benda persegi panjang yang dibelakangnya terdapat logo sebuah apel tergigit. Dengan cekatan Jungkook menyentuh layar ponselnya lalu meletakkan benda itu disamping telinga.
〰〰〰〰〰
Sinb benar-benar kesal dengan tingkah Jieun dan Jungkook. Dua manusia itu selalu bertingkah seenaknya dan membuat Sinb harus mengikuti semua keinginan mereka.
"Kita tidak bisa mampir ke toko kue sebentar ?"
Sinb menoleh kearah Jungkook yang sekarang tengah fokus menyetir. Entah dari mana datangnya, tiba-tiba saja tadi Jieun muncul dan menyeretnya keluar dari dalam mobil Taehyung. Lalu membawanya untuk menemui jungkook yang masih berada dilokasi syuting. Dan sekarang pemuda Jeon itu sudah menyeretnya lagi dan entah akan membawanya kemana. Jungkook sejak tadi hanya diam. Tidak berbicara sama sekali. Mungkin ada sesuatu yang sedang dipikirkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
All Of a Sudden
FanfictionKetika semua terjadi secara tiba-tiba. Pertemuan mereka, pernikahan mereka, dan perpisahan mereka. 2018 version ©LynCony🐰🌸