Tiga Puluh Sembilan - Postingan di SNS

1.6K 283 202
                                    

Jungkook sudah bertekad sejak semalam. Hari ini ia akan bangun pagi, lebih pagi dari biasanya. Beberapa hari belakangan, ia selalu tidak memiliki kesempatan untuk mengantar Sinb kuliah. Gadis itu bangun terlalu pagi, berangkat terlalu pagi, Jungkook yakin, bahkan gerbang kampus Sinb belum buka sepagi itu.

Setelah selesai bersiap, Jungkook segera turun kelantai bawah. Pemuda itu pergi kearah dapur dan mengobrak-abrik isi dapurnya. Hari ini ia ingin membuatkan sarapan untuk sang istri. Sepertinya roti panggang isi cokelat bukan hal yang buruk kan ?.

Jungkook meletakkan sepiring roti panggang isi cokelat yang telah ia tata sedemikian rupa keatas meja makan. Tak lupa ia juga membuat segelas susu putih hangat untuk membuat Sinb semangat.

Sekarang Jungkook sudah selesai, ia hanya perlu duduk dikursi makan sambil menopang dagu. Sesekali pemuda Jeon itu melirik kearah tangga berharap sosok Sinb muncul disana.

Kira-kira sepuluh menit kemudian ia mendengar suara berisik dari lantai atas. Suara langkah kaki yang terdengar tergesa-gesa berjalan kearah tangga. Jungkook tersenyum kecil, akhirnya Sinb nya datang.

"Selamat pagi Hwang...."

Sinb terlonjak kaget. Hampir saja ia tersungkur kelantai karena mendengar suara sapaan itu. Ia baru saja turun dari tangga, dan Jungkook sudah berada di meja makan sambil bertopang dagu dan tersenyum padanya. Pemuda itu ? Sudah bangun ? Sepagi ini ?.

Sinb tak menjawab sapaan Jungkook, gadis itu melengos dan pergi menuju lemari pendingin untuk mengambil minum. Setelah selesai, ia langsung memutar tubuh dan hendak melangkah pergi dari sana.

Jungkook bangkit dari duduknya, secepat kilat ia meraih lengan Sinb, menghentikan pergerakan gadis itu. Sinb menoleh. "Apa ?!" Ucapnya ketus.

"Aku sudah membuatkanmu sarapan...." Jungkook menunjuk hasil karyanya diatas meja makan.

"Lalu ?"

"Lalu ? Ya kau harus memakannya!"

Sinb memutar bola mata "Duh Jungkook! Aku harus segera kekampus. Kau makan sendiri saja"

Jungkook terperangah, ia mengendurkan genggamannya dilengan Sinb "Aku rasa gerbang kampusmu saja belum buka sepagi ini Hwang..."

Sinb menelan ludah, ia harus menjawab apa ?! "Ehm aku memang tidak langsung ke kampus. Aku harus mampir ke toko kue dan menyiapkan bahan-bahan"

Jungkook menghela nafas "Baiklah kalau begitu... Aku akan mengantarmu..."

"Hah?!" Sinb melotot "Ti-tidak usah! Aku bisa pergi sendiri..."

Jungkook menggeleng kecil "Tidak! Aku tetap akan mengantarmu! Jangan menolak" didetik berikutnya, pemuda Jeon itu melepaskan genggamannya pada lengan Sinb. Ia pergi kearah lemari dan mengeluarkan sebuah kotak makan bewarna pink dari sana. Jungkook lalu memasukkan roti panggang isi cokelatnya tadi kedalam kotak makan bewarna pink tersebut, kemudian kembali menghampiri Sinb "Jika kau tidak bisa sarapan disini, kau bisa sarapan di jalan kan ?" Ucapnya sambil menyerahkan kotak makan bewarna pink itu pada Sinb.

〰〰〰〰〰

Selama Sinb asyik menata bahan-bahan kue di dapur summer cake shop, Jungkook tak berhenti memandangi setiap gerak gerik istrinya itu. Bahkan mengalihkan pandangan dari Sinb barang sedetik saja tidak ia lakukan. Jungkook menikmatinya. Ada rasa senang tersendiri yang muncul jika ia melihat Sinb sibuk berkutat di dapur.

Sinb melirik Jungkook dari ekor matanya, dapat ia lihat jika pemuda itu tengah memandanginya dengan lamat. Sinb mendesah pelan "Hah bagaimana cara ku untuk mengusirnya ?"

All Of a SuddenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang