Part 6

9.5K 641 9
                                    

Happy Reading, maaf kalo ada typo👑



"Astaga Olin! Kau mengagetkan ku." Pekik Gracia seraya mengelus dadanya, begitu melihat sahabatnya yang sudah sedari tadi ia cari tiba-tiba muncul di sebelahnya. Sepertinya Olin menggunakan teleportasi saat ingin menemui dirinya, jika tidak mana mungkin gadis itu bisa muncul secara tiba-tiba tanpa ada angin.

Olin tidak menggubris perkataan Gracia, mata Olin melirik kearah paha Gracia dan dilihatnya kucing berwarna silver ke abu-abuan sedang tertidur sambil menggelung tubuhnya namun jika diperhatikan telinga kucing itu bergerak-gerak seperti sedang mencuri dengar apa yang tengah Olin atau pun Gracia bicarakan.

"Ada apa Olin?" Tanya Gracia.

"Aku hanya ingin mengunjungi mu, dan melihat keadaan mu sist" jawab Olin. Walaupun Olin terkesan cuek, namun sebenarnya dia adalah gadis yang sangat perhatian terhadap Gracia.

"Trims Olin karena sudah mengkhawatirkan ku, tapi seperti yang kau lihat sekarang aku baik-baik saja."

Olin menganggukan kepalanya "iyaa aku percaya kau baik-baik saja karena ada tuan Charles yang menjaga mu" kata Olin seraya menunjuk Charles dengan dagunya.

Olin mengelus badan Charles yang lebat akan bulu, Olin ingat saat pertama kali Gracia membawa Charles pulang. Dan bertapa konyolnya temannya itu menamai kucing dengan nama Charles.

"Olin" panggil Gracia, Olin hanya bergumam untuk menjawab panggilan temannya. "Aku tadi bertemu Pangeran Federick" lanjut Gracia.

Olin melebarkan matanya dan elusannya kepada tuan Charles berhenti, Olin menarik tangannya dari badan tuan Charles, lalu menjawab perkataan Gracia. "Kau tidak bertingah yang aneh-aneh kan saat bertemu dengan Pangeran Federick?" Selidik Olin. Ia takut kalau temannya itu bertingkah menyebalkan saat bertemu pangeran iblis yang konon katanya memiliki sifat bengis dan dingin seperti ayahnya, Raja Aidan.

Gracia menggeleng "tidak Olin! Aku bahkan takut dengan tatapannya."

Olin bernafas lega, ternyata temannya memiliki rasa takut juga terhadap orang lain. "Bagus kalau kau tak macam-macam dengannya, aku beri saran Grace, sebaiknya kau jangan bertingkah menyebalkan lagi pada semua orang kita tidak tau siapa saja yang berbahaya disini. Dan aku juga sudah tidak bisa berada di sisi mu terus untuk menjaga mu."

Gracia nampak berpikir dan mencerna omongan Olin, jujur sana selama ini Gracia bertingkah menyebalkan dan suka membuat orang lain kesal karena ingin dirinya diperhatikan lalu mendapatkan perhatian dari orang lain. Selama ini walaupun kedua orang tua Olin memperhatikan serta menyayangi dirinya layaknya anak kandung mereka, namun bagi Gracia itu belum lah cukup.

Dan tidak pernah cukup selama dia belum mendapatkan perhatian serta kasih sayang dari orang tua kandungnya, yang entah menghilang kemana.

Tapi sepertinya kali ini Gracia harus lebih berhati-hati dalam bertingkah, ia rasa apa yang dikatakan Olin ada benarnya. Disini dirinya tak tau siapa jati diri orang-orang yang ada di akademik ini, bisa saja Gracia salah sasaran saat tengah bertingkah menyebalkan dan berakhir mati ditangan orang itu, mungkin jika ada Olin disisinya dirinya bisa lebih aman, namun saat ini Gracia dan Olin harus terpisah.

"Grace! Kau mendengar ku?" Tanya Olin seraya memetik jarinya di depan wajah Gracia.

Gracia terlonjak kaget membuat tuan Charles hampir terjatuh jika saja kalau Olin tidak cepat menangkap tuan Charles. "Maaf Olin" ucap Gracia, tangan Gracia mengelus puncak kepala tuan Charles sebagai tanda dirinya meminta maaf pada kucing jantan itu karena hampir membuat tuan Charles terjatuh "aku mengerti apa yang kau katakan, aku akan mencobanya."

The Devil Prince and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang