Part 7

9K 626 19
                                    

Happy reading, maaf kalo ada typo🙈

Setelah test elemen beberapa hari yang lalu, kali ini Gracia harus berada dalam satu kelas yang sama kembali dengan Melvin. Tapi, kali ini ia juga senang karena satu kelas juga dengan Olin. Dengan begini ia merasa lebih aman.

Tapi walaupun ada Olin sepertinya itu tak cukup mampu membuat dirinya merasa lega, karena sedari tadi ia dibuat risih akan mata Melvin yang terus mencuri pandang ke arahnya. Gracia bingung apa salahnya sampai-sampai pangeran iblis itu terus saja tak melepas pandangannya padanya.

"Fokus Grace!" Tegur Olin yang menyadari kalau teman disampingnya itu tidak fokus mendengar penjelasan dari guru.

Gracia menghela nafas "bagaimana aku bisa fokus, kalau mata pria itu terus menatap ku seperti aku ini adalah mangsanya." Jawab Gracia.

"Abaikan saja"

Orang itu mudah sekali dia mengatakan hal begitu karena dia tidak merasakan rasanya menjadi Gracia yang terus saja ditatap layaknya mangsa oleh pangeran iblis. Gerutu Gracia dalam hati.

Gracia hendak membuka mulut untuk membantah saran tak berguna dari Olin namun ia justru menganga karena suara guru yang sedang mengajar tadi menegur sesorang.

"Tuan muda Federick, apa yang anda lihat?" Tanya Mr. Moschino seraya mengikuti arah pandang Melvin.

Lagi-lagi Melvin ditegur guru karena Gracia.

"Wahh gadis yang cantik, pantas anda tidak melepaskan tatapan mu pada gadis itu." Ujar Mr. Moschino setelah ia tau objek tatapan Melvin.

Yahh harus Melvin akui, walaupun penampilan Gracia sederhana tapi itu tak melunturkan kecantikan gadis itu.

Kemeja berwarna orange salmon itu, menambah kecerahan wajah Gracia yang tidak tertutupi warna make up apa pun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemeja berwarna orange salmon itu, menambah kecerahan wajah Gracia yang tidak tertutupi warna make up apa pun.

"Anda masih mau memandanginya tuan muda Federick?" Tanya guru sialan itu lagi.

Melvin melepaskan pandangannya dari Gracia yang wajahnya sudah semerah kepiting rebus pada guru yang ada di depan mejanya. Wajah Gracia yang sudah seperti kepiting rebus karena menahan malu, membuat emosi Melvin tersulut. Dalam hati Melvin mengutuk kelancangan Mr. Moschino karena sudah membuat gadisnya malu. Harusnya jika guru sialan itu kesal padanya, cukup Melvin saja yang ia permalukan, tidak usah membawa-bawa Gracia.

Melvin beranjak dari duduknya, kini semua mata tertuju pada dirinya. Mereka yang sudah mengenal tabiat pangeran iblis itu, tengah menanti apa yang akan dilakukan Melvin kali ini, apakah pangeran itu akan menyerang sosok yang sudah berani menegurnya atau apa?

Dari air muka Mr. Moschino kini sudah terlihat, pria paruh baya itu sedang menelan ludah untuk membasahi kerongkongannya yang mendadak kering karena tatapan tajam dari manik biru Melvin sudah seperti api yang membakar sekujur tubuhnya.

The Devil Prince and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang