Happy Reading, maaf kalo ada typo☀️
Neilson tengah memutar-mutar gelas dengan model berkaki panjang, yang berisikan white wine, wajah serta arah pandangnya memang mengarah pada gelas yang isinya tinggal setengah itu. Tapi, pikirannya sedang melayang dan berkelana entah kemana.
"Jadi Raja Demon itu sudah mati, eh?" Gumamnya pada diri sendiri, "Hehehe mudah sekali sepertinya makhluk itu tewas." Kekehnya.
Ia meraih gelas yang sedari tadi hanya ia pandangi saja, dirinya menyesap minuman yang ada didalam gelas itu dengan sekali tenggak.
Kemudian ia menuangkannya lagi dari botol berwarna hitam yang terbuat dari beling, kali ini ia menuangkannya sampai penuh.Pikirannya kembali melayang lagi, melayang pada kejadian beberapa tahun silam saat dirinya masih berumur empat tahun.
"Mom, Neil tidak mau makan makanan ini!" Rengek Neilson kecil pada ibunya.
"Why baby? This is delicious." Ucap ibunya.
Neilson menggelengkan kepalanya tidak setuju, makanan yang baru saja ia cicipi satu gigitan sudah membuatnya mual dan ingin muntah. Rasa amisnya membuatnya tidak tahan untuk berlama-lama berkutat dengan roti yang berisi sayuran dan ikan tuna mentah serta mayonnaise itu. "Rasanya sangat aneh." Jawabnya.
Carlotte, ibu Neilson mengambil roti isi itu dari piring dan mencicipinya. Rasanya tidak aneh, persis seperti roti isi lainnya.
Carlotte yang akhirnya mengerti, alasan putera semata wayangnya tidak mau menghabiskan roti isi itu kini meletakan kembali roti isi yang tadi ia cicipi dan menjauhkan roti itu dari hadapan Neilson."Kamu ternyata tidak suka dengan rasanya ya." Tanya Carlotte dengan kekehannya.
"Rasanya sangat tidak enak Mom."
"Iyaa, Mom mengerti little guy." Carlotte menyodorkan segelas air putih ke arah Neilson. "Minum ini agar lidah mu tidak terasa aneh hehe. Mom akan buatkan makanan yang lainnya, oke?"
Neilson mengambil gelas yang berisikan air putih, dan meminumnya seraya menganggukan kepalanya untuk menjawab tawaran dari ibunya.
"Jangan terlalu memanjakannya Carl." Ucap suara baritone yang tiba-tiba terdengar.
Neil dan Carl menoleh ke arah suara tersebut, ternyata Xander. Kakek Neilson, alias ayah dari Carlotte.
"Tapi Neil tidak suka dengan menunya Ayah." Bela Carl.
"Tetap saja, dia adalah laki-laki. Dia tidak boleh manja, dia harus menjadi sosok laki-laki yang tangguh." Sahut Xander.
Carlotte menggelengkan kepalanya tidak setuju, "Dia masih kecil ayah!"
"Apa kau mau nantinya dia akan menjadi lelaki yang tidak bertanggung jawab? Dia yang meminta untuk mencoba makanan itu, jadi dia harus menghabiskannya. Dia harus bertanggung jawab atas apa yang sudah dia mulai, Carlotte!" Jelas Xander.
Carlotte mengepalkan kedua tangannya, "Dia masih kecil ayah. Dan ini hanya soal makanan!"
"Karena itu, dia harus mulai belajar dari hal-hal yang terkecil!"
Neil kecil hanya diam, dan melipat kedua tangannya di atas meja makan. Ia memperhatikan segala argumen yang tengah diciptakan dua orang dewasa didepannya. Pemandangan yang sudah sangat biasa dia lihat, ibu dan kakeknya bertengkar. Bukan hal yang jarang untuk dia nikmati, pemandangan itu.
Carlotte berjalan mendekat ke arah Neilson, dia menggendong puteranya yang masih berumur empat tahun itu.
Sebisa mungkin Carlotte menjauhkan puteranya, dari pertengkaran seperti tadi. Walaupun didepan Neilson dia sering bertengkar dengan ayahnya, tetapi selain itu dia juga sangat sering berdebat seperti tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Prince and Me
FantasySequel King Demon's Bride. Melvin Amadeuz Federick, putra mahkota kerjaan Diabolus. Anak dari pasangan Raja Aidan Federick serta Ratu Briana Federick. Harus belajar layaknya warga sipil, di akademi sihir milik ayahnya. Ia menerima pertintah dari san...