Happy Reading, maaf kalo ada typo🌸
Melvin menatap tajam sosok Neilson yang ada di hadapannya, beegitu juga Neilson, tatapannya tak kalah tajam dari tatapan yang Melvin berikan padanya. Tatapan mereka, seolah-olah akan menenggelamkan orang yang mereka tatap.
Manik biru milik Melvin masih saja tidak melepaskan pandangannya, pada manik kelam milik Neilson. Mereka berdua saling bersiap diri untuk saling serang, hanya menunggu sebuah suara dari mulut Max yang memberitahukan jika pertempuran antar dua Pangeran ini akan segera dimulai.
Melvin dan Neilson, sama-sama sudah menanggalkan pakaian mereka. Mereka sudah bertelanjang dada, dan hanya mengenakan celana training panjang berwarna hitam saja, tanpa alas kaki.
Duel, kali ini mereka tidak boleh memakai sihir. Hanya bermodalkan sebuah bilah pedang dan perisai.
Max mengangkat tangannya tinggi-tinggi dan menghempaskannya, seraya mengatakan "Mulai!"
Tanpa menunggu lagi, Neilson langsung menyerang Melvin. Melvin pun dengan lihainya dapat mengkis serta menghindari segala serangan yang diberikan Neilson.
Harus Melvin akui, kalau Neilson adalah sosok yang tidak dapat ia remehkan. Kecepatan serta ketangkasan Neilson dalam penyerangnya, begitu hebat dan sepertinya Neilson adalah petarung yang memiliki banyak pengalaman."Sial aku tidak dapat, melukainya sedikit pun." Batin Neilson, seraya meringgis karena tangannya tersayat pedang Melvin.
Kemudian, Neilson melemparkan tendangan pada Melvin untuk yang kesekian kalinya, tapi lagi-lagi Melvin berhasil menghindar.
"Menyerahlah, selagi masih ada waktu untuk kabur." Sahut Melvin.
Neilson berlari ke arah Melvin dan menyerangnya dengan membabi-buta, "Tutup mulut sombong mu itu." Balasnya.
Seakan situasinya telah berbalik kini Melvin tidak bisa banyak melakukan penyerangan ia hanya menghindarin serangan-serangan yang di berikan Neilson. Karena pria itu sama sekali tidak memberi kesempatan untuk Melvin menyerang.
Melvin menahan serangan Neilson dengan pedangnya seraya mundur kebelakang, karena jika saja ia terlambat satu detik pasti wajahnya sudah tersayat dalam.Sesaat Melvin berdecih, dan mendorong Neison sekuat tenaga. Pada akhirnya saat Neilson sudah terdorong mundur dan hampir terjatuh barulah dirinya melayangkan serangan balasan dengan bertubi-tubi seperti yang dilakukan Neilson sebelumnya. Karena Melvin sadar, jika dirinya memberikan jeda sedikit pasti Neilson akan membalasnya tanpa ampun.
"Mati lah kau, bedebah sialan !!" Seru Melvin, seraya menyerang Neilson.
Neilson menyeringai "Hahaha !! Kau lah yang akan tamat sekarang Pangeran." Melvin menatap tajam ke wajah Neilson, "kau harusnya sadar siapaa yang telah membunuh ayah mu." Bisik Neilson dalam.
Darah Melvin mendadak memanas, amarah yang sebelumnya tidak ia rasakan kini mencuat seakan ingin dilepaskan. Dengan rasa dendam serta amarah, kini Melvin berpikir dirinya harus segera membunuh. Bedebah sialan yang sudah membunuh ayahnya, kini ada dihadapannya.
Serangan yang brutal serta menggebu-gebu, Melvin layangkan kepada Neilson. Neilson menyeringai, kini serangan Melvin sudah berbeda dari sebelumnya, emosi Melvin kini sudah tak karuan. Dan ini lah yang Neilson harapkan.
Neilson sengaja mundur selangkah demi selangkah, sampai akhirnya pundaknya membentur tembok. Dengan hati-hati Neilson menggunakam sedikit sihir, kemudian dia menyerang Melvin dengan sihir tersebut. Racun yang sudah ia sembunyikan dibalik bajunya, dan ia keluarkan dengan bantuan tembok dibelakang punggungnya dan menggunakan sihirnya untuk melumuri pedangnya dengan racun yang sudah dia siapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Prince and Me
FantasySequel King Demon's Bride. Melvin Amadeuz Federick, putra mahkota kerjaan Diabolus. Anak dari pasangan Raja Aidan Federick serta Ratu Briana Federick. Harus belajar layaknya warga sipil, di akademi sihir milik ayahnya. Ia menerima pertintah dari san...