Part 24

5.7K 454 33
                                    

Happy Reading, maaf kalo ada typo🦁

Melvin&Gracia cepet nonggol kan?🤣 gak selama kemarin kan absennya hahaha.

***

"Ambil dan pakailah. Jangan sampai lepas dari mu." Kata Richard membuat Gracia bingung, "aku pergi dulu. Maaf aku tau banyak hal yang ingin kau tanyakan. Tapi, tenang saja aku berjanji akan menemui mu lagi dan menjelaskan semuanya pada mu."

Gracia baru saja membuka mulutnya dan ingin menjawab segala ucapan pria yang mengaku sebagai kakaknya itu, tapi sialnya pria itu sudah melesat pergi meninggalkan dirinya yang sedang kebingungan.

***

"Dari mana saja Amore?" Tanya Melvin dengan suara serak khas bangun tidur serta rambut acak-acak kannya.

Gracia yang baru saja menutup pintu rumahnya, terlonjak kaget mendapati Melvin yang tiba-tiba saja menegurnya. Untung pria tadi yang bernama Richard sudah tidak aja, kalau tidak ia bingung harus mengatakan apa pada tunangannya yang sangat amat possessive ini. Belum lagi soal gelang yang tengah ia genggam, harus beralasan apa dia pada Melvin.

Pasti kalau ia jujur, jika ia mendapatkan gelang dari seorang pria. Melvin tanpa berpikir panjang akan langsung melempar jauh-jauh gelang ini dari hadapannya.

Tidak, ia tidak boleh jujur pada Melvin tentang gelang ini. Ya paling tidak untuk saat ini, ia akan mengakatan yang sebenarnya jika semua teka-teki dari Richard terpecahkan.

Gracia memejamkan matanya sejenak untuk menetralkan detak jantungnya, "aku habis mencari tuan Charles, dia belum makan sedari tadi." Jawabnya.

Melvin memincingkan matanya menatap gelang kuning di tangan Gracia. "Lalu gelang itu?"

Gracia mengangkat tangannya untuk melihat gelang yang dimaksud Melvin. "Aku menemukannya di kamar tadi, ini gelang ku semasa kecil dulu."

Melvin mengangguk mengerti. Sepertinya pria itu tidak curiga, bagus lah ini memudahkan Gracia untuk memecahkan teka-teki pria yang sudah mengaku sebagai kakaknya.

Gracia berjalan melewati Melvin yang masih berdiri ditempat semula, ia menatap mangkuk makanan tuan Charles yang masih belum tersentuh. Sepertinya kucing itu belum lapar, atau memang sudah mencari makan diluar sana? Matanya menoleh ke arah sofa, dan disana ada tuan Charles yang tengah menggelung serta memejamkan mata.
Biarlah nanti juga kucing itu akan makan, makanan ini kalau sudah lapar.

"Aku tidak kau buatkan makanan?" Tanya Melvin.

Gracia baru ingat kalau pria itu juga belum makan, sedari tadi siang. "Kau mau roti isi? Aku baru saja membuatnya."

Melvin menggelengkan kepalanya. "Tidak."

"Lalu?"

Melvin tampak membuka lemari penyimpanan bahan makanan yang berisi beberapa bahan makanan yang tadi dibeli Gracia. Setelah melihat-lihat bahan makanan yang ada, sekarang ia tau dirinya mau makan apa.

"Souvlaki. Bisa kau buatkan itu?"

Gracia menganggukan kepalanya, yah walaupun ia tidak pandai memasak seperti Olin. Tapi untuk makanan-makanan mudah, ia masih bisa membuatnya. Salah satunya ia itu tadi, Souvlaki.

Gracia berjalan ke arah dapur, dirinya mengambil beberapa bahan masakan untuk membuat Souvlaki. Seperti ayam, bawang putih, merica hitam, lemon, minyak zaitun, dsb.
Setelah menyiapkan bahan-bahan, ia mencuci daging ayam dan memotongnya, begitu juga ia lakukan pada bahan-bahan lainnya.

Begitu bahan masakan sudah siap semua, dirinya dengan telaten mulai mengolah semua bahan yang sudah siap untuk dijadikan Souvlaki.

Tidak butuh waktu lama untuk membuat Souvlaki, dan untungnya saja dia membeli bahan masakan tidak terlalu banyak macam. Ia hanya membeli bahan masakan yang memang ia tahu, mau ia buat untuk apa bahan-bahan tersebut.

The Devil Prince and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang