Happy Reading, maaf kalo ada typo🌸
"Lihat Olin! Lihat, lihat! Aku menemukan apa!" Seru Gracia dengan nada penuh semangat.
Olin yang sedang mengelap piring, seraya menatanya ke rak menoleh sesaat ke arah Gracia yang sudah berdiri manis di sampingnya sambil menyodorkan cermin dengan kedua tangannya.
Wajah riang Gracia begitu kontras, seakan dia adalah anak kecil yang mendapatkan mainan baru.Mata Olin menliti bentuk cermin yang di sodorkan Gracia, dari mana gadis ini mendapatkan benda aneh seperti ini semoga saja dia tidak membawa masalah lagi. Batin Olin.
Cermin berbentuk hati, berwarna ungu pastel. Suatu benda yang manis untuk anak perempuan. Apa lagi untuk Gracia, gadis yang feminim dan menyukai hal-hal imut.
"Nah, katakan dari mana kau mendapatkan barang aneh ini?" Tanya Olin.
Gracia menurunkan kedua tangannya yang sedang memegang cermin hati itu dari wajah Olin, "Entahlah." Jawabnya.
Olin mengangkat sebelah alisnya, "Hahh? Entahlah? Jawaban macam apaa itu. Hei Grace, aku tidak mau ya kalau kau membuat masalah tidak jelas lagi!"
Gracia menggelengkan kepalanya pelan, ia menaruh cermin hati itu di meja dan menepuk bahu Olin dengan kedua tangannya pelan. "Olin, jangan serius-serius begitu! Aku hanya tidak ingin menyia-nyiakan rezeki yang sudah kudapat. Nenek itu sudah susah payah memberikannya pada ku, tentunya sebagai gadis baik aku harus menerimanya dengan senang hati." Jelas Gracia.
Olin melepaskan kedua tangan Gracia dari bahunya, "Nenek? Siapaa nenek yang memberikan cermin ini?"
Atau jangan-jangan nenek yang memberikan cermin aneh pada Gracia adalah nenek penyihir yang memiliki dendam kesumat pada sahabatnya itu, karena tingkah menyebalkan yang sering dilakukan Gracia. Pikir Olin.
Tidak-tidak! Dirinya tidak boleh berprasangka buruk, lebih baik ia cek dahulu apakah cermin itu berbahaya atau tidak.
"Nah, baiklah kemarikan cerminnya. Biar ku lihat apa ini benda kutukan atau hanya cermin biasa." Ucap Olin seraya mengulurkan tangan kanannya, untuk meminta cermin tersebut pada sahabatnya.
"Hmm.. ini bukan benda kutukan Olin, tapi juga bukan cermin biasa." Gracia memberikan cerminnya pada Olin.
Olin mengambil cermin hati itu dari tangan Gracia dan langsung meneliti cermin itu dengan keseluruhan.
"Bukan cermin biasa?" Ulang Olin, matanya masih memperhatiakan cermin hati itu.
Gracia mengangguk, "Nenek itu bilang kita bisa melihat wajah jodoh kita dalam cermin itu." Kata Gracia, sambil menyentuh pipinya dan membayangkan bagaimana wajah jodohnya kelak.
"Dari tadi kau bilang nenek nenek, memangnya kau tau kalau nenek itu bukan penjahat?"
Gracia memiringkan kepalanya sedikit dan menatap Olin dengan tatapan polos, "bukan kok aku yakin."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Prince and Me
FantasySequel King Demon's Bride. Melvin Amadeuz Federick, putra mahkota kerjaan Diabolus. Anak dari pasangan Raja Aidan Federick serta Ratu Briana Federick. Harus belajar layaknya warga sipil, di akademi sihir milik ayahnya. Ia menerima pertintah dari san...