"Kami sangat senang dengan rencana pertunangan ini. Anak kami, Tzuyu sangat senang mengetahui dirinya akan menikah dengan Jungkook."
Jungkook mendesah malas mendengar itu. Ia mengendorkan dasi sialan yang terlalu ketat di lehernya. Kalau sudah begini, ia lebih baik duduk di kelas Dosen Choi yang membosankan. Setidaknya ia bisa tidur diam-diam selama satu setengah jam.
Tn. Jeon, ayah Jungkook tersenyum menanggapi perkataan Ny. Chou. Pria bule itu memperhatikan gadis yang duduk di seberang Jungkook. Gadis itu tampak tersenyum kecil. Mungkin lebih tepatnya berusaha.
Akhirnya, Jungkook berdiri. Membuat semua yang ada di meja makan menatap nya.
"Kau mau kemana, Jungkook? Appetizernya belum datang." tanya Tn. Jeon berusaha tenang.
"Aku mau makan roti manis di toko."
Kedua orangtua Tzuyu tersenyum tipis, sedikit tersinggung dengan tingkah Jungkook. Tzuyu sendiri hanya menunduk, menahan diri untuk tak tersenyum lebar. Walau pun kemarin Jungkook tampak tak menggubrisnya saat ia berbicara tentang rencana pembatalan pertunangan kolot mereka, tapi Jungkook hari ini melakukan dengan baik.
"Kalau begitu, datanglah nanti malam dengan membawa buket bunga untuk Tzuyu!"
Jungkook berjalan meninggalkan ruangan VVIP yang siang ini dipesan khusus untuk makan siang membosankan. Ia berjalan menuju mobilnya dan masuk. Mengendarai menuju toko roti kecil favoritnya.
🍪
Sebelum persimpangan jalan, Jungkook ingat ia harus membeli bunga untuk nanti malam diberikan pada Tzuyu. Jungkook akhirnya berbelok dan mencari toko bunga yang pernah ia kunjungi sekali untuk membantu Seokjin mencari bunga yang cocok untuk Sojung.
Begitu sampai, Jungkook keluar dari mobil dan bergerak cepat masuk. Begitu ia membuka pintu, ia disuguhi beragam bung segar dengan wangi yang tidak menentu. Jungkook masuk perlahan. Ia melihat seorang gadis tengah merapikan bunga-bunga sambil menyemprotkan air. Menyadari kedatangan Jungkook, gadis itu menoleh dan langsung melongo melihat ketampanan Jungkook.
Bagi Jungkook itu sudah makanan sehari harinya. Tapi ia tak menggubris semua orang itu.
"Kau karyawan di sini?"
Tanya Jungkook. Gadis itu mengangguk. Ia menaruh semprotan dan melepas sarung tangan karetnya.
"Bisa dibilang begitu. Aku anak pemilik toko. Ada yang bisa saya bantu?"
Tanya Yerim sambil menyelipkan poninya ke belakang telinga.
"Apakah bisa jika aku memesan sebuket bunga untuk belasungkawa?"
"Oh tentu saja bisa."
"Apa malam ini bisa langsung kuambil sebelum makan malam?"
"Malam nanti? Tentu bisa."
Yerim segera mencatat pesanan itu di handphonenya. Kemudian ia mendongak.
"Ada yang bisa dibantu lagi?"
"Oh ya, pastikan pita dan hiasan semacamnya itu warna hitam. Kalau bisa bunganya sekalian. Kau mengerti maksudku?"
Ucap Jungkook dengan wajah datarnya. Yerim mencatat sambil mengangguk.
"Bunga yang dipakai untuk karangan bunga belasungkawa dibentuk jadi buket, bukan begitu?"
![](https://img.wattpad.com/cover/141428624-288-k591639.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
milky way. ✔
Fanfictionsince first met, she knew that he's a destiny. ft. jjk & jeb © cheerajung, 2018