Bab 35: Adaptation.

2.8K 475 14
                                    

Ganti nya kemaren gara" ngilang habis bikin sebagian dari kalian nangis wkwk, alhamdulillah bisa apdet dua bab hihi^^

🍪

Jungkook keluar dari kamar mandi dengan tatapan kosong. Ia berjalan menuju kamarnya.

Kamar tampak lenggang.

Jungkook membuka lemari hitam. Kosong. Hanya ada sebuah gantungan pengharum lemon. Aroma kesukaan Eunha.

Jungkook menutup nya. Ia beranjak naik ke kasur. Ditaruh nya dua tangan dibawah kepala.

Baru beberapa menit Eunha tak di rumah. Ia sudah merasa kesepian. Kamar ini tak lagi sama rasanya.

Jungkook menarik napas panjang, kemudian perlahan membuang nya seiring airmata nya keluar. Wangi parfum Eunha sudah menempel di kasur dan bantal nya.

Kasur nya tak terasa nyaman lagi.

Walaupun begitu, ia harus memaksakan kehendak untuk terbiasa.

Jungkook memiringkan badannya, membayangkan Eunha yang selalu tertidur dengan dengkuran halus nya. Bagaimana bisa punggung mungil itu bisa menjadi pemandangan favorit nya?

Jungkook menghela napas kembali.

Bagaimana keadaan Eunha kini?

Apakah dia sudah sampai di rumah Hoseok dengan selamat?

Apakah dia tak kedinginan dengan celana pendek nya?

Jungkook bangkit dari posisi berbaring nya, kemudian mendekati nakas. Terdapat parfum Eunha yang ketinggalan.

Jungkook menyemprotkan sedikit parfum itu ke pergelangan tangannya. Dihirup nya aroma dari tangan. Jungkook meringis.

Jungkook melempar parfum itu sampai pecah. Kemudian ia menutup matanya dengan lengan nya, menyembunyikan tangis nya.

Tak bisa dipungkiri betapa ia merindukan gadis nya itu.

🍪

Eunha masih saja menangis di dalam kamar baru nya. Sementara itu, Yerin dan Hoseok terus menerus mengetuk pintu kamar nya dan memanggil namanya dengan khawatir.

Eunha tak peduli. Ia hanya ingin mengeluarkan semua sesak di hati nya.

Ia selama ini sudah bersabar.

Selama ini ia sudah menuruti semua keinginan Jungkook.

Dan perlakuan posesif itu membuatnya nyaman dengan Jungkook.

Ia pun tak tahu sejak kapan Jungkook dengan mudah nya menempati ruang di hatinya.

Sampai sekarang ia masih ingat hangat nya pelukan Jungkook ketika ia mengingat Yugyeom.

Sampai sekarang ia masih ingat lembut nya kecupan Jungkook di pipi nya.

Sampai sekarang ia masih ingat gandengan tangan Jungkook yang membuat nya merasa terlindungi.

Sampai sekarang ia masih ingat betapa nyaman nya belaian tangan Jungkook di kepala nya.

Kini, ia khawatir.

Akankah laki-laki itu bisa tidur dengan tenang? Mengetahui kenyataan bahwa Jungkook tak dapat tidur jika dirinya tak ada di kamar nya.

milky way. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang