Jungkook memasuki sebuah gedung. Karyawan bagian administrasi pun memberi salam padanya dengan ramah walaupun didiamkan oleh Jungkook.
Jungkook naik ke lift. Dan karyawan yang ikut masuk dengannya, juga membungkuk kecil memberi hormat.
Jungkook berdecak.
"Jangan pernah memberi salam padaku seperti itu. Atau aku akan menyuruh tuan tua kalian memecat kalian. "
Ucap Jungkook datar. Segera, semua karyawan langsung kembali berdiri biasa, seperti tak melihat Jungkook.
...
Laki-laki itu menyambut kedatangan Jungkook dengan senyum kecilnya.
"Akhirnya kau datang, Jung."
"Sampai di kampus pun nanti aku akan dipaksa ke sini, hyung." jawab Jungkook datar.
"Hei, aku hanya menjalankan perintah ayahmu, Jeon Jungkook. "
Jawab laki-laki itu, Wonwoo sambil terkekeh garing. Jungkook menatapnya datar, ia kemudian lanjut berjalan.
"Bagaimana kabar Somi?" tanya Wonwoo berbasa-basi dengan Jungkook sepanjang koridor.
"Baik."
"Rumahmu masih oke kan?"
"Sekarang sudah ada yang mengurus."
"Akhirnya kau mengikuti saranku untuk mencari pembantu, ya?"
"Bukan pembantu."
Wonwoo mengernyit.
"Tukang bunga di gang kecil itu. Aku yang menyuruhnya mengurusi rumah. Dia bukan pembantu, hyung. Dia bahkan masih berkuliah di Hitmu."
"Jadi dia masih kuliah? Kau mempekerjakannya? Sadis."
"Aku hanya membantunya. Lagi pula, banyak yang bekerja sambil kuliah."
"Membantu? Adikku ini membantu orang? Woah, daebak! Coba ceritakan,"
Jungkook dan Wonwoo masuk ke sebuah ruangan. Wonwoo duduk di kursi kerjanya, sementara Jungkook duduk di sofa. Ia membuka ponsel.
"Lalu?"
"Haruskah aku bercerita?"
"Tentu saja! Sepupumu ini terkejut karena tahu jika dirimu membantu orang. Heol, seorang Jeon Jungkook sang namja beku ini menolong orang?"
Wonwoo tersenyum lebar. Sepupunya itu memang sesuatu.
"Kau dulu juga sama bekunya dengan ku, hyung."
"Tapi sekarang tidak, tuh."
"Itu karena Sohye adik kelas ku?"
"Hei, dua tingkat di bawahmu itu memang yang terbaik! Dia perempuan kecil dan polos! Aku bahkan tidak menyangka aku bisa menyukai perempuan ceroboh sepertinya."
Jungkook memutar bola matanya. Sungguh konyol ketika melihat perubahan Wonwoo dari namja beku yang kemudian meleleh ketika bertemu Kim Sohye.
"Hanya karena kalian menjadi partner di audisi abal-abal? Itu?"
Sebuah bulpen melayang ke arah Jungkook, yang kemudian ditangkap dengan mudah oleh laki-laki itu.
"Itu bukan sembarang audisi! Aish, tapi iya juga sih, akting menangis sambil tertawa gila saja malah lolos. Sedangkan aku tidak."
Jungkook terkekeh. Sepupunya ini benar-benar menjadi cerewet.
"Hei, Jungkook! Kau berusaha mengalihkan pembicaraan kita! Ayo ceritakan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
milky way. ✔
Fanfictionsince first met, she knew that he's a destiny. ft. jjk & jeb © cheerajung, 2018