Bab 38: Forgetting you.

3.2K 496 41
                                    

Jungkook keluar dari kamar nya, ia melihat Somi baru saja selesai mandi. Gadis itu hanya sekilas melihatnya, kemudian berjalan melewati nya.

Jungkook yang melihat itu jadi bingung. Ia menarik handuk yang melilit di kepala Somi.

"Apa sih!?"

Tanya Somi kesal. Ia kembali membetulkan lilitan handuk di kepala nya.

"Kau kenapa sih?"

Somi menatap tajam Jungkook. Ia tak peduli dengan keadaan Jungkook yang baru saja sembuh.

"Bagaimana dirimu? Sudah mendingan?"

Tanya Somi datar. Jungkook menyentuh leher nya, kemudian mengangguk.

"Aku mandi dulu. Aku ada kuliah siang dan sore."

Ucap Jungkook sambil berbalik. Namun Somi menahan nya.

"Sudah sok kuat. Suka mengatur. Terus suka bikin orang kesal. Tonggos lagi."

Jungkook mendengus. Namun ia terdiam mengingat Eunha suka mengejek nya dengan panggilan itu.

"Kenapa sih?"

Somi memukul kepala Jungkook kesal.

"JIKA KAU CINTA DENGAN EUNHA UNNIE, BILANG! PERJUANGKAN! JANGAN SOK DINGIN SOK TAK PEDULI PADAHAL SEBENARNYA KAU SENANG DIURUS LAGI DENGANNYA!"

Jungkook meringis kesakitan. Pukulan Somi memang sangat keras. Maklum, papa nya pernah bilang Somi dulu ikut taekwondo sebelum menjadi trainee.

"Dasar bocah. Kau tak usah sok tau begitu."

Balas Jungkook sambil menarik hidung Somi. Gadis itu menepis tangan Jungkook. Kemudian memukul nya lagi.

"Aku bukan nya sok tau! Aku menyadari nya sendiri!"

Jungkook melirik nya sinis. Kemudian mengalihkan pandangannya.

"Memang bagaimana?"

Somi mendesis. "Buktinya sekarang kau sudah lebih sehat. Dan kemarin Eunha unnie juga pulang dari kamar ku sambil menangis. Kau pasti berlaku sok dingin lagi, kan!? Iya kan! Mengaku lah, Jeon! Aku lapor mama nanti!"

"ISH! IYA IYA! AKU MEMANG MENCINTAINYA!"

Somi tertegun mendengar teriakan itu. Jungkook tampak kesal sendiri.

"Lalu ... kenapa kau mengusir nya? Kenapa kau menyuruh nya pergi dari hidup mu, eoh?"

Jungkook menghembuskan napas nya berat.

"Aku hanya perlu berlatih. Kau tak ingat ucapan mama kemarin saat aku ulangtahun?"

Somi berpikir. Ia kemudian mengangguk.

"Ayah kandung mu ... menyuruh mu pergi ke Kanada itu?"

Tanya Somi pelan. Amarah nya mereda. Ia perlahan mengerti.

Jungkook mengangguk kecil.

"Sekitar akhir musim gugur atau awal musim dingin ini aku sudah berangkat. Aku bisa saja menolak. Tapi ibu memaksa ku menerimanya. Ia bilang aku tak boleh jadi anak yang durhaka.

Itu salah satu alasan ku mengapa aku mengusir nya. Setidaknya, tidak melihatnya beberapa waktu sebelum pergi membuat ku terbiasa."

Jungkook terkekeh hambar.

"Aku dulu tak mengenal kata kesepian. Tapi sejak Eunha pergi, aku selalu merasakan hal itu setiap hari."

Jungkook menarik ingus nya. "Aku merindukan nya. Sangat. Seperti yang kau rasakan. Tapi aku tak bisa berbuat hal banyak. Aku sudah menyakiti nya."

milky way. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang