Bab 37: Worry.

3.1K 509 59
                                    

Playlist song:
Loving with all your heart - Damsonegongbang
(I'm not robot OST)

🍪

Sudah dua minggu sejak kejadian di kafe itu.

Yah, dua minggu yang berat bagi Jungkook. Ia makan tak teratur dan tentunya sembarangan. Ia membeli banyak ramyeon cup dan hampir memakan nya setiap hari. Itu saja jika dia benar-benar lapar.

Ia juga tak masuk kuliah. Bahkan Wonwoo sering mengirim SMS yang menyuruh nya untuk ke kantor agar bisa makan disana. Tapi, ia seperti mayat hidup yang tak punya semangat untuk bernapas.

Jungkook turun dari kamar sambil berpegangan pada besi di sisi tangga. Tepat ketika ia duduk di sofa sambil menaruh kepalanya di bantal, terdengar pintu terbuka.

"Astaga, disini AC nya nyala! Jungkook?"

Jungkook memejamkan matanya. Entah kenapa pagi ini matanya terasa berat dan juga perutnya terasa mual. Padahal semalam ia hanya minum kopi kaleng untuk mengantisipasi rasa lapar nya. Ia merasa gerah karena keringat nya terus menerus keluar. Tubuhnya terasa lemas hingga ia tak bisa menyambut Somi.

Gadis bule itu mendekati ruang TV. Ia menepuk tangan Jungkook.

"Hei, kukira kau kuliah."

Jungkook hanya berdeham. Ia kemudian membuka matanya perlahan, lalu berganti posisi menjadi duduk. Ia kemudian menyuruh Somi duduk di sebelah nya. Dengan manja, ia tidur di pangkuan adik tiri nya setelah menaruh bantal diatas paha Somi.

"Kau kenapa, Kook?"

Tanya Somi bingung. Tak biasanya Jungkook seperti ini. Dilihat nya Jungkook yang sedang terpejam sambil menutup matanya dengan lengan.

"Oiy, Kook!"

Panggil Somi sambil berusaha menepis lengan Jungkook dari wajah laki-laki itu. Tapi setelah menyentuh nya ia meringis.

"Eh? Kok hangat? Kau sakit?"

Tanya Somi khawatir. Sekuat tenaga ia menepis lengan yang mengurus itu, kemudian menatap sepenuhnya wajah Jungkook yang pucat.

"Iya, kau pucat Kook!"

Jungkook membuka matanya perlahan. Ia kemudian tersenyum lemah.

"Aku lapar, Som. Aku ingin makan."

Ucap Jungkook lemah. Malah hampir terdengar seperti ingin menangis.

Sungguh, ia benar-benar lapar. Selama dua minggu ini ia tak pernah mencari makan diluar karena perutnya yang lapar membuat tubuhnya lemas. Karena keseringan tidur untuk mengabaikan lapar nya, tenggorokan nya kering dan sakit. Maka dari itu ia meminum minuman kaleng dari kulkas. Dan ia hanya menghabiskan snack yang masih tersisa dan ramyeon yang rasanya akhir-akhir ini terasa hambar di lidah nya.

"Memang Eunha unnie tidak masak? Dia tadi kuliah tidak sempat meninggalkan mu makanan? Lagipula kenapa AC nya masih nyala? Ini kan ding-"

"Dia sudah tak disini."
















Hening.















"APA?"

Teriak Somi sambil refleks berdiri. Hingga akhirnya Jungkook terjatuh ke lantai. Ia meringis kesakitan karena kepalanya yang sudah pusing, malah terantuk meja. Dilihat nya wajah Somi yang memerah.

Adik nya marah.

"BAGAIMANA UNNIE BISA PERGI?"

Jungkook menghela napas. "Aku mengusir nya. Lagian sepupu nya sudah pulang ke Seoul."

milky way. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang