Eunha sedang sibuk memasukkan baju kotor ke plastik besar, ia kemudian memasukkan plastik besar itu ke keranjang. Ia segera turun pelan-pelan agar tidak jatuh.
Setelah mencapai di bawah, ia segera mendorongnya ke pintu dan memakai sandal ke luar.
"Kau mau ke mana?"
Eunha menoleh, ia melihat Jungkook baru saja dari dapur dengan segelas lemon dingin yang Eunha buat sebelum memberesi baju kotor.
"Mengantar baju kotor ke bawah, laundry di dekat ATM, kan?"
Tanya Eunha memastikan. Jungkook mengangguk, ia kemudian memberi sejumlah tip dan sebuah kertas kecil pada Eunha.
"Sekalian dibayar, jangan lupa memberi kuponnya untuk diskon."
"Oke. Kalau begitu, aku jalan dulu!"
Teriak Eunha keras sambil membuka pintu dan mengangkat keranjang kotor itu.
...
"Ini struk pembayaran
nya. Anda bisa mengambilnya besok Senin malam, terima kasih!"Ucap salah satu pegawai perempuan memberikan struk pembayaran sambil tersenyum cerah padanya. Eunha menerimanya sambil tersenyum juga. Ia kemudian berjalan keluar dari toko laundry itu.
Ia berhenti di depan lift yang belum terbuka. Kemudian ia menunggu dengan seorang laki-laki berwajah dingin dan datar.
Eunha kemudian menekan tombol 10, tak diduga laki-laki itu juga ingin menekan tombol itu. Eunha sedikit gugup, ia menarik tangannya lagi sambil menggumamkan maaf.
Hana dul set dasi seobwado
Neol chajeul su eobseo
Nae mam soge jam deure ittneun neoreul kkeonae
Motdahan nae yaegideul modu mal haegoya
Cheoncheonhi eonjenga idaero
Naui sarang byeol geurigo neo🎶Eunha terpekik kecil dan panik sendiri merasakan ponselnya bergetar. Ia mengambil ponsel dari saku hoodie, kemudian menatap layar ponselnya.
Jungkook❄️
Eunha tersenyum kecil sebelum akhirnya ia menjawab.
"Halo, Jung?"
Tanya Eunha pada Jungkook. Tanpa ia sadari, laki-laki di sebelah nya terkejut mendengarmya memanggil Jung.
"Temanku akan ke sini. Cepatlah pulang dan siapkan makanan."
"Makanan? Bagaimana daging bumbu manis pedas dengan selada? Di dapur masih ada nasi, kan?"
"Iya, masih ada. Apakah itu cepat? Ia sudah di bawah."
Eunha melirik ke sebelahnya. Laki-laki di sebelahnya sedang bermain ponsel. Lebih tepatnya, berpura-pura. Kemudian berbalik badan dan mengira-ngira siapa temannya Jungkook.
"Dagingnya kemarin malam sudah kubumbu. Tinggal kuberi kecap manis dan bisa dipanggang."
"Oke, terima kasih."
"Eh, Jungkook! Sebentar!"
"Jungkook?"
Tanya laki-laki di sebelahnya terkejut dengan suara menggumam.
"Setelah masak nanti aku boleh pergi dengan Shinbi dan temanku Yewon? Boleh ya?"
"Jangan pulang malam."
"Asyik! Makasih Jung!"
Eunha menutup ponselnya. Bertepatan dengan itu, lift terbuka. Eunha dan laki-laki itu segera masuk.
Laki-laki itu tampak memperhatikan Eunha.
Apa gadis ini yang tinggal di rumah Jungkook?
Laki-laki itu gemas sendiri. Ia akhirnya menepuk bahu Eunha dengan ujung ponsel. Gadis itu menoleh terkejut.

KAMU SEDANG MEMBACA
milky way. ✔
Fanfictionsince first met, she knew that he's a destiny. ft. jjk & jeb © cheerajung, 2018