Bab 42: Fine?

3.1K 506 36
                                        

Baca nya dihayati ya wkwk, kasian brain nya yang mau nguap :"

🍪

Jungkook memasuki apartemen nya. Ia tersenyum lebar.

Tak ada yang berubah dari apartemen nya. Tentu saja. Somi hanya akan menempati nya dua bulan sekali. Jadwal trainee nya harus ia atur baik-baik dengan jadwal kuliah nya.

"JUNGKOOK!!!"

Teriak Somi dari lantai dua. Ia langsung berlari kebawah, saking semangatnya ia hampir terjatuh karena ia baru saja bangun tidur. Kemudian berhambur pada pelukan Jungkook. Ia menangis terharu. Sesekali ia mengumpat pelan karena Jungkook tidak pulang saat libur imlek selamanya tiga tahun ini.

Jungkook terkekeh. Ia mengelus kepala Somi dengan lembut. Ia mengedipkan matanya berkali-kali, berusaha juga untuk tak menangis.

"Hei .. kenapa kau jadi cengeng begini, huh?"

Tanya Jungkook sambil terkekeh. Somi langsung memukul lengan nya kesal.

"Kau bahkan tak pulang saat kelulusan ku! Hiks hiks ... kenapa memang nya!? Takut bertemu Eunha unnie, hah!?"

Tanya balik Somi kesal. Ia mendorong Jungkook, kemudian melepaskan pelukan nya. Ia mendengus kesal. Ia sudah sangat merindukan Jungkook, namun laki-laki itu malah meledek nya.

Jungkook tertawa. Ia melepas kacamata sesaat sambil mengusap matanya perlahan. Kemudian memakai nya lagi. Kecelakaan tiga tahun yang lalu juga membuat matanya sering merasa perih dan pegal walaupun iya jarang main handphone sekarang.

"Oh ya, Som. Ada makanan tidak? Aku lapar."

Somi menatap nya datar. "Makan saja diluar. Uang mu kan banyak sekarang."

"Besok pagi?"

"Berharap sekali Eunha unnie yang memasak kesini?"

Jungkook lantas mengangguk semangat sampai kacamata nya melorot. Somi tertawa.

"Haha! Mimpi saja sana! Cepat pergi cari makan!"

Seru Somi sambil mendorong Jungkook keluar.

"Nanti koper mu yang kubawa naik deh!

🍪

"Aku pulang dulu ya, Yer! Bibi! Paman! Aku pulang dulu!"

Seru Eunha pada tiga orang yang berada di dalam. Eunha sudah selesai berkemas, ia melihat Yerim keluar dengan rambut yang dicepol. Sepertinya ia baru saja mandi.

"Kau sudah mau pulang, unnie? Terima kasih ya sudah mau menjaga toko! Oh ya, kapan wisuda?"

Tanya Yerim. "Eum, sekitar ... awal Juni?" jawab Eunha ragu.

"Woah ... Eunha unnie sebentar lagi beneran jadi penulis terkenal! Nanti undang aku ke wisuda ya! Hehe."

Eunha mengangguk. "Tentu saja. Kalau begitu, aku pulang dulu. Pai!"

...

"Iya, aku tahu kau sibuk. Menjadi penerjemah novel itu sulit. Aku tahu, Ming. Aku tahu."

Ucap Eunha sambil memalingkan mukanya ke arah lain, yang penting tidak menatap wajah Mingyu. Ia meminum lemon tea yang ia pesan.

Hari ini lagi-lagi Mingyu membatalkan acara jalan-jalan mereka karena laki-laki itu mendadak mendapat tugas tambahan dari kantor. Jadi sebagai ganti nya, malam ini ia mengajak Eunha makan malam.

milky way. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang