"Jungkook!"
Teriak Wonwoo sambil berlari ke arah ruang ICU. Dibelakang nya ada Somi dan Jiyoon serta papa nya.
Mereka berhenti di depan ruangan. Ada Hoseok dan Yerin yang menunggu di kursi tunggu, sementara Eunha sedang tertidur di bahu Yerin.
"Hoseok ... hyung?"
Panggil Wonwoo ragu. Ia dulu pernah beberapa kali melihat salah satu temannya Jungkook ini.
Hoseok berdiri, ia sempat merangkul Wonwoo sebagai salam pertemuan. Kemudian membungkuk pada Jiyoon dan Matthew, papa nya Jungkook dan Somi. Kemudian, Somi menuntun Jiyoon untuk duduk di sebelah Eunha yang sedang tertidur.
"Bagaimana keadaan Jungkook?"
"Jungkook mengalami kram pada perut akibat pukulan. Daerah sekitar matanya juga mengalami lebam yang cukup parah, itu berpengaruh pada matanya yang akan merasakan sakit jika terus membuka mata. Jadi untuk beberapa waktu, Jungkook disarankan untuk tidak banyak berkedip. Dan lengan dan perut bagian kanan nya terkena pisau yang dibawa preman mabuk yang hendak melukai Eunha."
Hoseok menatap Eunha yang masih nyenyak tidur. Ia kemudian menunduk.
"Karena itulah, Jungkook langsung dipindahkan ke ruang ICU."
Hoseok meringis. Ia membungkuk berkali-kali pada Matthew.
"Maafkan kami, paman. Karena kami meminta Jungkook untuk mencari Eunha yang belum pulang. Maafkan kami yang--"
"Tidak usah minta maaf."
Ucap Matthew sambil menahan kedua lengan Hoseok. Ia tersenyum teduh.
"Yang penting, preman-preman itu sudah ditangkap, kan?"
Hoseok mengangguk. "Setelah mendengar ada yang tidak beres. Aku langsung telpon polisi dan mengirimkan lokasi. Dan saat kami sampai, mereka hampir saja melarikan diri."
Matthew mengangguk. "Terimakasih ya. Sekarang, lebih baik kita berdoa saja yang terbaik."
Dilain sisi, Yerin juga menenangkan Jiyoon sambil meminta maaf.
"Maafkan kami, bibi. Karena kami, Jungkook jadi terluka seperti ini."
Jiyoon menggeleng. "Tidak, itu bukan salah kalian. Ini memang salah Jungkook yang sedari kecil tak mau belajar beladiri."
Somi mengangguk sambil menahan tangis nya. " Tidak sudah minta maaf! Ini salah Jungkook! Ini balasan nya Jungkook karena selama ini sok kuat! Hiks hiks ... Jungkook memang payah .."
Eunha menggeliat di bahu Yerin, ia perlahan membuka matanya. Kemudian terkejut melihat Jiyoon dan Somi disamping nya.
"Eh? Eunha? Kau sudah bangun?"
Tanya Yerin. Eunha mengangguk, ia membungkuk pada Jiyoon. Kemudian ia berdiri, lalu kali ini membungkuk kepada pria bule di dekat Wonwoo dan Hoseok.
"Bagaimana keadaan mu, nak?"
Tanya Jiyoon sambil menarik Eunha duduk lagi. Gadis itu mengangguk sambil menyunggingkan senyum.
"Aku baik-baik saja, ma."
Eunha menghela napas. "Jungkook ... melindungi ku. Seharusnya aku minta maaf, ma. Aku membuat Jungkook terluka."
Jiyoon menggeleng. "Jangan menyalahi dirimu sendiri."
Somi mengangguk lagi. "Iya! Biarkan saja ia merasakan sakit! Jungkook pantas mendapatkan nya! Hiks hiks ... astaga, bagaimana keadaan Jungkook hiks ..."
Jiyoon tersenyum tipis, kemudian ia memukul pelan kepala Somi. Anak nya itu memang aneh. Ia bisa kesal sekaligus khawatir dalam waktu yang bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
milky way. ✔
Fiksi Penggemarsince first met, she knew that he's a destiny. ft. jjk & jeb © cheerajung, 2018