Bab 26: Matter.

3.5K 501 18
                                    

Baca, hayati, rasakan:)

🍪

Eunha mengambil ponselnya yang bergetar. Ia melihat notifikasi dan terdapat sebuah email masuk. Bukan dari Wattpad yang memberi tahu ada update terbaru. Tapi ini dari seseorang.

Eunha sempat melirik ke sebelahnya, Jungkook sedang fokus berkendara. Laki-laki itu terkadang bersenandung pelan mengikuti aliran lagu dari radio.

Eunha menghela napas. Ia kemudian membukanya. Napasnya tercekat.

Eunha langsung menaruh handphone nya di dashboard. Ia memejamkan matanya. Mengutuk kedua sepupu nya yang begitu mudah nya mengatakan hal itu. Andai saja mereka tahu apa yang terjadi disini, Eunha harap mereka membiarkan nya memilih hidupnya sendiri. Eh?

Semua nya sekarang terlihat jelas. Status nya, alasan nya tinggal di rumah Jungkook, dan hubungan nya dengan laki-laki itu. Tak lebih dari teman.

Eunha memalingkan muka nya ke jalanan. Ia jadi ingat saat waktu pertama kali ia menapakkan kaki di apartemen Jungkook. Masuk ke kamar laki-laki itu, tertidur disana. Kemudian memasak, mandi, dan berangkat bersama Jungkook.

Ia ingat bagaimana Jungkook menyuruh nya secara sok dingin. Menggoda nya untuk tidur berdua walaupun pada akhirnya mereka sering berbagi kasur. Bagaimana Jungkook untuk pertama kalinya mengacak rambutnya. Rela mengantar nya kemana saja. Meringankan jadwal kuliah nya. Dan perhatian kecil nya disaat ia sakit.

Semua nya semakin jelas ketika ia mengingat pelukan pertama Jungkook pada nya dan kecupan singkat di pipi nya.

Eunha tak dapat menahan ledakan tangis nya, ia menangis sesegukan. Dan hal itu membuat Jungkook terkejut sekaligus panik. Ia menepikan mobil nya.

Eunha takut. Eunha khawatir bagaimana nasib Somi dan Jungkook. Keduanya seperti sudah menaruh harapan besar baginya. Katakan Eunha terlalu percaya diri, tapi Jeon twins itu seperti sudah menerima nya seperti anggota keluarga.

Eunha menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Tak peduli dengan Jungkook yang kini mengambil sebotol susu coklat dari keranjang yang ditaruh di jok belakang. Kemudian ia bersiap-siap membuka nya untuk Eunha.

"Kau kenapa?"

Tanya Jungkook panik. Eunha masih saja menangis. Jungkook mendesis, ia menepuk bahu Eunha.

"Haa~" panggil Jungkook. Eunha menggelengkan kepalanya kuat-kuat.

"Aku tidak apa-apa, hiks ... "

Jungkook meringis. Ia bingung sendiri. "Aku melakukan kesalahan, ya?"

Eunha tidak menjawab. Ia masih menangis. Bahkan sekarang tangisan nya makin meledak.

Jungkook menghela napas. Ia menjilat bibirnya sekilas. Kemudian melakukan hal yang selama ini membuat gadis itu nyaman dengannya. Ia memeluk Eunha dan mengelus kepala gadis itu pelan.

"Aku punya salah, ya? Maaf. Tapi aku benar-benar tak tahu apa salah ku. Kau bisa memberitahukan nya padaku."

Ucap Jungkook pelan. Sementara Eunha, ia makin mengeluarkan airmata nya merasakan kenyamanan yang diberikan Jungkook. Walaupun sebenarnya, ia tak boleh menaruh harapan sebesar itu.

milky way. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang