Pengen dibuletin 50 tapi mentok nya ampe sini :"
🍪
Gadis itu terdiam duduk di kursi. Ia memejamkan matanya, membiarkan penata rias mempercantik dirinya di hari spesial nya ini.
Ia sedikit meringis ketika merasakan rambutnya yang dipotong. Ia sendiri yang meminta rambutnya dibuat pendek sebahu lagi. Katanya biar tidak gerah saat acara nanti.
"Kau sudah boleh membuka matamu, nona."
Ucap sang perias sambil menyentuh bahu nya. Eunha membuka matanya. Ia sedikit ternganga melihat penampilan nya sendiri di cermin. Ia menyentuh tangan sang perias, hampir saja ia menangis saking tak menyangka bahwa itu adalah dirinya.
"Jangan menangis, nona. Nanti bedak mu hilang. Aku sendiri tak menyangka bahwa aku bisa merias mu secantik ini."
Eunha menutup mulutnya dengan kedua tangannya, ia menahan tangis nya.
"Terimakasih, unnie. Tak salah Yerin unnie memilih mu."
Sang perias itu tersenyum. Senang sekali rasanya ketika mendengar kalimat kecil itu. Semua lelah dan berdebar nya hilang.
Tak lama, Yerin datang dengan sebuah mahkota bunga di tangannya. Sampai didekat Eunha, ia langsung terdiam. Eunha yang sadar hal itu langsung berdiri, ia tersenyum lebar. Kemudian memeluk Yerin yang memang sudah siap dengan dress putih tiga perempat nya.
Kakak nya itu tersenyum. Ia tak dapat berkata-kata melihat Eunha yang tampak sangat cantik dengan gaun pernikahan nya yang sangat indah.
Yerin melonggarkan pelukan nya, ia kemudian memperhatikan penampilan Eunha lagi. Gaun sabrina putih yang menyentuh lantai dengan hiasan renda di bagian bawahnya. Pita di pinggang kanan mempercantik tubuh mungil Eunha. Gadis itu memakai hak yang tidak terlalu tinggi.
Yerin tersenyum lebar. Ia kemudian memakai mahkota bunga ke kepala Eunha. Untaian bunga-bunga kecil membuat adik sepupu nya ini seperti peran utama di sebuah dongeng.
Yerin menoleh pada sang perias, ia tersenyum sambil mengacungkan jempol nya.
"Kau hebat, Joy!"
Sang perias yang memang temannya Yerin, ikut tersenyum.
"Kau merias adikku lebih baik dari ku dulu, eoh! "
Joy tertawa. Ia mendekati Yerin, kemudian menaruh tangannya disana. Ikut memperhatikan penampilan Eunha. Gadis yang sedari tadi ditatap, tersenyum malu.
"Aku bahkan tak menyangka aku akan merias adik kecil mu ini menjadi sangat cantik."
Eunha mendesis. "Bukan adik kecil lagi, ih!"
Yerin dan Joy kompak menertawakan Eunha. Gadis itu menghela napas. Ini hari bahagia nya. Ia harus bersabar.
"Oke, oke. Yang mau menikah, sini peluk kakak lagi."
Pinta Yerin sambil merentangkan kedua tangannya lagi. Eunha dengan senang hati memeluk Yerin lagi. Joy yang melihat itu jadi geleng-geleng kepala, ia kemudian berjalan meninggalkan mereka. Menuju rekannya yang sibuk merias kedua orangtua Yerin dan Hoseok yang tiga hari lalu baru saja pulang. Tak lama, Yerin mendengar Eunha menarik ingus.

KAMU SEDANG MEMBACA
milky way. ✔
Fanfictionsince first met, she knew that he's a destiny. ft. jjk & jeb © cheerajung, 2018