Eunha🍙:
Wonwoo oppa bilang
temannya akan mampir ke sini. Bagaimana?Jungkook tampak kebingungan melihat pesan dari gadis mungil yang mungkin saat ini tengah merebus mie. Ia berpikir keras siapa yang datang ke apartemennya.
Joshua hyung? Tidak mungkin.
Vernon juga tidak mungkin. Jika memang laki-laki bule itu, harusnya Eunha merasa senang.
Seokmin? Laki-laki itu tak dekat dengan Wonwoo, ia hanya kenal Wonwoo karena dekat dengan Joshua.
Lalu siapa?
Jungkook berpikir keras. Kemudian muncul sebuah pesan lagi.
Eunha🍙:
Kau jangan marah jika aku bilang teman Wonwoo oppa ini lebih tinggi beberapa senti darimu, hihi.Sepersekian detik kemudian, Jungkook mendelik. Ia segera mengambil tas dan melesat membawa kunci mobil, meninggalkan jaketnya di sampiran kursi.
...
Eunha mematikan kompor. Ia segera mengangkat panci berat itu ke atas meja makan yang sudah ia lapisi dengan serbet kotak-kotak. Setelah itu, ia segera membersihkan dapur yang tidak terlalu kotor.
Selesai membersihkan, ia menoleh ke ruang tamu. Dilihatnya Wonwoo tampak serius berbicara dengan laki-laki itu.
Eunha menggigit bibirnya, di dekatnya sudah ada nampan berisi dua gelas berisi teh panas. Ia janji akan membuatkan minuman selesai memasak ramyeon.
Eunha akhirnya berjalan menuju ruang tamu dengan nampan di tangannya. Sampai di sana, ia menaruh dua gelas itu dengan pelan. Setelah selesai, ia berdiri lagi dan mendapat senyum dari Wonwoo serta laki-laki itu.
"Terima kasih ya, Eun. Sudah repot-repot untuk temanku. Oh ya, aku belum mengenalkannya."
Wonwoo menatap sebentar ke temannyq dengan senyum manis yang biasa ia berikan pada orang-orang terdekat.
"Dia temanku, Kim Mingyu. Dia juga di Hitmu, fakultas Sastra Inggris."
Eunha sedikit terkejut dengan itu. Sastra inggris? Apa laki-laki ini kenal Yugyeom?
Belum selesai ia terkejut, laki-laki itu menjulurkan tangannya pada Eunha. Dan dengan gugup ia balas.
"Kau Eunha, kan? Oh! Sepertinya aku pernah memberimu payung tempo hari, bukan begitu?"
Tanya laki-laki itu dengan senyum lebar nya. Eunha sedikit tergagap, ia tak mungkin lupa orang yang membantunya. Tapi tetap saja ia gugup karena—aish sudahlah, Eunha memang gadis pemalu dengan laki-laki yang baru ia kenal.
"Ah, i-iya. Aku masih menyimpan payung mu. Terima kasih atas payungnya waktu itu, benar-benar sangat membantu."
Eunha lebih dulu menarik tangannya. Ia membetulkan rambutnya dengan kasar. Malam yang dingin ini tiba-tiba terasa menggerahkan.
Wonwoo tampak terkejut dengan pembicaraan tadi. "Berarti kalian sudah saling mengenal?"
Belum sempat dijawab Eunha, Mingyu sudah menjawab dulu.
"Belum hyung. Aku baru mengenalnya sekarang. Tapi, siapa yang tak mengenal gadis ceroboh yang sering terjatuh di kafetaria hampir setiap fakultas? Oh ya! Dia juga sering ke ruangan klub Inggris untuk mengambil kacamata yang dipinjam Vernon."
Eunha makin menunduk. Ia memejamkan matanya sambil menggigit bibir. Entah kenapa ia berharap Jungkook berada di sini dan menolongnya pergi dari sini. Ini benar-benar situasi yang Eunha tidak sukai, di mana ia tak tahu kenapa ia jadi gugup tak nyaman seperti sekarang.
![](https://img.wattpad.com/cover/141428624-288-k591639.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
milky way. ✔
Fanfictionsince first met, she knew that he's a destiny. ft. jjk & jeb © cheerajung, 2018