61

966 70 10
                                    

“tzuyu..tzuyu bangun.” Gue ngerasa ada yang tepuk-tepuk pipi gue.

“ehm..” gue masih pejemin mata gue. Gue enggan bangun

“tzuyu bangun.” Orang itu terus bangunin gue.

“bentar lagi kak suho,5 menit lagi.” Gue masih belum membuka mata. Tapi gue denger yang bangunin gue itu adalah cowok dan gue berpikir kalo itu adalah kak suho.

“aku bukan kak suho. Aku luhan.”

Gue langsung terpenjat buat bangun. Gue ngelihat orang itu. Gue ucek-ucek mata gue. Buat mastiin lagi.Dan benar,kalo dia adalah luhan.

“ka..ka..kamu. be..ne..ran luhan.” Gue pegang kedua pipi luhan. Memastikan kalo itu dia.

“iya,ini aku luhan.” Lalu luhan meraih tangan gue yang tadi gue gunain buat pegang pipinya. Sekarang dia menggenggam tangan gue.

“jadi,ini beneran kamu?” gue masih belum percaya kalo dia itu luhan. Bukannya luhan… ah… sudahlah.

“iya ini aku.” Luhan melihatkan senyum manisnya.

“kamu dari mana aja?” gue khawatir ngelihat luhan. Gue lihat tubuh dia yang menurut gue semakin kecil.

“aku disini kok. Aku akan terus berada di hati kamu.” Kata luhan sambil menunjuk hati gue.

“maafin aku.” Gue langsung memeluk luhan. Gue gak penegn luhan pergi lagi.

“kamu gak perlu minta maaf.”

“tapi ini seharusnya tidak terjadi.” Kata gue sambil menangis di pelukan luhan.

“hust…kamu gak boleh ngomong gitu.” Luhan membungkam gue dengan jari telunjuknya.

“tapi-“

“sekarang kamu janji sama aku. Kamu akan menjaga sehun seperti menjaga aku. Dan kamu gak boleh mengecewakan apa lagi menyakiti hati dia. Janji.” Luhan mengulurkan jari kelingkingnya.

“tapi,itu-“

“janji.” Luhan memotong protesan gue.

“iya. Aku janji. Tapi kamu juga janji gak akan meninggalkan aku lagi.” Gue juga buat janji buat luhan.

Luhan tidak menjawab,dia malah menundukkan kepala.

“kenapa?” gue memegang dagu luhan,dan mengarahkan buat dia menatap gue.

“maaf.” Jawab dia singkat

“jadi kamu gak bisa?” gue mulai ngambek.

“kamu jangan ngambek kaya gini. aku paling gak bisa lihat kamu ngambek.” Luhan merayu gue buat bahagia lagi.

“bodo.”

“tzuyu,dengerin aku. Bukannya aku gak mau bersama kamu,tapi aku harus pergi.”

“pergi. Pergi kemana? Aku ikut.”

“gak bisa tzu. Kamu harus disini.”

“tapi-“

“selamat tinggal tzuyu.” Luhan mengecuk kening gue. dan gue memejamkan mata.

Saat gue buka mata. Gue udah gak lihat lagi luhan di depan muka gue. dia beneran pergi. Gue lihat sekeliling kamar,tapi tidak menemukan juga.

“LUHAN…LUHAN..” gue berusaha cari dia. Tapi tidak ketemu.

“LUHAN..LUHAN…” gue terus teriakan namanya,tapi masih aja. Hasilnya nihil.

“LUHAN…………”

“Sayang… sayang,kamu kenapa?” gue ngerasa ada yang goyang-goyangin tubuh gue.

“sayang…”

Perjuangan Cinta Oh SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang