83

753 67 9
                                    

Gue udah pake baju biasa sekarang. Gue turun ke bawah buat gabung sama papa,mama,kak suho dan kak sehun.

"Hai semua." Gue duduk di samping kak sehun.

"Udah ceria nih anak papa."

"Udahlah."

"Om,tante nanti sehun ajak tzuyu keluar ya!" Kata kak sehun.

"Kemana?" Tanya papa.

"Keluar bentar. Mau beli buku." Alasan kak sehun.

"Gak beli buku juga boleh kok." Sahut mama

"Iya,pokok pulangnya jangan malem-malem." Sahut papa.

"Apaan sih mama sama papa. Kak sehun emang mau anteri adek buat beli buku kok."

"Makanya jangan suka bohong." Celetuk kak suho.

"Kaya situ gak pernah bohong aja." Kata gue.

"Udah-udah. Sekarang kalian makan dulu. Baru boleh pergi." Kata mama.

Dan kita mulai makan.





Setelah selesai makan.

"Kamu mandi aja di kamar kak suho. Nanti bajunya aku beli dulu. Jangan pake baju kak suho." Kata gue.

"Gue gak punya penyakit kulit kali dek." Sahut kak suho.

"Biarin. Pokok gak boleh pake baju kak suho. Udah kamu mandi aja sana." Gue agak dorong kak sehun.

"Iya-iya." Kak sehun pasrah aja. Dari pada denger gue sama kak suho berantem.

Kalo mama sama papa udah ke ruang keluarga.


Gue siap-siap buat beli baju kak sehun. Gue belinya online.

Sekitar 20 menitan pesenan baju gue dateng.

"Nih mas." Gue kasih uang ke mas-mas pengirim baju itu. Masnya ganteng kaya lee min hoo.

"Iya mbak,sama-sama. Eh mbak, kalo mau pesen lagi langsung telefon saya aja. Pasti langsung saya anter." Kata mas-mas yang mirip lee min hoo itu.

Apa dia lagi goda gue ya???-tzuyu

"Oh... iya mas,nanti saya-"

"Saya apa?" Kak sehun tiba-tiba aja udah ada di belakang gue.

"Kak sehun." Gue yang kaget langsung balik badan.

"Itu kak-"

"Mas,gak usah godain pacar saya. Mau mas kehilangan pekerjan mas." Kata kak sehun sambil emosi.

"Em...eng...enggak mas. Maaf. Mbak,saya permisi dulu." Mas pengantar paket itu langsung pergi dengan kendaraannya.

"Kamu kebiasaan ya. Selalu buat orang ketakutan."

"Salah mereka selalu buat aku marah."

"Terserah kamu deh. Ini bajunya,kamu ganti dulu. Habis ini kita ke taman. Aku juga mau ganti baju." Gue ngasihin baju ke kak sehun lalu mau ke kamar buat ganti baju. Tapi tangan gue di tarik sama kak sehun.

"Jangan cantik dandannya. Nanti aku tambah suka." Kak sehun senyum menggoda.

"Gombal." Gue lepasin tangan kak sehun dan pergi ninggalin kak sehun.


Sekitar 15 menit gue sama kak sehun udah siap mau ke taman.

"Pa,ma aku keluar dulu ya!" Gue pamitan sama mama papa gue.

"Iya,hati-hati ya!" Kata mereka berdua.

"Om,tante sehun pinjem anaknya dulu ya. Sehun jamin deh,nanti akan di pulangkan dalam keadaan utuh tanpa lecet sedikitpun." Pamit kak sehun.

"Iya, pulangnya jangan malem-malem." Wejangan papa.

"Siap om. Kita pamit dulu."

"Iya."

Gue sama kak sehun udah ada di mobil. Kita jalan menuju taman yang gue sama V gunakan buat ketemuan.

Di dalam mobil.

"Kak." Panggil gue.

"Hm." Kak sehun masih fokus nyetir mobilnya.

"Nanti kakak jangan sampai kepancing emosinya V ya. Aku gak mau ada adu fisik antara kalian. Lihat deh muka kakak,masih ada lebamnya tuh." Nasehat gue.

"Lihat aja nanti."

"Gak boleh. Pokoknya gak boleh,aku gak mau ada perkelahian. Sekarang mama sama papa kan di rumah,kalo mereka tau muka kakak babak belur kakak mau bilang apa coba. Aku gak mau berbohong lagi. Bohong itu dosa." Jelas gue.

"Iya-iya. Tapi aku belum bisa pastiin semuanya."

"Kak,tahan sedikit ajalah." Gue genggam tangan kak sehun yang satunya,karena yang satu lagi dia gunain buat nyetir.

"Gak bisa sayang. Aku paling gak suka kalo V deketin kamu." Kak sehun natap gue sebentar,lalu dia fokus nyetir lagi.

"Aku pastiin kok. Kalo aku gak bakal kehasut sama rayuan dia. Jadi kamu tenang aja. Aku gak akan berpalinga dari kakak." Gue elus-elus tangan kak sehun yang gue genggam tadi.

"Aku percaya sih sama kamu. Tapi aku masih belum pastiin sama V. Dia selalu aja ganggu hubungan kita berdua. Kalo bukan karena kamu,pasti udah aku habisin dia."

"Gak boleh gitu ah,gak baik." Gue lepasin tangan gue dari tangan kaka sehun. Tapi kak sehun malah tarik tangan gue. Sehingga dia genggam tangan gue lagi.

"Aku sayang sama kamu." Kak sehun natap gue.

"Iya. Aku juga sayang kok sama kamu."

"Jangan tinggalin aku lagi."

"Hm."







Gak terasa kita udah ada di taman sekarang. Gue lihat dari kejauhan V yang sedang duduk menunggu gue.

Gue dan kak sehun datang menghampiri dia.

"Udah lama nunggunya." Gue sama kak sehun udah berdiri di hadapan V sekarang.

V ngelirik tangan gue yang di genggam kak sehun. Lalu dia tatap-tatapan dengan kak sehun.

"Udah,jangan saling tatap-tatapan. Nanti suka." Celetuk gue.

"Ngapan lo bawa dia." Kata yang kelihatan gak nyaman banget karena gue bawa kak sehun.

"Hlah,kan gue udah bilang kalo gue udah ada janji sama kak sehun. Lo aja yang maksa gue buat temuin lo. Dan sekarang gue udah temuin lo kan,lo mau apa?" Tanya gue.

"Gue mau nonton sama lo." SahutV

"Gak bisa,gue udah ada janji duluan sama kak sehun." Tolak gue.

"Yaudah kalo gitu,gue main ke rumah lo aja. Mama sama papa lo baru pulang dari luar negri kan. Pasti seru kalo gue main ke rumah lo." Ancam V. Dia kelihatan menang banget,karena yang pasti gue gak akan ngijinin dia buat dateng ke rumah gue. Nanti kalo dia bicara yang aneh-aneh sama nyokab dan bokap gue kan bahaya.

"Beraninya lo ngancem pacar gue." Kak sehun yang tersulut emosi pun angkat bicara.

"Kalo itu yang buat gue bisa deket sama dia,kenapa enggak." Jawab V dengan entengnya.

Emang dasar gila tuh bocah. Beraninya deketin gue,padahal dia udah tau kalo gue itu pacarnya kak sehun. Dan yang parahnya lagi,dia deketin gue di hadapan kak sehun. Emang cari mati nih bocah.

"Ok-ok. Gue mau nonton sama lo. Tapi kak sehun harus ikut." Tawar gue.

"Gue gak mau." Tolak V

"Yaudah kalo gak mau. Kita gak jadi nonton. Terserah lo deh kalo mau dateng ke rumah gue. Gue gak takut." Jawab gue menantang.

Padahal dalam hati kecil gue,gue takut banget kalo V beneran mau dateng ke rumah gue. Gue berharap dia mau menerima tawaran gue.

Dan dia menjawab.......











TBC

Perjuangan Cinta Oh SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang