51

1K 70 6
                                    

Saat sampai di ruang tamu,langkah gue berhenti. Gue lihat seseorang yang sedang duduk di sofa itu. Dan ternyata dia adalah……

“luhan,ngapain lo kesini?” seseorang itu adalah luhan

“tzu,gue mau ngomong sama lo. Gue mau jelasin semuanya.” Luhan berjalan mendekati gue yang masih berdiri tegak kaya patung.

“gak ada yang di omongin lagi dan gak ada yang perlu di lo jelasin.” Kata gue sambil membendung air mata gue yang udah mulai jatuh.

“lo harus dengerin penjelasan gue,gue masih sayang sama lo.” Luhan pegang tangan gue,gue gak sadar kalo jarak antara gue dan dia sudah deket banget

“lepasin,mendingan lo pergi dari rumah gue sekarang juga.” Gue berusaha lepasin tangan gue dari genggaman tangan luhan

Grep

Luhan meluk gue. Dan gue hanya bisa diam aja.

“gue gak akan pergi sebelum lo dengerin penjelasan gue. Kalo sebenarnya gue itu-“

Bugh

Kak sehun yang baru dateng dari belakang langsung mukul luhan yang meluk gue sehingga dia jatuh ke lantai.

“dasar brengsek,lo sahabat gue apa bukan sih. Kenapa lo peluk pacar sahabat lo sendiri?” kak sehun udah mulai emosi

“cihh… siapa yang brengsek sekarang. Lo rebut pacar gue,lo masih aja sebut itu  sahabat.” Kata luhan sambil mengusap sudut bibirnya yang berdarah.

“UDAH,CUKUP.  Sekarang lo berdua pergi dari sini.” Gue menatap wajah luhan dan kak sehun ,mengisyaratkan buat mereka pergi dari rumah gue

“tapi gue-“

“PERGI.” Bentak gue
Lalu luhan dan kak sehun pergi dari rumah gue. Setelah luhan dan kak sehun melewati pintu rumah gue gue lansung ambruk ke lantai, tubuh gue lemes banget.

"Hiks.....hiks.....hiks...." gue nangis di ruang tamu,lalu mbak nah datang.

"Ya ampun dek,ada apa ini?" Tanya mbak nah yang bantu gue buat berdiri

Dan mbak nah mendudukkan gue di sofa.

"Mbak nah." Gue meluk mbak nah yang duduk di samping gue.

"Tenang dek,mbak nah disini kok. Kalo adek mau nangis,nangis aja." Mbak nah elus-elus rambut gue.

"Haaaaaaaaa.........." lalu gue nangis sekenceng-kencengnya. Mbak nah tetep aja nemenin gue.

Setelah sekitar 20 menitan gue nangis,gue mengusap air mata gue.

"Gimana,adek sudah tenang?" Tanya mbak nah yang ngerapiin rambut gue.

Gue hanya ngangguk aja.

"Ya udah,mendingan adek istirahat aja sekarang." Nasehat mbak nah.

"Iya."

Lalu gue jalan menuju kamar dan merebahkan tubuh gue

*****

Sinar mentari menerobos lewat jendela kamar gue sehingga membangunkan gue dari tidur.

Semalem gue lupa buat nutup gorden,jadi sekarang sinar mentari leluasa masuk ke kamar gue tanpa halangan.

“eugghh…” gue rentangkan kedua tangan gue untuk melemaskan otot-otot lengan gue

Setelah itu gue cuci muka dan turun ke dapur buat ambil minum. Saat gue turun tangga,bel rumah gue berbunyi.

Ting…tung…

“mbak nah,bukain pintu ada tamu.” Teriak gue

Ting…tung…

Bukannya bukain pintu,gue malah ke dapur buat cari mbak nah. Siapa tau dia ada disana,sekalian ambil minum.

“mbak nah…. Mbak nah…” gue celingukan cari mbak nah,tapi hasilnya nihil. Mbak nah gak ada di dapur

Ting…tung…

Gue minum air putih dulu baru bukain itu pintu

Ting…tung…

“iya,bentar.” Teriak gue

Gak sabaran banget sih itu tamu-tzuyu

Lo yang kelamaan tzu,bukannya tamu nya gak sabaran.-author

Ceklek

Gue buka itu pintu.

“cari siap-“

“tunggu,jangan di tutup dulu.”; luhan halangin gue yang mau tutup pintu

“ngapain lo kesini." Tanya gue sambil memalingkan muka

"Aku mau ngomong sama kamu." Luhan narik tangan gue sehingga gue keluar dari rumah gue.

"Mendingan lo pergi deh sekarang,sebelum gue marah." Gue udah mulai emosi.

"Tzu,gue cuma mau ngomong sama kamu kalo aku itu masih sayang sama kamu. Aku gak mau kehilangan kamu. Emang aku pernah berbuat salah. Tapi maafin aku." Luhan pegang tangan gue,tapi dengan cepat gue lepasin tangannya.

"Segitu gampangnya ya lo ngomong kaya gitu. Lo gak tau apa yang gue rasain selama ini. Dan sekarang lo datang cuma bilang maaf. Maaf aja gak cukup buat gue bisa baik lagi sama lo. Mendingan lo pergi dari sini sekarang,gue gak mau lihat muka lo lagi." Usir gue

"Aku tau,kamu masih sayang sama aku. Aku gak akan pergi sebelum kamu maafin aku." Luhan tetep aja bersih kekeh dengan pendapatnya

"Terselah lo mau bilang apa. Tapi yang pasti gue udah bahagia sekarang tanpa lo."

"Bahagia kamu bilang. Kamu sekarang bahagia sama sehun itu. Yaelah,sehun itu gak ada apa-apanya dari aku. Kenapa kamu suka sih sama dia." Luhan senyum menghina

"Jaga ya omongan lo. Lo gak pantes jelekin dia. Dia itu lebih baik dari pada lo,jadi jangan pernah lo jelekin dia di depan gue." Gue nunjuk muka luhan pake jari telunjuk gue

"Haha.... kamu bilang dia baik. Iya,mungkin 6 sampek 10 bulan dia akan baik sama kamu. Tapi apa setelah itu. Setelah dia bosan,pasti dia akan ninggalin kamu."

"Cukup. Cukup lo jelek-jelekin kak sehun di depan gue. Gue tau kak sehun kok,kak sehun gak akan ngelakuin itu semua. Karena kak sehun itu gak pecundang kaya lo." Gue nekenin kalimat pecundang

"Kamu baru berapa hari sih kenal sama sehun. Aku itu udah sahabatan sama dia sejak kecil,jadi aku taus sifat dia kaya apa."

"Hah... sahabat. Lo bilang dia sahabat lo. Sahabat macam apa yang jelek-jelekin sahabatnya sama orang lain. Namanya sahabat itu,baik ada ataupun tidak ada orangnya dia akan bicaraan yang baik-baik tetang sahabatnya. Bukan malah jelek-jelekin di belakang kaya gini." Gue udah tersulut emosi sama perkataan luhan.

"Haha... yang seharusnya tanya sahabat itu aku. Emang mana ada sahabat nikung temennya sendiri. Apa itu yang pantas di sebut sahabat."

"Dia itu gak nikung lo. Dia aja gak tau kalo lo sama gue dulu pernah pacaran. Seharusnya lo yang sadar diri. Gue bukan siapa-siapa lo lagi. Jadi biarin gue hidup tenang tanpa lo."

"Bukan siapa-siapa? Aku ini pacar kamu. Kamu ingetkan,kita gak pernah ada yang bilang putus atu mengakhiri hubungan ini. So,kita masih pacaran." Kata luhan enteng

"Mudah banget lo ngomong kaya gitu. Emang gak ada kata putus diantara kita,tapi karena lo udah ninggalin kui hampir 3 tahun dan gak ada kabar sama sekali. Gue anggep lo udah putusin gue. Jadi,sekarang lo bukan pacar gue lagi." Jelas gue

"Gak gue masih pacar lo." Luhan masih bersikekeh

"Ok kalo lo mintanya kaya gini. Gue bilang sekarang ya,dan lo dengar baik-baik. GUE MAU PUTUS DAN LO HARUS SETUJU. Titik."

Luhan melihat sehun dari kejauhan,dia ngelihat sehun yang keluar dari mobilnya.

Setelah melihat itu luhan mendekatkan diri ke tzuyu.

"Ok kalo kamu mau nya itu. Tapi sekarang aku mau kamu-
...........

TBC

Perjuangan Cinta Oh SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang